Is This Love ? [Complete]

chapter 4 Teman

Semenjak hari itu, aku jadi sangat dekat bahkan sangat akrab dengan Hada.

Sifat dinginku kini sediki demi sedikit menjadi hangat, meski tidak sepenuhnya hangat.

Tapi aku merasa seperti belajar banyak hal dari pertemananku dengan Hada.

Aku merasa sifatku kini akan kembali seperti sifat lamaku dulu saat aku masih berusia 5 thn, yaitu penuh dengan   keceriaan.

Meski tidak akan seceria seperti sebelumnya.

tapi kini aku mulai terbiasa berkomunikasi dengan orang lain, selain ibuku atau Hada.

Meskipun masih disertai dengan sifat dinginku ini....

Semua itu berkat Hada, rasanya sangat menyenangkan setiap kali bersama dengannya.

Aku seperti melupakan kenangan pahit masa lalu yang membuatku menjadi dingin, karena trauma dan atas rasa bersalahku kepada ayah.

Dan aku malah hanya memikirkan masa depan dimana nanti saat aku dapat mewujudkan mimpi ayah, saat dimana aku menjadi seorang dokter profesional.

Di dalam hatiku kini ada berjuta-juta  kata terimakasih untuk Hada.

Ia benar-benar pria yang baik, dan aku merasa sangat beruntung karena dapat mengenalnya.

♡
♡
♡

Aku sedang menyelesaikan tugas-tugas dari dosenku dan menghapal banyak materi, aku tidak ingin ketinggalan ataupun harus terlambat dalam mengejar materi di semester pertamaku ini.

Terlebih lagi akan butuh waktu sekitar 4-5 tahun lamanya untuk mewujudkan mimpiku itu.

Kalau aku bermalas -malasan, maka waktu yang tidak sedikit itu harus ku sia-siakan dan aku harus kuliah lebih lama lagi.

Meskipun semester 1 di universitas lain pada umumnya kami dapat bersantai, karena dosen tidak memberikan banyak tugas.

Tapi di universitasku ini sepertinya berlawanan dengan hal itu, kami sering praktek, pendalaman materi dan lain-lain.

Tapi bagiku itu bukanlah sebuah beban karena memang inilah tahap awal bagiku agar bisa lanjut ke semester berikutnya, jadi aku benar-benar tidak ingin tertinggal.

Tiba-tiba ditengah kesibukanku datang seseorang.

aku bisa mendengar langkah kaki yang sedang menuju ke arahku, tanpa melihat siapa orang itu aku langsung menduga bahwa ia adalah Hada.

"Ada apa Hada?" Seruku perlahan.

pandanganku hanya tertuju pada tugas-tugas dari dosen
pembimbingku, yang bertumpuk diatas mejaku.

aku berniat menyelesaikannya hari ini juga, dalam satu hari memang bukan hanya satu tugas yang kudapat dari dosen pembimbingku itu.

Tapi sangat banyak, aku juga mengerti bahwa menjadi dokter bukanlah perkara mudah.

Jadi aku harus lebih ulet dan giat belajar, dalam menyelesaikan tugas-tugasku ini dengan bersabar.

"Maaf." Suara orang itu memecah keheningan antara kami berdua.

Di ruangan itu memang hanya ada kami berdua sekarang, aku sengaja datang pagi-pagi untuk mulai mengerjakan tugas-tugasku.

setelah aku menyadari bahwa suara itu bukanlah suara Hada, tatapanku langsung tertuju pada wanita yang kini tengah berdiri tepat di depan mejaku.

"Kelihatannya anda sedang sibuk, maaf sekali lagi kalau aku menggangu" Lanjutnya.

"kau siapa?" Tanyaku ragu.