Part [12]

5.1K 584 58
                                    

Mila terengah, bukan Kevin yang terbuai tapi dirinyalah yang terbuai. Dan sungguh Mila menyesal menggunakan bibirnya untuk membuai Kevin.

Mila memejamkan matanya menikmati pergerakan Kevin, ia kalah dan kini ia tidak mempunyai apapun lagi, ia sudah menyerahkan dirinya pada Kevin.

Kevin tersenyum miring, melumat bibir Mila dengan tekanan kuat yang memabukkan. Kemudian menjatuhkan kepalanya dibahu Mila, bernafas terengah dan memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya agar kembali normal.

Dikecupnya leher Mila lalu dipandanginya wajah Mila yang terlihat sangat cantik.

"Kau kalah, Mila" Bisik Kevin kemudian.

Mila hanya diam. Ya, ia sudah kalah. Mila akui itu, tapi sungguh Mila benci dengan ekspresi wajah Kevin sekarang.

Kevin terlihat sangat puas.

"Dan kau adalah pelacurku" Lanjut Kevin masih dengan berbisik.

Mila membelalakan matanya.

"Kau dengar? Kau adalah pelacurku"

Dengan emosi memuncak Mila mendorong tubuh Kevin dari atas tubuhnya.

"Aku bukan pelacurmu sialan!" Makinya tajam.

Kevin terkekeh geli. "Oh ya? Tapi kau menyerahkan tubuhmu dengan suka rela padaku"

"Kau..." Mila menghela nafas panjang. Beringsut turun dari tempat tidur lalu memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai.

"Mau kemana, Mila?" Kevin menarik lengan Mila. "Kita belum selesai" Kemudian melumat kasar bibir Mila dan memeluk pinggangnya dengan erat.

Mila meronta, memukul-mukul lengan dan juga dada bidang Kevin. Kakinya bahkan tidak tinggal diam, namun Kevin yang paham refleks gerak Mila seketika mendorong tubuh Mila hingga akhirnya mereka berdua kembali berbaring di atas tempat tidur.

"Aku tidak akan melepaskanmu" Ciuman Kevin turun ke leher Mila. "Paling tidak sampai aku puas" Kemudian menghisap kuat leher Mila.

Mila menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang sialnya masih tetap lolos dari mulutnya.

******

David mengerjap-ngerjapkan matanya, memijat pelipisnya karena merasa pusing yang begitu menusuk. Ia lalu mengedarkan pandangannya dan detik itu juga mata David membulat lebar.

Seingatnya ia berada di gedung apartemen Kevin. Tapi... Sekarang kenapa ia malah berada di rumah sakit.

"Shit!" David mengumpat.

Ah sial! Sekarang ia ingat.

Saat keluar dari lift apartemen Kevin. Tepat delapan langkah ia meninggalkan lift, ada yang memukulnya dari belakang lalu membiusnya setelahnya David tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya.

"Kau sudah sadar?"

Itu suara Michelle. David menolehkan kepalanya.

Tapi kenapa Michelle bisa berada disini? Dan dari mana Michelle tahu?

Benak David kini penuh dengan pertanyaan dan itu semakin membuatnya pusing.

"David kau membuatku takut" Michelle menghampiri David dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang.

David masih diam. Lebih tepatnya kini David sedang berpikir keras. Bahkan sangat keras.

"David katakan sesuatu" Michelle menepuk-nepuk pelan lengan David.

"Huh" David mengerjapkan matanya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Dari mana kau tahu aku ada disini, Chelle?" Tanyanya kemudian.

Michelle menghela nafas dan menatap David setengah jengkel. "Aku meneleponmu, tapi seorang perawat yang menjawabnya dan perawat itu mengatakan kau ada di rumah sakit. Jadi aku langsung kesini" Jelas Michelle.

KEMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang