Part [20]

5.1K 639 67
                                    

Udara terasa dingin dipagi hari. Mila memejamkan matanya, merentangkan kedua tangannya dan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

Dua minggu sudah ia berada di Jakarta dengan Nicole dan juga Nina yang setia menemaninya.

"Memo sedang apa?" Nicole berdiri di samping Mila sambil mengucek kedua matanya. Ini masih terlalu pagi, tapi Memonya sudah bertingkah aneh dengan berdiri dibalkon kamar dan itu membuat Nicole yang baru bangun tidur langsung menghampiri Memonya.

"Menurut Nicole, Memo sedang apa?" Mila tersenyum geli menatap putrinya yang cantik.

"Ish Memo jawab saja! Kenapa malah balik bertanya?" Sungut Nicole sebal.

"Lah ini Memo sedang menjawab pertanyaan Nicole"

"Menjawab dengan pertanyaan gitu maksudnya?" Nicole melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya menyipit tajam menatap Memonya.

"Nah itu tahu"

Sontak Nicole menghentakkan kakinya kesal. "Ish Memo nakal!"

"Masa yang begini dibilang nakal?"

"Moooooooooooo... aaaaa'aaaaahhh!!" Nicole bertambah kesal. Suaranya melengking tinggi merajuk manja pada Memo tersayangnya.

"Panggil Memo yang benar sayang"

"Iya Moooooooo!" Nicole sengaja membuat Memonya kesal.

Sedangkan Mila menahan diri untuk tidak memutar bola matanya dan mendengus kesal. Nicolenya memang sangat pintar membuat orang kesal. Apalagi dirinya.

"Oh jadi begitu yasudah" Mila beranjak dari balkon meninggalkan Nicole yang sedang mengembungkan pipinya lucu.

"Memo marah?" Nicole mengejar Mila.

Mila menghentikan langkahnya dan menghela nafas. "Tidak" Jawabnya kemudian.

"Lalu kenapa Nicole ditinggal?"

"Memang Nicole merasa ditinggal?"

Nicole mengangguk polos. "Iya" Jawabnya.

Mila sangat ingin tertawa namun ia tahan. "Kapan?"

"Memo!" Nicole menarik-narik baju tidur Memonya. Nicole tahu Nicole salah, tapi kenapa Memonya sampai semarah ini padanya. Tsk! Menyebalkan!

"Apa?" Suara Mila terdengar dingin.

Nicole beringsut mundur. "Jangan galak-galak Memo, Nicole takut" Cicitnya pelan.

Wajahnya terlihat sangat menggemaskan dan itu membuat tawa yang sejak tadi ditahan Mila akhirnya pecah.

"MEMO!" Nicole sebal. Bibirnya mengerucut lucu.

"Apa sayang?" Mila semakin tertawa geli.

"Auuu ah Memo nakal. Nicole marah" Nicole naik ke atas tempat tidur dan berguling-guling sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

Mila menggeleng pelan. Kenapa Nicole sangat menggemaskan sekaligus menyebalkan dalam waktu bersamaan sih? "Jadi Nicole marah nih sama Memo?" Tanya Mila sambil duduk di tepi tempat tidur.

Nicole masih berguling-guling tidak jelas.

"Nicole hentikan" Mila tidak tahan dan menarik bantal yang menutupi wajah Nicole. Tapi sayangnya Nicole mempertahankannya dengan sekuat tenaga.

"Nggak mau"

"Nanti Nicole jatuh"

BRUK

Baru juga Mila memperingatkannya Nicole malah sudah terjatuh kelantai dengan posisi yang sangat tidak elegan.

"Hikksssss... Hikkksssa... Huwaaaaaaa... Memo" Nicole menangis histeris.

KEMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang