Part 10

1.1K 80 8
                                    

Finale

"Joon!!" Hoseok tersenyum pada kedua insan yang sedang hilang dalam dunia mereka sendiri, namun terhenti ketika sadar akan keberadaan Taehyung. "H-hai.. Taehyung.."

Perbedaan panggilan itu membuat Namjoon merengut, tapi bagi nya masalah itu tidak penting saat ini.

"Hey! Dimana kedua pasangan idiot?" Tanya Namjoon melihat sekitar, Hoseok menghampiri mereka berdua dengan gaya santai.

"Heh, saat tak ada Jin-hyung kau berani ya! Dasar.. Mau apa kau memanggil ku kesini? Tiket masuk kesini mahal tau! Untung saja kedua pasangan idiot itu membelikan aku tiket nya!" Hoseok menggaruk kepala nya, tetap saja Namjoon tidak menggubris.

"Tae, kamu tunggu disini ya? Aku akan segera kembali." Kata Namjoon dengan senyum khas nya, mau tidak mau Taehyung luluh.

"Ah.. Iya, cepat ya Joon."

"Joon?" Hoseok bertanya pada Namjoon. Lagi, Namjoon mengabaikan apapun yang Hoseok katakan.

"Oy! Namjoon!! Wajar saja kau tidak pernah diberikan respect!! Kau saja tidak pernah-"

"Ayolah hyung, ada yang lebih penting daripada itu. Tae, stay." Dan Taehyung mengangguk dengan patuh nya, membuat Namjoon tertawa kecil.

Dengan itu, Namjoon dan Hoseok pun berjalan pergi.

".. Jadi, kalian berdua sudah-..?" Hoseok memecahkan keheningan, dibalas dengan gelengan dari Namjoon. Tentu saja itu membuat Hoseok murka. "Ayolah Joon! Ini sudah berapa lama kalian menari seperti ini satu sama lain!? Aku saja menyatakan perasaan ku pada Jimin! Dan-"

"Dan!" Namjoon menyelak, menutup mulut Hoseok. "Apa kamu tau Jungkook suka pada mu?"

Hoseok pun terhenti, dia menepis tangan Namjoon dari mulutnya. Meskipun begitu, mulut dia tetap terbuka akibat shock yang dia alami.

Mungkin harusnya Hoseok tetap membiarkan Namjoon menutup mulutnya.

"Loh? Kau tidak tau, hyung?" Tanya Namjoon dengan lucu, jujur, dia merasa sangat terhibur. Semua kejadian yang dia alami disini benar-benar terasa seperti drama.

'Aku harus memberikan Tae beberapa ciuman. Ciuman tanda terima kasih sudah menunggu, maaf sudah menyakiti, lalu.. Hmm, yah, akan kucium saja dia. Karena dia lucu. Iya, Namjoon, ide yang bagus. Tidak perlu memiliki alasan untuk mencium Tae, dia juga akan jadi kekasih mu-'

"JOON!!"

"Apa!?" Namjoon menggeram pada Hoseok, tapi geraman nya mulai berubah menjadi cengiran lebar. Kenapa? Karena wajah Hoseok benar-benar konyol.

"Aku benar-benar tidak tau!! Sungguh!"

"Kau juga tidak tau kita mau kemana, tapi kau tetap mengikuti ku. Ayo jalan lagi." Namjoon menarik kerah baju Hoseok yang masih shock.

'Aku akan mencium Tae.' pikir Namjoon senang, tidak peduli kondisi Hoseok.






"Ah hyung!! Kau kemana saja-... " Jimin yang biasa nya selalu ribut jika tidak Taehyung, terdiam saat melihat Hoseok. Entah kenapa wajah nya menjadi suram.

"Jarang sekali kau tidak bertanya soal Tae, karena aku bawa Hoseok-hyung ya?" Namjoon menyengir, dibalas dengan gerutuan imut Jimin.

"Aku tidak bisa marah pada Joonie-hyung.. Nanti Tae akan marah pada ku.." Gumam Jimin pelan, membuat Namjoon menyengir lebih lebar lagi. "Tapi hyung!  Jelaskan soal kenapa ada Hoseok-hyung disini. Juga, dia terlihat.. Seperti.. Patung?"

"Ah, itu bukan tempat ku untuk berbicara. Lebih baik kalian bicarakan sendiri. Ini bukan urusanku." Namjoon melepaskan genggaman nya pada Hoseok, membuat Hoseok yang tadi nya bersandar pada Namjoon terjatuh ke depan Jimin.

Pokerface || VmonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang