chapter 10 Pergi bersama

29 9 0
                                    

Sekarang sudah memasuki musim dingin, karena pagi ini turun salju jadi aku harus memakai syal dan pakaian yang cukup tebal untuk bepergian.

Hari ini aku akan pergi kedesa dan mengunjungi ibu.

Aku tidak membawa begitu banyak barang, karena setelah tiga hari aku harus kembali lagi ke kos-kos'an ku ini.

Sekarang aku sudah bersiap dan akan segera berangkat, kemudian aku membuka pintu dan segera keluar.

"Youna kau sudah siap, ayo kita berangkat "

Tapi tiba-tiba Hada sudah berada di depan pintu, sontak aku kaget.

Aku hampir saja menabraknya tadi.

"Kau, sejak kapan kau ada disini ?" Tanyaku datar.

"Apa maksudmu, aku sudah disini dari tadi menunggumu. Wanita memang lama sekali ya dandannya "
Seru Hada mengejekku.

"Apa ! Siapa yang berdandan, dan siapa yang menyuruhmu ikut denganku ?" nada bicaraku meninggi.

"Sudah kuduga, kalau aku tidak datang sepagi ini kau pasti akan meninggalkanku kan ?" Balas Hada.

"Sebenarnya apa maksudmu?" Tanyaku bingung.

"Apa kau lupa ? Bukankah kemarin kau sudah setuju, kalau aku boleh ikut denganmu " seru Hada yakin.

"Lalu bagaimana dengan kuliahmu ?" Lanjutku bertanya.

" itu masalah gampang, ayo kita pergi nanti kita bisa ketinggalan kereta nya. Ayo naik mobilku sekarang..."

Lalu Hada menarik tanganku untuk naik ke dalam mobilnya.

"T-tapi tunggu dulu, hey...."

Tapi Hada tetap tidak mendengarkanku dia tetap menarik ku dan memaksaku masuk ke dalam mobilnya itu.

Sebenarnya aku merasa senang karena Hada akan ikut, tapi aku juga merasa cemas bagaimana dengan kuliahnya nanti.

Dan apa pendapat Joh eun, jika dia tahu bahwa aku dan Hada pergi bersama.

"Hey kenapa kau tidak mendengarkanku ?" Tanyaku pada Hada.

"Apapun yang kau katakan, aku akan tetap ikut "

"Dasar.." ucap batinku.

Sekarang posisi kami sedang berada di dalam mobil milik Hada dan sekarang Hada sedang mengendarai mobilnya itu.

Sepanjang perjalanan aku hanya diam, aku tidak berniat berbicara ataupun memulai perbincangan dengannya.

Sebenarnya aku masih mencemaskan kuliahnya, dipikiranku apakah ia ingin bolos kuliah hanya untuk ikut denganku.

"Youna kita mau ke stasiun kereta yang mana ?" Pertanyaan Hada kini memecah keheningan diantara kami.

"Huh...aku tidak akan mengatakannya " ucap batinku.

"Kenapa kau diam saja? Jangan bilang kalau kau lupa.." lanjut Hada.

" apa?Tentu saja tidak " gerutuku kesal.

"Kalau begitu ayo katakan stasiun kereta mana ?"

"Tidak tahu " jawabku datar.

"Baiklah kalau begitu, kita hanya akan berputar-putar kota saja...dan kau juga akan ketinggalan kereta mu nanti " seru Hada.

"A-apa ?huh...menyebalkan " desahku pelan pada Hada.

"Benar juga, kau tidak begitu peduli pada kondisi ibumu kan....sayang sekali " Lanjut Hada.

Is This Love ? [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang