Perlahan Kevin mengurai pelukannya pada Mila.
Ditatapnya Mila dengan lekat dan tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik keatas mengukir sebuah senyuman yang mempesona.
Gila! Mila meleleh dibuatnya, lututnya bahkan terasa sangat lemas.
"Aku tahu kau terkejut"
Mila mengangguk tanpa kata. Matanya mengerjap beberapa kali. Dan kedua tangannya saling meremas.
"Aku tahu dari Max"
"Apa?" Kali ini mata Mila membulat. Wah-wah sialan sekali Max. Huh awas saja nanti kalau ketemu!
"Heum... Max yang memberitahu alamatmu dan ternyata kompleks perumahanmu tidak jauh dari taman yang biasa kau datangi" Jelas Kevin.
Mila bergeming.
Kevin menghela nafas. "Soal semalam..."
"Tidak perlu minta maaf!" Potong Mila cepat entah kenapa ia mengerti maksud dari kedatangan Kevin. "Sekarang lebih baik kau pulang" Usirnya kemudian.
Kevin terperangah.
Menelan salivanya susah payah Kevin meraih kedua lengan Mila. "Aku sungguh-sungguh minta maaf, Mila" Ucapnya tak peduli walau tadi Mila mengusirnya.
"Sudahlah lebih baik sekarang kau pulang" Usir Mila lagi.
Kevin memejamkan matanya sejenak. Ia tahu ini tidak akan mudah tapi apa salahnya kalau ia minta maaf? "Mila, aku tahu aku salah, tapi semalam..."
"Kevin" Mila menatap tajam Kevin.
Kevin terdiam.
"Aku tidak marah. Jadi lupakan saja kejadian semalam" Ucap Mila.
Lagi-lagi Kevin terperangah. Matanya mengerjap beberapa kali.
"Maksudmu? Kau tidak..."
"Ya Kevin ya! Aku tidak marah. Tapi..." Mila sengaja menggantungkan ucapannya. Melipat kedua tangannya di depan dada lalu tersenyum miring. "Lebib baik sekarang kau pulang"
Lagi... Mila mengusirnya.
Kevin mengusap frustasi wajahnya. "Tapi sepertinya kau marah" Ucapnya nyaris seperti bisikan.
Mila memutar bola matanya malas dan menghela nafas. "Aku kan sudah bilang aku tidak marah. Apa itu tidak cukup jelas?"
"Lalu kau pikir aku akan percaya begitu saja?"
"Tidak! Tentu saja tidak. Aku tahu itu. Tapi aku pikir kau cukup pintar untuk mengerti ucapanku"
"Ya" Kevin menatap dalam Mila. "Tapi aku pikir kau juga mengerti kalau aku hanya ingin minta maaf" Kemudian Kevin mengurai tangan Mila yang terlipat di depan dada lalu menggenggam jemarinya erat. "Semalam mulut sialanku pasti sangat membuatmu marah. Aku menyesal Mila. Tidak seharusnya aku berkata seperti semalam tentangmu dan Max"
"Vin. Sungguh aku tidak ingin memperdebatkan soal semalam atau apapun itu" Mila mulai jengkel tapi sialnya ia tidak bisa melepas genggaman tangan Kevin.
"Maaf"
"Jangan minta maaf"
"Max bilang kau bukan istrinya"
Mila menghela nafas. "Ya, lalu?"
"Aku..."
"MEMO"
Seketika Kevin terdiam.
Suara Nicole memanggil Mila, membuatnya menegang kaku di tempatnya, begitupun dengan Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMILA
RomanceKevin dan Mila tidak pernah tahu kalau pada akhirnya sesuatu yang membuat mereka dekat berakhir dengan sesuatu yang mengikat mereka kedepannya.