Part [10]

5.1K 611 34
                                    

Dua hari kemudian...

Mila merasa benar-benar jengkel pada Kevin. Mila pikir Kevin menitipkan Reya padanya hanya satu malam. Tidak tahunya sampai hari ini Reya masih berada di apartemen dan Kevin mengatakan ia akan pulang besok pagi-pagi sekali dari Bandung.

Luar biasa bukan? Dikira dirinya pengasuh anak gadis. Tsk! Benar-benar menyebalkan.

"Kenapa Kak Mila menatapku seperti itu?" Reya menyipitkan matanya menatap Mila.

"Apa kau benar-benar tidak bisa sendirian di rumah?"

"Apa Kak Mila tidak suka aku disini?" Reya menjawab pertanyaan Mila dengan pertanyaan. Wajahnya lalu menunduk dan bibirnya mengerucut sebal.

Jujur saja Reya menyukai Mila. Dan saat bicara pada Mila. Reya tidak memanggil dirinya dengan nama seperti yang dilakukannya saat bicara dengan Kevin. Mila bilang ia semakin terlihat kekanakan saat menyebut dirinya dengan nama. Reya sempat kesal, tapi setelah itu Reya berusaha memanggil dirinya 'AKU' Walaupun pertamanya agak canggung.

"Bukan begitu" Mila menghela nafas. Tangannya terulur mengusap puncak kepala Reya.

Reya menatap dalam Mila. "Sudah kuduga"

"Apa?" Mila menarik tangannya dan mengerjap-ngerjapkan matanya merasa bodoh.

"Ya ampun Kak Mila lucu" Reya tertawa. Sementara Mila melotot horor.

"Yak! Kau mau mati ditanganku?!" Teriaknya geram. Wajahnya semakin jutek dan tidak bersahabat.

Tapi bukannya takut Reya malah semakin tertawa geli.

"REYA!"

"KAK MILA"

"Kau..."

CHUP~

Seketika Mila mematung.

Reya mengecup pipinya. Astaga...

Tangan Mila refleks mengusap pipinya. Bukannya ia tidak suka apalagi merasa jijik. Tapi ia hanya merasa terkejut. Reya membuatnya merasa disayangi. Well, dua hari ini selain membuatnya kesal. Tindakan spontan Reya juga membuatnya merasa terhibur.

"Kak Mila tahu? Kak Mila terlalu serius" Ucap Reya. "Santailah sedikit Kak. Kakak sangat cantik. Tapi juga sangat jutek, sangat malah, apalagi kalau diam, kesan juteknya terlihat jelas"

Mila bergeming menatap dalam Reya. Ia sama sekali tidak berniat menyanggah ataupun membenarkan apa yang dikatakan Reya.

******

"Hallo Sam"

Selesai makan siang dengan Max, Kevin menghubungi Sam yang ia tugaskan untuk menjaga Reya. Tentu saja tanpa sepengetahuan Reya apalagi Mila.

Kemampuan bela diri Sam jangan ditanya lagi. Pria itu mempunyai gerakan cepat dan Sam sangat menjunjung tinggi kesetiaan dan juga sangat profesional dibidangnya.

Bahkan di Jepang, Sam sangat ditakuti.

"Ya, Vin" Sam menyahut. Jangan heran. Sam tidak memanggil Kevin boss.

Kevin tidak suka di panggil boss. Kevin ingin mereka terlihat seperti teman, bukan terlihat seperti atasan dan bawahan yang bersikap formal. Sam tentu senang, dan menyambut baik keinginan Kevin. Jarang-jarang Sam menemukan seseorang seperti Kevin. Itu kenapa Sam sangat menyayangi Kevin dan juga Reya. Sam juga tidak keberatan kalau ia harus mati untuk melindungi Kevin dan Reya. Sebenarnya sudah tiga tahun Sam menjadi orang yang tak kasat mata disekitar Reya, karena Sam memang ditugaskan untuk menjaga Reya.

KEMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang