Itsnaani

1.4K 57 0
                                    

"Gimana disana, mas? Kamu baik-baik aja kan? Enam bulan lho kamu pergi", ucap Tante Vina pada Raka yang nampak khawatir.

Kini mereka bertiga tengah duduk di sofa.

"Mama lihat sendiri kan? Raka gapapa, Ma. Ini udah tanggung jawab Raka. Mama gausah khawatir", ucap Raka.

Mama mengangguk. Fira dari tadi hanya diam saja karena ia tidak tahu topik apa yang harus diperbincangkan. Sempat terlintas beberapa rentetan pertanyaan namun ia urungkan untuk bersuara.

"Eh iya, mbak ini siapanya Mama saya ya?", tanya Raka mengajak ngobrol Fira dengan menatap Fira dengan mata elangnya.

"Eh. Mmmm... Saya...", ucap Fira gugup.

"Gausah gugup Fir sama dia mah. Kamu juga, Ka. Jangan natap dia kek gitu ah. Dosa tau. Jadi grogi kan anak orang", ucap Tante Vina sembari terkekeh.

"Jadi dia ini anaknya temen SMA mama. Cantik ya?", ucap Tante Vina.

Fira langsung tertunduk malu. Ia merasa jantungnya berdegup melebihi kecepatan biasanya. Pipinya merah merona sekarang.

Sementara Raka hanya bisa menahan senyumnya saat gadis cantik di depannya ini bersemu merah.

"Dia udah Mama anggep kaya anak Mama sendiri sejak kamu pergi", ucap Tante Vina.

Raka hanya manggut-manggut saja. Tiba-tiba ponsel Fira berdering. Ternyata Maminya telepon.

"Hallo, Assalamualaikum Ma", ucap Fira terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam. Kamu dimana?"

"Aku masih di butik, Ma. Kenapa?"

"Sibuk ga? Buruan atuh kadieu. Si Naya nyariin kamu. Katanya teh Fira mana", ucap Mami dengan logat Sunda karena memang Mami masih ada keturunan Sunda.

"Ohh iya? Yaudah atuh bentar lagi Fira otw rumah Tante Lani deh"

"Yaudah buruan nya. Assalaamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Akhirnya Fira dan Mami memutus panggilannya.

"Tante, Fira mau pamit dulu yah. Udah di cariin Mami juga", pamit Fira yang segera bangkit.

"Eh ya ampun. Yaudah kalo gitu salam buat ibu kamu", ucap Tante Vina.

Fira hanya tersenyum manis. Dan senyuman itu dilihat oleh Raka.

Astaghfirullahaladzim
Tahan Ka tahan

"Mas kamu anter gih Fira. Kasian kan kalo dia harus naik ojek", suruh Tante Vina.

"Ehmm.. Gausah Tante. Ngerepotin. Lagian kan Mas Raka baru pulang. Udah Fira pulang sendiri aja", tolak Fira hati-hati.

"Ga boleh gitu ah. Biar mas Raka aja. Raka mah udah kebal", ucap Tante Vina keukeuh.

Raka hanya menggelengkan kepalanya. Mamanya lebih peduli ternyata dengan Fira.

"Yaudah deh", ucap Fira nyerah.

"Nah! Mas cepet anter Fira pulang. Jangan ampe lecet. Sekalian juga kamu pulang gih", ucap Tante Vina.

"Iya Ma iya. Raka pulang dulu kalo gitu. Nanti Raka balik lagi", ucap Raka.

"Gausah istirahat aja. Kamu gaada capeknya juga abis tugas. Istirahat aja!", interupsi Tante Vina.

Raka hanya mengangguk. Memang perintah Mamanya tak dapat diganggu gugat. Akhirnya ia dan Fira pun pergi menggunakan mobil Tante Vina.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang