Part 6

938 95 7
                                    

"Tae?! Kenapa!? Apa yang sakit!?" Seru Namjoon dengan segera berlutut di sebelah Taehyung.

"Joon.." Taehyung mengangkat kedua tangannya.

Tanpa pikir panjang, Namjoon mengangkat Taehyung.
"Kita ke rumah sakit ya? Mark!! Aku pinjam mobil-mu!!" Seru Namjoon.

"Hyung!! Aku tidak apa-apa!! Kaki ku hanya terkilir sedikit.." kata Taehyung dengan pelan.

"Itu termasuk sakit!! Mark dimana kunci mobil mu?!" Seru Namjoon panik, Mark memberikan kunci mobil nya.
"Jangan-- ah sudahlah." Mark menghela nafas pasrah.

"Aku ikut!!" Seru Jimin mengikuti Namjoon.

"Hyung!!" Seru Jungkook, Namjoon memasukkan Taehyung ke kursi belakang.
"Maaf Kook!! Aku harus membawa Taehyung ke rumah sakit!! Akan aku hubungi kamu nanti!!" Seru Namjoon, dengan segera pergi ke dalam mobil.


"Hyung.." Jungkook melihat mobil yang pergi menjauh itu dengan sedih.

"Uhh.. hey, mau menunggu di ruangan Namjoon?" Kata Jaebum, merasakan aura kesedihan Jungkook.

".. tidak, aku akan pulang." Gumam Jungkook pelan.

"Ba-bagaimana kalau minum kopi? Kue? Namjoon tidak akan senang saat tau kamu tidak ada di Café." Kata Jaebum dengan gugup, takut akan amarah Namjoon

Pada saat, tidak pernah ada yang melihat Namjoon marah kepada siapapun.

Tapi bukankah itu yang membuat nya bahkan lebih menyeramkan?

"Tidak, aku akan memberitahu hyung kalau aku akan pulang." Kata Jungkook, mata nya terlihat sayu.

"Uhm- uh... Jinyoung, bantu aku, anak ini tidak boleh pergi." Bisik Jaebum.

"Dasar, hey, bagaimana kalau kita pergi ke ruangan Namjoon, aku akan memberitahu semua soal Namjoon." Kata Jinyoung, membuat Jungkook tertarik.

"Apa ada album masa kecil nya?"





"Hey, Taehyung, bagaimana kamu bisa terkilir?" Tanya Namjoon saat di perjalanan.

"Aku hanya duduk di lantai." Kata Taehyung, dan Jimin tertawa kecil.

".. hah?" Namjoon melirik Taehyung dari cermin mobil.
Taehyung sedang melipat kaki nya, dan menyeringai senang.

"Joon, bagaimana kalau kita nonton film?"

"Tae, kata mu kita pergi ke mall dulu bukan?"

"Oh iya, kita putar arah saja Joon."

"Aku mau beli baju~"

Namjoon pun menghentikan mobil nya dengan tiba-tiba.
"Kamu pura-pura!?" Jerit Namjoon

"Aku tidak bermaksud untuk pura-pura!! Aku hanya merasa kesepian.." Gumam Taehyung pelan.
"Tae, kamu tau kan kalau aku-"

"Kamu dan aku jarang sekali bicara Joon!! Aku ingin kita semakin dekat!! Bukan hanya karena pembicaraan soal Jimin!" Seru Taehyung dari belakang mobil.

"Ehem, aku.. akan keluar, tiba-tiba saja Hoseok-hyung memanggil, hyung!!" Jimin tertawa gugup dan pergi keluar mobil, entah dia berbicara pada siapa.

"Jimin!!" Panggil Namjoon, Taehyung dengan segera berpindah ke sebelah Namjoon.

"Joon, lihat aku." Kata Taehyung memegang tangan Namjoon.
"Apa, Tae?" Tanya Namjoon lelah.
"Lihat mata ku." Perintah Taehyung dengan tegas.

Namjoon pun melihat mata Taehyung, mata gelap dan mempesona milik Taehyung.

"Joon.."

Namjoon tidak bisa melepaskan pandangan nya dari Taehyung.

Bukan hanya tidak bisa, tapi juga tidak pernah.
Sama sekali tidak pernah.

Namjoon selalu peduli pada Taehyung.

"Joon, katakan pada ku--"

TIIIIIIINNNNN!!

Akan selalu ada hal yang menghancurkan suasana baik.

Seperti klakson mobil sebagai contoh.

"Ugh..." Gerutu Namjoon, mengalihkan pandangan nya dari Taehyung, dan mobil pun kembali melaju.

"Joon, kita masih harus bicara." Kata Taehyung di tengah keheningan perjalanan mereka.

Namjoon memang tidak melihat Taehyung, karena untuk tau bahwa Taehyung sedang marah itu tidak perlu penglihatan.










"Kamu tidak pernah memberitahu ku apa yang membuat mu stress." Sekali lagi, Taehyung memecahkan keheningan di antara mereka.

"Tae, apa bisa pembicaraan itu untuk nanti?" Tanya Namjoon, tiba-tiba merasa sangat lelah.

"Hyung, aku serius." Ucap Taehyung dengan amarah yang tertahan.

"Janji, kamu tidak akan marah?" Kata Namjoon melirik Taehyung, lalu kembali lagi melihat ke jalan.

"Tidak janji, tapi oke." Taehyung mencoba untuk tenang, tapi Namjoon sangat tau Taehyung sedang di ujung tanduk.

Sangat dekat untuk menghancurkan benda apapun di depan nya jika Namjoon salah bicara.



"Aku ada teman, dan dia.. menyukai seseorang," kata Namjoon merasa sangat gugup.

"Lalu? Apa urusan mu? Itu teman mu, Namjoon, bukan kamu. Kamu tidak perlu stress atas masalah orang lain!!" Seru Taehyung, membuat Namjoon meringis.

"Aku sudah bilang, jangan marah, dan aku belum selesai bicara."

"Iya, oke, aku tenang, aku relax. Sangat relax. Benar-benar relax. Aku tidak akan marah, lanjutkan saja, Joon.."

Namjoon menelan ludah nya, karena tiba-tiba saja tenggorokan nya terasa kering.




"Aku.. menyukai teman ku ini."

Pokerface || VmonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang