Hujan turun dengan deras, udara terasa sangat dingin, Mila berjalan dengan pelan dibawah payung yang ia pegang memasuki pemakaman.
Namun langkahnya yang pelan seketika terhenti begitu ia melihat sosok Kevin yang berdiri di samping pusara Reya.
Mila menghela nafas dalam-dalam. Tubuhnya mematung tanpa bisa digerakkan.
Sementara itu Kevin yang baru saja melepas rindu dengan Reya seperti yang sering ia lakukan, yaitu mengobrol dan menumpahkan tangisnya di pusara Reya, mendadak terdiam padahal ia sudah bersiap melangkahkan kakinya.
Keduanya saling menatap dalam.
Kevin yang lebih dulu bisa menguasai dirinya, perlahan menghampiri Mila.
Mila semakin menegang kaku di tempatnya.
Kevin mendekat, semakin mendekat.
"Hai, kau disini?" Sapa Kevin sedikit berteriak.
Suaranya bersahutan dengan air hujan.
Mila mengerjapkan matanya.
Payung birunya bersentuhan dengan payung abu-abu Kevin."Mila" Panggil Kevin.
Mila tersentak kaget lalu tersenyum kaku. "Eh ya..." Sahutnya gugup.
Kevin tersenyum. Mengulurkan tangannya lalu diusapnya pipi Mila dengan lembut. "Jadi kau sudah tahu soal Reya?"
Mila mengangguk kelu. Bola matanya bergerak gelisah. Sungguh demi apapun ia ingin menepis tangan Kevin yang membelai pipinya dengan lembut, tapi sialnya rasa hangat yang dihasilkan dari telapak tangan Kevin, membuatnya nyaman.
Hatinya bergetar dan detak jantungnya berubah lebih cepat dari biasanya.
"Aku tahu dari Max"
"Ah, ya tentu pasti Max yang mengatakannya" Kevin tersenyum.
Gila. Senyumnya membuat Mila ketar-ketir mengendalikan degup jantungnya yang semakin menggila.
"Kau ingin menemui Reya?" Tanya Kevin. Entah kenapa ia merasa kecanggungan kini menyelimuti dirinya dan Mila.
Mila mengangguk. "Ya. Bolehkan?"
Kevin menatap dalam Mila sambil menahan senyum gelinya. "Tentu saja boleh" Jawabnya kemudian mencubit gemas pipi Mila.
"Sakit, Vin!" Mila protes sambil mendelik tajam pada Kevin.
Sambil bersungut-sungut Mila berjalan melewati Kevin.
Langkahnya berhenti tepat di samping pusara Reya.
Kevin lagi-lagi tersenyum.
"Kau sangat menggemaskan, Mila" Sama seperti Nicole. Lanjutnya dalam hati.
___
Berjalan beriiringan dengan payung yang saling menempel.
Kevin dan Mila saling terdiam.
Mila pikir saat ia berada di pusara Reya, Kevin pun pergi meninggalkannya, tapi ternyata Kevin malah menungguinya.
"Eum... Mil" Kevin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Mila menaikan sebelah alisnya. "Ya" Sahutnya kemudian. Jujur saja Mila merasa aneh dengan sikap Kevin sekarang ini.
Pria itu terlihat sangat berhati-hati dalam bersikap dan berucap. Apa mungkin Kevin tidak mau membuatnya tersinggung lagi? Entahlah Mila sendiri tidak bisa menebak apa yang ada dalam benak Kevin.
"Kau tahu, Vin. Kau terlihat aneh" Ucap Mila yang akhirnya menyuarakan apa yang ada dibenaknya.
Kevin terkekeh geli. "Aku pikir juga begitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMILA
RomanceKevin dan Mila tidak pernah tahu kalau pada akhirnya sesuatu yang membuat mereka dekat berakhir dengan sesuatu yang mengikat mereka kedepannya.