Khamsatun

1.1K 46 0
                                    

"Dede mau jajan apa?", tanya Fira pada Sabrina yang tengah memilih jajanan yang ingin ia beli.

"Mau es klim aja", sahut Sabrina dengan logat anak kecilnya yang khas.

Fira pun setuju dan mengambil es krim tersebut dari peti es.

"Es krimnya berapa, Mbak?",tanya Fira pada orang yang jualan.

"Tiga ribu aja, Mbak", ucap Pedagang itu.

Akhirnya Fira menyerahkan uang tersebut dan pergi meninggalkan warung itu.

"Kok duitnya ga pake yang ini Teh?", tanya Sabrina yang memperhatikan uangnya masih utuh.

"Udah gapapa, simpen aja sama kamu", ucap Fira sambil tersenyum yang dibalas anggukan oleh Sabrina.

Ketika keluar, Fira dan Sabrina dikejutkan oleh suara bass dari seorang laki-laki.

"Udah jajannya?", tanya Ilman.

"Lho? Mas... Sejak kapan mas ngikutin kita?", tanya Fira yang kelihatan gugup.

"Udah lama kali, Fir. Mbak Ana yang nyuruh", jawab Ilman.

Fira hanya ber-oh ria. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang. Di sepanjang perjalanan, orang-orang yang berpapasan menyapa Fira yang lalu dibalas dengan senyuman manis. Tak lupa orang-orang tersebut bertanya siapa pria yang berjalan disamping Fira lalu Fira menjawab Ilman adalah temannya.

"Saya akan tinggal di Jakarta selama beberapa bulan ke depan karena ada proyek yang harus saya selesaikan di Jakarta", ucap Ilman memulai obrolan dengan Fira.

Fira mengangguk.

"Mas akan tinggal dimana?", tanya Fira.

"Di apartemen milik tante saya"

Fira hanya mengangguk-angguk. Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah Fira lagi. Terlihat keluarga Ilman akan pulang.

"Kenapa cepet banget pulangnya? Ayo kita makan dulu lah", ucap Mami.

"Ah gausah, Bu. Terima kasih. Si Ilman mau pindah ke Jakarta, Bu. Dia belum packing barangnya", kata Ana.

"Lho, Mas Ilman mau pindah ke Jakarta?", tanya Papi yang diangguki oleh Ilman.

"Iya Om. Ada kerjaan di Jakarta. Nanti Ilman akan sering-sering mampir kesini", jelas Ilman.

Papi tersenyum lalu mengangguk tanda setuju.

"Iya, Man. Jangan sungkan-sungkan ya mampir kesini", ucap Mami.

Saat keluarga Ilman akan beranjak pulang, seorang laki-laki tampan berdiri di ambang pintu rumah Fira sembari mengucapkan salam yang dijawab oleh mereka.

"A Yusuf?", ucap Fira sembari menghampiri laki-laki tampan itu yang ternyata adalah Yusuf, abangnya.

Fira langsung memeluk abangnya yang amat ia rindukan. Abangnya yang tampan tapi super protektif. Abangnya yang sibuk mengurus kerjaannya. Abangnya yang pergi selama berbulan-bulan.

"Apa kabar, dek? Kamu makin gendut aja", ledek Yusuf.

What? gendut?

Memang abangnya yang satu ini selalu menjahilinya. Namun, ketika berjauhan mereka saling merindukan.

"Ih Aa!", ucap Fira sembari memukul lengan kekar Yusuf.

Yusuf meringis kemudian terkekeh. Yusuf dan Fira tak sadar banyak pasang mata yang memperhatikan keakraban mereka berdua. Mereka tidak terlihat seperti kakak beradik. Melainkan sepasang kekasih.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang