"Wow" celetuk salsa saat bola itu terjatuh dengan begitu indah.
"Perasaan!,, kita harus menyatukan hati kita kedalam bola itu untuk tepat sasaran." Jelasnya.
Bel berbunyi menunjukan waktu istirahat telah di mulai semua murid keluar dari kediaman kelasnya dan menyibukan diri dengan berbagai aktivitas begitu pula Salsa dan Josua yang tengah asik memainkan bola basketnya harus menunda dan mengisi perutnya untuk kekantin.
"Sal mau makan apah?" tanya Josua saat berada di kantin sekolah.
"Mmm apa yaa,,,Bakso aja deh jos!" jawab Salsa.
"Ohh ya udah."
Setelah barcakap cakap Josua pun menuju tempat pembelian untuk memesan, disana Salsa tengah asik bermain ponselnya.
"Nih pesenannya tuan putri." ledek Josua saat menaruh mangkuk yang berisi bakso ke depan salsa.
"Ahhh josuaa." ujar Salsa dan memukul lengan Josua dengan pipi yang memerah.
"Ko pipi lo merah gitu sal?" tak ampun Josua pun meledek Salsa yang sedang merona saat itu dengan kekehan yang ditutupi oleh bibir indahnya.
Mendengar Josua berkata hal itu Salsa pun menundukan wajahnya dan menutupi pipinya dengan rambut indahnya.
"Udah ah gue ga laper!" ambek Salsa dan berdiri meninggalkan Josua dengan kekehan yang di sembunyikannya.
Saat tengah berjalan meninggalkan Josua, tangan Salsa pun dengan cepat di pegangi oleh josua, ia pun menoleh.
"Kalo ngambek lo keliatan cantik sal." ujar josua jujur dengan bibir yang tersenyum"Tapii boong." kekehan Josua mulai menghiasi wajahnya dan perlahan melepaskan genggamannya kepada Salsa sontak mendengar akhir kata yang menusuk Salsa pun langsung pergi dari kantin menuju ruang kelas menyadari Salsa telah berjalan menjauhinya Josua pun cepat cepat mengejar Salsa yang baru sampai depan kantin.
"Gitu aja ngambek, udah yuk sayang baksonya ga ada yang makan mubajir" ujar Josua dengan tangan yang mencubit hidung Salsa dengan gemas.
"Ahh sakit jos." balas Salsa dengan hidung yang memerah, mereka pun kembali ke dalam kantin.
"Sal rasain deh bakso gue kayanya pedes bangat." gumam Josua
"Masa ahh punya gue ngga pedes." jawabnya.
"Cobain deh." dengan tangan Josua yang memegang sebuah garpu yang berisi baso kecil yang tertusuk di ujungnya ia menyuapi Salsa dengan tangannya.
"Kan ngga pedes jos" sela Salsa saat mengunyah bakso.
"Masa si?" Ujar Josua dengan dahi yang mengkerut.
"Iya, bener deh" jawab Salsa dengan menatap josua.
"Nih, ngga pedes jos" lanjutnya dengan tangan menjulur hendak menyuapi Josua.
"Mmmmm,,,,hhmm?" decitnya dengan wajah memikir.
"Gimana jos ngga pedeskan?" tanya Salsa penasaran.
"Gue bingung ini bakso rasanya apa? ko kaya ada manis manisnya gitu pas di suapin sama lo sal." rayunya dengan senyuman.
"Bisa aja lo" jawabnya gugup.
"Padahal baksonya ga kenapa kenapa abis gue pengen suap suapan sama lo." balasnya dengan kekehan yang tertanam di wajah indahnya.
Sontak Salsa membulatkan matanya karna sudah di kerjai oleh Josua dengan rayuan murahan tapi mampu membuat tubuh indah Salsa gemetar dan dada yang berdetak kencang.
"Josuaa,,,nyebelinn!!" Dengus Salsa kesal dan berlari menuju Josua yang berada di seberang meja tak mau kena imbas dari rayuan murahannya Josua pun berlari meninggalkan Salsa sebelum kena pukulan Salsa.
Tanpa di sadari adegan tersebut menjadi pusat perhatian murid murid sekolah yang ada di kantin. Salsa yang menyadari itu kikuk tanpa kata dengan senyuman ia pun berujar "Sorry guys bukan apa apa ko." Dengan kepala yang aga di anggukan dan bibir yang tersenyum.
Melihat keadaan mulai kembali normal Salsa pun pergi dari kantin dan menyusul Josua ingin memberikan pelajaran karna sudah mengerjainya akan tetapi niatnya di urungkan ketika bell masuk mulai bergema di sepenjuru sekolah.
Saat hendak memasuki kelas ada Dara di depan teras kelas dan langsung mendekati Salsa.
"Kemana aja lo Sal di hukum gak balik lagi ke kelas?." Tanyanya.
"Gue tadi ketemu Josua Dar terus kena hukuman bareng." Jawabnya dengan langkah memasuki ruang kelas.
"Hahh Josua lo bilang OMG gila lo Sall." Balas Dara histeris.
"Emang kenapa si Dar kaya gue ketemu artis aja."
"Salsa Windiawinata Josua itu bintang di sekolahan ini. Yaa lo harus berbangga hati udah ketemu terus di hukum bareng." Jelasnya.
" Hukum?? Berarti hukuman lo dobel dong Sal?." Lanjutnya dengan kening mengkerut.
"Iya Dar tapi ga papa deh gue jadi bisa seneng seneng bareng sama Josua." Jawabnya dengan memegangi bibir seraya keceplosan.
"Ciiiieeee ada yang lagi deket nihh" ledek Dara saat mengetahui Salsa tengah dekat dengan Josua.
"Ahh ngga Sal cuma gurauan aja tadi." Jawabnya bohong.
"Gapp ko biar temen gue ga Jomblo lagi." Ujarnya dengan mencubit pipi cabi Salsa.
"Ya udah tuh kita ke kelas" ajak Salsa.
"Yuuuk" balas Dara.
<<<<<<<>>>>>>>
Hayy hayy lama update yaa maaf lagi ada kesibukan di sekolah.
Semoga kalian suka yaa reads😚😚Jangan lupa comment dan comment yaa karna itu berharga.😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Josua
Fiksi RemajaJosua si pria misterius pengagum rahasia yang sering kali memberikan pesan. Imezznya di sekolah melebihi populeritas yang lainnya matanya pandangannya mampu membuat semua terpana. Lantas bagaimana dengan wanita yang di idaminya dan menjadi pengagum...