Pagi yang cerah jelang hari ke empat ujian kelulusan,
Seperti hari sebelumnya, atmosphere khas ujian tahunan itu masih jelas terlihat diraut wajah para siswa.
Ada yang sibuk dengan buku ditangannya, ada yang terlihat berdoa dengan khusuk, dan ada pula yang sibuk tertawa, bergosip, merokok dikantin belakang, atau sekedar tidur dibangku koridor seraya menunggu bel berbunyi.Untuk para siswa siswi kelas 12, moment beberapa waktu ini adalah moment yang berharga, bagaimana tidak?
Ini adalah hari-hari terakhir mereka bisa duduk diruangan kelas sebagai seorang pelajar.
Tak lama lagi amplop kelulusan akan dibagikan dan pada akhirnya, mereka akan menggantungkan seragam bersejarah itu untuk selamanya, berikut kenangan tentang sebuah masa dimana segalanya terasa mudah dan sederhana.
Kenangan itu akan tersimpan, sebagai sebuah cerita manis yang akan abadi dihati masing-masing."Gue gak percaya kita udah mau lulus bro." ujar Fahmi lirih, matanya menatap lurus pada lapangan basket.
"Yakin banget lo lulus?" Dito terkekeh disambut pukulan telak dilengannya.
"Anjir!!" Jerit rio mengagetkan dua sahabatnya tersebut, termasuk siswa lain yang duduk tak jauh dari mereka "Salah liat gak gua?!""Gak usah gandengan gini juga kali ka, Malu gua diliatin." Bisik Def seraya mencoba melepas genggaman tangan Alka, wajah gadis itu merah padam lantaran sejak sampai diparkiran lelaki yang baru saja resmi menjadi kekasihnya itu bersikeras ingin menggandeng tangannya dan membuat keduanya menjadi konsumsi mata seisi sekolah.
"Gua kan ganteng, ngapain malu digandeng orang ganteng." Begitu jawaban Alka, Def mendengus pasrah.
"Selamat ya Def, ka." Satu persatu siswa yang melihat adegan itu mulai mengucapkan selamat, meski lebih terdengar sarcass.
"Lo...lo berdua?" Farah yang sejak tadi duduk dipinggir lapangan seketika berdiri menghampiri Alka dan Def, wajahnya terlihat shock, seperti baru saja melihat hantu penunggu toilet, kisah yang selalu ada ditiap sekolah.
"Kenapa? Mau ngucapin selamat juga?" Tanya Alka sinis, sedangkan Def tetap dengan usahanya melepas genggaman Alka.
"Kalian mau sekolah apa mau nyebrang?!" Ibu Lina tiba-tiba muncul dibelakang Alka, lantas menjewer telinga muridnya tersebut tanpa aba-aba.
"Aaaarrgggh!" Jerit Alka refleks, Namun sayang, tak membuat Ibu Guru mungil itu iba,
"Def, sana ke kelas kamu!" Perintah Ibu Lina, Def menghempaskan tangan Alka dan langsung mengambil langkah seribu."Bu jangan dijewer gini dong bu, kan saya malu sama pacar saya!"
"Siapa pacar? Pacar siapa? Siapa yang mau sama kamu? Badung begini!"
Tandasnya, sontak memecahkan tawa siswa lain yang menyaksikan adegan tersebut."Sana balik ke kelas kamu! 5 menit lagi bel! Bikin ulah terus!" Ibu Lina melepas tangannya dari telinga Alka, lantas pergi begitu saja, mengabaikan Alka yang masih sibuk mengusap titik sensitif nya tersebut.
❣️❣️❣️
Berita tentang hubungan Def dan Alka santer terdengar dipenjuru sekolah dalam waktu kurang dari 10 menit sejak kejadian pegangan tangan Def dan Alka dipinggir lapangan pagi tadi.
Meski ini adalah saat-saat terakhir mereka sebagai siswa, tetap saja penghuni SMA Patriot tak akan rela melewati satu gosip pun, akan selalu ada waktu bagi mereka untuk membicarakannya, terlebih, ini tentang Alka Praja, siswa pentolan SMA Patriot yang diakui ketampanan popularitas, dan kemisteriusannya dalam soal asmara.
Juga ini tentang Def, siswi cantik berwajah bule yang terkenal introvert dan aneh.
Benar-benar kombinasi yang sulit dipercaya.Melani mengguncang-guncangkan tubuh Def histeris
"Jadi lo sekarang udah official jadi pacar Alka?! OMG!!!" Ntah sudah berapa kali Melani melakukan hal yang sama sejak bel istirahat berbunyi, kelihatannya Melani justru jadi orang yang paling bahagia untuk ini.
"Iya Mel iya, makanya lo juga balikan tuh sama Dito!" tandas Def tanpa memalingkan wajahnya dari cermin toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Dipenghujung Desember
Teen FictionIa adalah perempuan yang mematri ingatan pada luka masalalu, namun siapa yang mengira bahwasannya inilah titik untuk segalanya bermula, perihal janji semesta tentang langit yang takkan selamanya jingga, pun malam yang kan berkesudahan. Selamat memb...