chapter 5 Joh eun

31 11 0
                                    

Aku harus cepat, pagi ini aku sangat buru-buru menuju ke kampus.

Itu karena hari ini aku ingin bertemu joh eun dan ingin menanyakannya langsung,Tentang kejadian kemarin aku hanya ingin memastikan ucapan Hada.

Sebenarnya aku ingin membicarakannya kemarin, tapi aku harus menyelesaikan banyak tugas dari dosen.

Apa benar, wanita bernama
Joh eun itu ingin menjadikanku temannya.

Hanya ada kalimat itu yang ada dipikiranku sekarang.

Mengetahui hal itu saja sudah membuatku akan sangat bahagia nanti.

Tak terasa sampailah aku di kampusku itu, Aku bisa melihat wanita bernama Joh eun itu.

ia sedang duduk dibangku nya dan mengerjakan beberapa tugasnya.

Aku menghampirinya dengan langkah perlahan.

"Joh eun," aku memanggilnya.

Ia mendengar panggilanku itu dan langsung menutup bukunya.

Aku bisa melihat bukunya itu, yang terlihat seperti buku diary.

"Ya.." jawabnya dengan reaksi kaget.

Aku merasakan sesuatu yang aneh, Joh eun seperti menyembunyikan sesuatu.

Tapi aku segera membuang jauh-jauh pikiran negatifku itu, karena aku tahu apapun yang ditulis di dalam buku diary itu pasti bersifat sangat rahasia.

Aku juga dapat menyadarinya saat melihat reaksi kaget Joh eun tadi, padahal aku tidak memanggilnya begitu keras.

"Youna , ada apa ?"
Tanya Joh eun padaku.

Pertanyaan Joh eun membuatku kembali ingat akan tujuanku kemari.

"Kemarin kau..."
"Tidak, maksudku apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku kemarin?" ucapku serius.

"Eh...ya, sebenarnya kemarin itu aku hanya ingin mengajakmu mengobrol saja...begitulah.." jawab Joh eun sambil tersenyum.

"Begitukah, apa hanya itu saja? " balasku dengan pertanyaan.

"A...apa maksudmu?"

Joh eun malah bertanya balik padaku, padahal aku benar-benar ingin ia mengatakan alasan lainnya.

Alasan yang kumaksud itu tidak lain adalah pertemanan.

"Eh..tidak lupakan saja.." setelah mengatakannya aku pergi, dengan langkah yang tidak tentu arahnya.

"Sebenarnya.."

Tiba-tiba langkahku terhenti, mendengar Joh eun yang mencoba mengatakan sesuatu padaku.

"Sebenarnya aku ingin sekali lebih mengenalmu." Ucap Joh eun.

"Mengenalku? " balasku dengan nada rendah.

"Ya..benar, mengenalmu. Aku ingin mengenalmu sebagai seorang teman".

Kata-kata Joh eun benar-benar berhasil membuatku terpaku.

Rasanya aku sangat bahagia, ini adalah pertama kalinya ada seorang wanita yang umurnya sebaya denganku yang mau menyebutku sebagai seorang teman.

"Terimakasih." Lagi-lagi hanya kalimat itu yang dapat mengekspresikan kebahagiaanku ini.

"Tidak, seharusnya aku yang mengatakannya" Jawab Joh eun serius.

"Apa maksudmu? "tanyaku heran.

"Sama sepertimu aku juga penyendiri, tapi... setelah melihatmu yang dekat dengan Hada membuatku semakin yakin untuk mendekatimu." Jelasnya.

Tapi aku tetap tidak mengerti apa maksudnya.

"Hada ?"seruku.

"Ya..Hada, sepertinya tanpa kujelaskan pun kau sudah mengetahuinya dari Hada "Joh eun mengatakannya dengan senyuman tipis.

"Aku adalah teman satu SMA nya, dan aku tahu betul sifatnya. Dia sangat baik dan hangat kepada siapa saja termasuk aku."
Melihatmu ... aku merasa seperti melihat bayanganku sendiri, tapi menurutku kau berbeda. Meskipun sifat kita sama tapi...kau dapat sangat dekat dengannya meskipun baru bertemu."

"Sedangkan aku, meskipun aku sangat....." raut wajahnya berubah, ia langsung mengalihkan pembicaraannya sendiri.

"Karena itu.....aku ingin kita berteman agar aku dapat lebih mengenalmu, aku juga ingin belajar untuk berubah dari sifat penyendiriku ini... aku juga butuh seorang teman" lanjutnya dengan raut wajah sedih.

Aku menundukan kepalaku dan berfikir tentang ucapan Joh eun tadi.

"Tidak, kau salah...aku sudah pernah bertemu dengannya...dia adalah teman satu SMP ku dan bukan karena aku.. tapi Hada lah yang membuatku menjadi seperti sekarang." Ucap batinku.

Mendengar UcapanJoh eun hanya membuatku terpaku, awalnya aku tidak mengatakan sepatah katapun.

Dan hanya berfikir tentang keadaanku sekarang yang menjadi lebih baik karena Hada.

Tapi setelah aku melihat wajah sedih yang terukir di wajahnya dengan mata yang mencoba menahan tangis, membuatku mencoba untuk
tersenyum hangat padanya.

"Begitukah.." ucapku dengan
senyuman tipisku.

Sekarang Aku merasa dibalik ucapan Joh eun, ada sesuatu emosi yang ingin ia luapkan.

Entah apa itu, tapi di setiap kata-kata yang ia tadi ucapkan menurutku mengandung arti yang mendalam.

Awalnya aku sempat menduga bahwa Joh eun ingin berteman denganku hanya karena Hada.

Tapi setelah mendengar penjelasan, tentang kesendiriannya membuatku merasa bahwa aku memiliki kesamaan dengannya.

dan aku yakin Joh eun akan menjaga pertemanan ini dengan baik.

Bukan karena ada sesuatu alasan ataupun hanya karena memanfaatkanku saja.

Rasanya sangat lega dan menyenangkan akhirnya aku punya dua teman di kampus ini, Hada dan Joh eun.






Setelah kejadian itu aku dan Joh eun pun menjadi teman yang sangat dekat.

Kami selalu bersama, dan aku juga selalu membantunya saat ia sulit dalam menangkap materi yang dijelaskan dari dosen pembimbing kami.

Hada juga, tak bisa kupungkiri meskipun ia terlihat bodoh.

tapi sebenarnya ia lebih cerdas dariku.

kemampuan menghafalnya sangat baik, ia dapat mengingat materi-materi penting yang disampaikan dosen dengan cepat.

Aku jadi iri jika melihatnya, yang selalu santai dengan tugas-tugas baru yang diberikan dosen.

Tapi aku juga tidak mau kalah darinya, aku tidak ingin tertinggal lebih jauh lagi.

Dan jika suatu saat nanti aku bisa mewujudkan mimpiku ini.

aku berharap untuk bisa tetap bersama dengannya.

Is This Love ? [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang