Kalian kenapa bisik bisik, cepat kelilingi lapangan 2 putaran" geretak Pak Doni memberikan hukuma kepada Josua dan Salsa karna keluar pas Jam pelajaran.
"Laahh Pak taa-tetapi Pak"
"Satuu,,,,duaaa,,,tiiiggg...." tegas Pak Doni saat menghitung membuat Josua dan Salsa berlari terpingkal pingkal menuju lapangangan.
Lapangan yang besar nan megah menjadi latar akan drap langkah kaki yang tergesah gesah dan keringat pagi pun membanjiri tubuh mereka.
"Joossuuaaa ttungguinn.." decit suara Salsa yang berada di belakang Josua.
Mendengar suara yang berteriak dari belakang Josua pun berhenti dan menoleh ke belakang dengan tangan yang berada di lutut dan badan yang sedikit di bungkukan.
"Hahh hhuahh hahh" desah salsa dengan napas yang naik turun berlari mengejar josua yang jauh beberapah langkah darinya, lalu Salsa berdiri di sebelah Josua dengan sebelah tangan yang memegangi bahu Josua.
"Laa-rii lo cepet bang-gat jo." sela salsa masi dengan napas yang tak beratur.
"Lo cape?" gumam Josua masi dengan posisi semula dan menoleh kearah Salsa.
"Iya jo." balas Salsa
"Naik."
"Maksudnya"
"Udah naik aja ke punggung gue tadi katanya cape." jelasnya.
"Emang gapapa jo."
Tanpa panjang lebar Josua langsung berjongkok dan memegangi paha Salsa dinaikan Salsa ke punggungnya.
Sontak Salsa kaget dan berteriak "Jooo."
Mereka pun mengelilingi lapangan dengan posisi Josua yang menggendong Salsa tanpa ragu sedikitpun, tidak ada yang melihatnya karna semua murid dan semua guru tengah belajar mengajar di ruangan kelas.
"Sal jangan panggil gue joo dong!!." ujar Josua saat beristirahat di pinggil lapangan karna hukuman dua putaran sudah dilaksanakan.
"Emangnya kenapa??" jawab Salsa dengan kening mengkerut.
"Kesannya nama gue tuh Bejo bukan Josua.!!"
Melihat ekpresi Josua, Salsa tertawa girang bagaimana tidak lucu, Josua dengan kelebihan memiliki wajah tampan bak malaikat sangat teliti mengenai hall apapun sampai panggilan nama sekali pun.
"Bejo,, bejoo,, bejo,,,,bejoo." ledek Salsa dengan drap langkah kaki seribunya menjauhi Josua yang membulatkan matanya karna panggilan itu, tak jauh Salsa berlari Josua pun ikut berlari dan mengejar Salsa. di situlah kebahagian mulai menyiprat keduanya Josua yang tengah mengejar Salsa dengan tawaan dan candaan yang terukir di bibirnya begitu pula Salsa dengan senyuman dan rasa nyaman yang berada di dirinya mulai menghanyutkannya dalam panah asmara.
"Joo jangan di kelitikin gelii hahh hahaha!" celetuk Salsa saat josua mengelitikinya.
"Siapa suruh ngeledekin gue" jawab Josua dengan tangan yang masih mengelitiki.
"Ampun josua amm,,, aaaaahhhh!"
Saat tengah asik bercanda hingga kaki Salsa pun tersandung dan membuat tubuhnya limbung hampir saja tubuh yang indah itu terjatuh di lapangan hingga tangan yang kokoh menangkupnya dengan erat dan dekat sampai hidung mancung mereka bersentuhan tatapan tatapan mulai berinteraksi dengan lawan jenisnya membuat dua makluk ciptaan tuhan itu berada dalam posisi menghayati detak jantung yang sama sama berdetak kencang pun sampai di rasakan oleh Salsa bukan hanya Salsa, Josua pun merasakan hal itu saat tangan Salsa yang lembut berada di dada bidang Josua yang kekar.
Hingga beberapah detik menghayati, Josua membuyarkan semuanya dengan berdenyit "Ehemmm. "
Posisi mereka langsung berubah dengan Salsa yang tengah sibuk membersihkan pakaiannyan dan josua yang langsung memasukam tangan ke saku celananya untuk memandang imeznya di sekolahnnya.
"Sorry sorry." ujar Salsa gugup
"Ga papa ko, oya lo bisa maen basket?."tanya Josua mengalihkan.
"Yaa ngga lah memangnya gue cowo"
"Mau gue ajarin?"
"Boleh!" jawab Salsa mengangguk dan tersenyum
Saat itulah Josua mengambil Bola basket yang berada di pinggir lapangan dipukul pukulah bola basket hingga membal memainkan dengan satu tangan dan di seling dengan tangan lain dalam permainan itu. Josua mendekatkan diri pada Salsa dan mengoper ngoper bola basket itu kebelakang kedepan kesamping ke atas sampai memutar mutarnya.
Melihat hal itu mulut Salsa mengaga bagaimana bisa Josua memainkan bola basket seperti halnya para atlite basket, dengan tangan mengangkat ke atas Josua melempar bola itu tepat sasaran dan bola itu terjatuh melewati jaring jaring.
"Gimana mau nyiba ga?" tanya Josua.
"No problem." jawabnya.
Setelah itu Salsa mencoba memainkan bola basketnya dan mencoba memantul mantulkannya namun nihil bola itu melesat manjauhi Salsa.
"Harus pake perasaan dong mainnya.!" jelas Josua.
Lalu Salsa mencoba lagi dan mengambill bolanya pantulan demi pantulan mulai berinteraksi saat Salsa memukulnya dan pantulan terakhirnya pun tinggi sampai sampai terjatuh dan mengenai kaki Salsa sendiri.
"Aduhhh" Desah Salsa saat bola itu menimpa kaki mungilnya dengan cepat Josua mendekatinya.
"Lo ga papa?" tanyanya dengan cemas.
"Ga ko cuma ketimpa bola aja ga kenapa kenapa juga." jawabnya.
"Mangkanya kalo main itu hati hati ga usah terburu buru. Kalo mau main tuh gini caranya...." dengan berjalan ke punggung Salsa dan mengambil bola yang ngga jauh darinya Josua menyuruh salsa untuk memegangnya "Pegang ini"
Dengan tangan yang memegangi kedua tangan Salsa dengan kedua tangannya dari belakang Josua menangkupnya dan mentitik pokuskan pada sasarannya."Kalo kita ingin menginginkan sesuatu kita harus pokus oleh satu tujuan." ujarnya di samping telinga Salsa dan saat itu Josua mulai mengangkat tangan Salsa ke atas dan melemparkan bolanya. Hasil yang luar biasa bola itu jatuh sempurna dengan keindahan.
"Wow" celetuk salsa saat bola itu terjatuh dengan begitu indah.
"Perasaan,, kita harus menyatukan hati kita kedalam bola itu untuk tepat sasaran." Jelasnya.
Bersambung....
<<<<<<<<<>>>>>>>>
Haduhhhh josuaaa punya beribu cara yaaa buat bikin salsa klepek klepek😂😂
Jangan pernah berpaling yaa reads😍 vomment dan comment yaa karna apah? Karna setiap jejak kalian itu berharga bangat buat aku😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Josua
Teen FictionJosua si pria misterius pengagum rahasia yang sering kali memberikan pesan. Imezznya di sekolah melebihi populeritas yang lainnya matanya pandangannya mampu membuat semua terpana. Lantas bagaimana dengan wanita yang di idaminya dan menjadi pengagum...