Bab 1. PERTEMUAN

103 29 6
                                    

Tring...tring..
Tring...tring..

Bunyi alarm jam menyerbu di telinga memberikan nada yang syahdu, membantu seseorang untuk bangun dari kenyataan dan meninggalkan dunia mimpi.

"Hhuuaammzz."embusan napas hangat keluar dari bibir seorang wanita yang sedang duduk di atas ranjang tempat tidur sambil menggaruk rambutnya yang berantakan.

Saat hendak menoleh kearah jam dinding Salsa langsung masuk kekamar mandi dengan angan angan yang masih tertinggal dibawah bantalnya.

Rambut yang panjang diurai begitu saja dengan sedikit parfum dan handbody yang melekat ditubuh dan pakaiannya.

Saat hendak menuruni tangga ia tersenyum melihat kedua orang tuannya tengah asik bercanda gurau.

"Good morning mom, good morning dad " sapa Salsa dengan wajah tersenyum dan mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Morning my dear."jawab mom dengan memegang sebuah roti potong di tangannya.

"Mau selai kacang apa coklat sayang." Tanya mom dengan wajah bertanya tanya.

"Coklat mom." jawab salsa antusias.

Dengan melahap roti salsa sekali kali melihat waktu, "Mahh, Pahh Salsa sekolah dulu yaa," selang Salsa dikesibukan saat sarapan.

Ketika diperjalanan menuju sekolah Salsa merasa kendaraan yang dia tumpangi berhentii.

"Loh pak ko berhenti si" Tanya salsa dengan pak supir dan dengan dahi yang mengkerut.

"Itu nona ada masalah di persimpangan jalan." Jawab pak supir dengan tangan memegang clakson mobil yang dikendarainnya.

Saat hendak kekelas Salsa berjalan tergesah gesah dengan hati yang berkecamuk dan wajah yang sedikit pucat, Salsa berlari dengan kaki kecilnya untuk pergi kekelas.

"Aduh mati deh gue kalo sampe telat masuk kelas" grutu salsa pada diri sendiri

Saat hendak berbelok ditikungan kelas, matanya mulai buram kepalanya sedikit pusing saat sesuatu yang besar telah dia hantam dengan kepala serta badannya sendiri.

"Aww sakit." dengan kedua tangan memegangi plipis kepalanya dan badannya yang tersungkur di lantai.

Dia hendak mendongak dan menemukan satu sosok wajah tampan tanpa ekspresi dan dengan wajah dinginnya hendak menjulurkan tangannya untuk membantunya.

Tanpa basa basi Salsa langsung berdiri dan mengabaikan satu sosok yang menjulurkan tangannya hendak membantunya.

"kalo jalan lihat lihat dong ga ngeliat orang lagi buru buru apa." ketus Salsa dengan hati yang sedikit kesal.

Pria dihadapannya hanya menoleh dengan tatapan tak acuh, lalu salsa berdenyit "Pria ga sopan ditanya malah di abaikan."

Dengan sedikit rasa kesal Salsa meninggalkan pria itu mengingat dia sudah telat dan berlari sekuat tenaga yang dia bisa walaupun kepala dan badannya yang masih sedikit sakit, karna menghantam seseorang yang menghalangi jalan, dia tetap lari karna takut disuruh berdiri didepan kelas dengan kaki diangkat dan tangan menyilang sambil memegangi kuping, membayangkan saja salsa sudah merinding terlebih dahulu.

Saat Salsa berlaru pria tersebut menatap punggung yang semakin menjauh, "Shit, dasar cewe aneh dia yang nabrak malah nyalahin orang." ketus josua tanpa ekspresi apapun, lalu cowo itu meninggalkan koridor yang menjadi latar akan kejadian yang baru saja terjadi.

Dengan hati yang tenang dan wajah yang menunjukan kelegaan di dalam dirinya, karna dia tidak di hukum ataupun berdiri di depan kelas, "Untung aja Pak Barai masuknya telat jadi bisa masuk tanpa dihukum deh." Dengan wajah tersenyum menampilkan gigi putih yang tertata rapih.

Saat suara mulai hening tidak ada suara apapun hanya hirupan napas yang tersisa, Pak Barai datang dengan begitu gagahnya, tegas dan berwibawa karna kedua hal tersebut membuat sosok beliau di pandang disekolahan ini.

Saat Pak Barai memasuki ruang kelas ia diikuti oleh seorang pemuda tampan yang tinggi memiliki kulit putih bibir tipis yang aga bewarna merah jambu memberikan senyuman yg begitu menawannya, Salsa yang melihat hal itu mengaga tanpa kata entah hatinya harus kagum ataukah kesal karna mengingat kejadian tadi pagi di koridor sekolah.

"Perkenalkan anak anak ini Josua anak baru si sekolahan ini, Josua tolong perkenalkan dirimu." perintah pak barai kepada Josua dengan tangan yang memegang punggung cowo itu.

Bersambung...

<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>
Jangan lupa ninggalin jejak yaa vomment dan comment yaa biar semangat apalagi ada yang nyemangatin wkwk..
See youu:*

Dear JosuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang