chapter 11 Ibu

30 10 0
                                    


Akhirnya kereta ini sampai, menuju stasiun kereta berikutnya.

Dari stasiun kereta ini jarak dari kota seoul ke desa ku tinggal beberapa langkah lagi.

Aku dan Hada pun bergegas keluar dari kereta, Hada kemudian mengangkat semua barang bawaannya keluar kereta.

"Youna, maaf ya.. soal tadi "
seru Hada.

"Huh...lain kali kendalikan emosimu " balasku datar.

"Ya kau benar...Tapi menurutku orang itu memang harus diberi pelajaran" seru Hada sambil melipat kedua tangannya.

"Lagi pula berani sekali dia menatap mu seperti itu " lanjutnya.

Mendengarnya aku tersenyum, lalu Hada membalas senyumanku itu dengan senyuman hangatnya.

"lupakan saja, ayo kita pergi "

"Baiklah ayo.." seru Hada.

Kemudian kami pergi dari sana, dan berangkat menuju desa dengan naik bus.

Dari kaca bus aku bisa melihat pemandangan desa Yangdong yang indah, meskipun pepohonannya tertutup salju tapi pemandangan desa ini masih kuingat dengan jelas.

Tentu saja karena desa Yangdong ini merupakan desa tempat tinggalku bersama ibu.

Hada duduk disamping ku dan sekarang sedang tertidur pulas.

Aku rasa dia benar-benar lelah dengan perjalanan jauh ini.

Kemudian bus ini berhenti dan kami pun sampai di pemberhentian bus.

"Akhirnya.." seru batinku bersemangat.

"Apa kita sudah sampai ?" Tanya Hada yang baru saja bangun tadi.

Aku mengangguk, sebagai jawaban bahwa kami memang sudah tiba.

"Tapi kita perlu sedikit melakukan perjalanan lagi, tidak masalah kan?"
Lanjutku sambil mengangkat beberapa barang miliknya.

"Tentu tidak....lagi pula aku memang suka jalan-jalan " Jawab Hada sambil tertawa kecil.

"Huh apa maksudnya?" Ucap batinku bingung.

Hada membuatku bingung dengan kata-katanya.

Kami berjalan kaki sekitar 2 km menuju rumahku, dan sekarang aku bisa melihatnya dari kejauhan.

"Itu dia.." seruku bersemangat.

"Baiklah ayo..."seru Hada tidak kalah semangatnya dariku.

Kami berlari bersama, kali ini aku yang menarik tangan Hada.

Kemudian aku sampai di depan pintu rumahku itu, dan Hada berdiri di belakangku.

Aku lalu mengetok dan mencoba membuka pintu rumahku, tapi sepertinya terkunci.

"Aku pulang..." seruku dengan nada tinggi untuk memastikan ada yang menjawabku.

"Youna sepertinya tidak ada orang" seru Hada saat melihat kondisi rumahku yang terlihat sepi.

"Ya..tapi kenapa...." balasku.

"Em...begini saja kau tunggu disini, aku akan menanyakan orang yang ada di sekitar sini" lanjut Hada.

"Apa? Itu tidak perlu, biar aku yang..."

Aku bahkan belum selesai dengan kalimat ku, tapi sekarang Hada telah berlari menjauh.

"Huh...apa yang Hada pikirkan "
Pikirku bingung.

Is This Love ? [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang