Chapter 6 Cemburu?

25 10 0
                                    

Hari-hariku rasanya sangat menyenangkan bersama Hada yang ceria dan hangat, dan Joh eun yang pemalu dan baik hati.

Semakin melengkapi hidupku yang penuh kegundaan akan kenangan masa lalu yang suram.

Tidak terasa sudah setahun lamanya aku kuliah, dan aku juga sudah beradaptasi dengan lingkungan baruku di kota ini.

Pagi ini aku sedang libur kuliah selama seminggu, meski hanya beberapa hari tapi sangat kubutuhkan untuk melepas rasa lelahku.

Tiba-tiba datang seorang tukang pos yang sepertinya membawa surat untukku.

Pak pos itu memberiku surat, kemudian aku menandatangani bukti penerimaannya.

"Terimakasih." ucapku setelah mengambil surat dari pak pos itu.

Lalu aku membuka surat itu, dan ternyata surat dari ibu.

Di sana tertulis.
"Youna bagaimana kabarmu disana ?
Ibu harap kau baik-baik saja, ibu sangat menghawatirkan keadaanmu.

Apa kau makan teratur? istirahatlah dengan cukup.... dan Jangan sampai sakit.

Kau tidak perlu mencemaskan atau memikirkan ibu disini. Karena ibu baik-baik saja, fokuslah pada belajarmu...

Sebenarnya masih banyak yang ingin ibu sampaikan, tapi intinya adalah ibu sangat menyayangimu....

Jaga dirimu nak...

Jangan lupa untuk membalas surat ibu jika kau sudah membacanya..."

Setelah membaca surat dari ibuku itu, tanpa terasa air mata kini mengalir di wajahku.

Sama seperti ibu aku juga sangat merindukannya.

Setelah membacanya, kemudian tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di luar rumahku.

"Sepagi ini siapa yang datang berkunjung....apa jangan-jangan ibu ingin memberikanku kejutan.." ucap batinku.

Merasa bahwa itu adalah ibu, aku segera membuka pintu itu dengan cepat.

"Hada?" Seruku kaget saat menyadari bahwa yang datang bukanlah ibu melainkan Hada.

"sedang apa kau disini ?"ucapku datar.

"Kenapa kau bertanya ?bukankah seharusnya kau senang dan mempersilahkan tamu ini masuk"

"Apa?" Aku membalasnya sambil menatapnya tajam.

"Sudahlah lagi pula, bukan itu tujuanku kemari" jawab Hada dengan entengnya.

"Ayo temani aku joging" Lanjutnya.

"Joging ?" Aku mengulangi ucapannya.

"Ya, joging " tanpa basa-basi, Hada langsung menarik tanganku.

"Hey... tunggu dulu, apa yang kau lakukan. Aku bahkan belum menjawab ya atau tidak kan" seruku sambil terus berlari karena Hada terus menarik tanganku.

"Ya atau tidak kau harus tetap ikut.." jawab Hada sambil tersenyum ceria.

"Lagi pula joging pagi itu lebih baik, dari pada hanya duduk diam dirumah kan "
Lanjut Hada.

Aku rasa sekarang dia sedang menyindirku.

"Menyebalkan" ucap batinku kesal.

Padahal aku tadi ingin segera membalas surat dari ibu, tapi karena dia aku jadi lupa.

"Baiklah..aku ikut, tapi lepaskan dulu tanganku. Aku bisa lari sendiri " ucapku masih dengan nada kesal.

"Ya..baiklah tapi jangan berbohong, dan malah berlari dariku ya...."

Is This Love ? [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang