____________
_________"Apa kau tak bisa tersenyum sedikit, Sasuke? Ayolah, kita ini sedang reunian, bukannya menghadiri pemakaman." Sasuke hanya bergumam tanpa berniat menjawab ocehan Kiba.
Saat ini Kiba dan Sasuke sedang menghadiri acara reuni yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh sekolah mereka. Dan di sinilah Sasuke sekarang. Duduk diam bersama Kiba, di salah satu meja yang sudah di sediakan.
Sasuke menatap sekitar, hampir semua teman-teman lamanya ada di sini. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Berkeluarga dan memiliki anak, ya?
"Sasuke? Bukan hanya kau yang merindukannya. Aku juga sama sepertimu. Bahkan aku tak tau kabarnya sekarang. Yang aku tau, dia sekarang baik-baik saja. Hah~ Shikamaru menyebalkan! Kenapa dia melarangku bertemu dengannya!"
"Cih, sial! Semoga saja, dua tahun ini ingatannya sudah lebih baik. Tapi aku dengar dia akan pindah ke sini, ke Tokyo. Bahkan mereka sudah membeli Apartment baru." Kiba berceloteh sambil menatap lurus ke depan.
Sasuke semakin terdiam mendengar ocehan Kiba. Sasuke bukan hanya merindukan, tapi sangat merindukan sosok yang tengah di bicarakan Kiba. Dan itulah tujuannya datang ke sini, semoga saja dirinya bisa bertemu dengan sosok itu.
"Papa? Papa melamun?" Sasuke tersentak kecil saat merasakan tepukan pada pipinya. Sasuke mengalihkan pandangannya ke samping, dan tampaklah anak laki-laki berambut Raven dengan model Emo yang tengah menatap khawatir ke arahnya.
"Papa tidak melamun, Menma." Sasuke menjawab pertanyaan bocah kecilnya dengan santai, dan mengabaikan manik Heterochrome -Sapphire dan Onix- milik anaknya yang masih menatapnya.
Kiba tersenyum miris melihat pemandangan di hadapannya. Kiba sangat tau, betapa kosongnya sosok Sasuke dua tahun belakangan ini. Lagipula bagaimana tak kosong? Jika sesuatu bernama cinta itu sudah lenyap dari hidupnya.
"Aku tak berharap banyak, Kiba. Dia pasti akan kembali padaku, jika dia mengingat sedikit tentangku. Tapi lihat? Dia tak kunjung kembali, padahal ini sudah dua tahun lamanya."
Kiba yang tadinya terdiam, sontak menatap cepat ke arah Sasuke ketika ia mendengar perkataan Sasuke. Dan lagi-lagi, hanya senyum miris lah yang bisa Kiba berikan pada pria berusia dua puluh delapan tahun itu. Karena tak ada satupun kata-kata penyemangat atau kata-kata indah yang bisa menghibur Sasuke.
____________
_________"Kiba! Sasuke!" Kiba dan Sasuke yang tadinya terdiam dengan fikiran melayang-layang, refleks memutar kepala mereka ke asal suara.
Deg
Jantung Sasuke seakan mau terlepas dari tempatnya saat melihat seseorang yang tadi memanggilnya, tengah berlari ke arah mereka dengan senyuman lebar.
Berbeda lagi dengan Kiba yang sudah menangis haru. Oh, Tuhan. Betapa Kiba sangat merindukan sosok sahabat tercintanya itu.
Grep
"Aku rindu Sasuke dan Kiba! Kalian ke mana saja, selama dua tahun ini?" pemuda itu langsung memeluk Sasuke dan Kiba dengan erat.
"Aku sibuk bekerja, Naru. Maaf tak memberimu kabar." Sasuke lah orang yang pertama memberi jawaban sambil melepaskan pelukan mereka.
Seseorang yang di panggil Naru itu mengangguk paham mendengar jawaban Sasuke. Setidaknya ia mengerti bagaimana sibuknya pekerjaan Sasuke.
"Aku juga sibuk, Naru. Aku menjadi guru TK, di sana sangat menyenangkan! Anak-anak di tempatku bekerja sangat menggemaskan!" seru Kiba semangat. Begitu juga dengan Naruto yang mendengarkan cerita Kiba dengan tak kalah semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
〈✔〉𝙽𝙰𝚁𝚄-𝙽𝙰𝚁𝚄 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈
Fanfiction″BERISI ONESHOOT, TWOSHOOT, THREESHOOT, ATAUPUN SHORT STORY. DENGAN UZUMAKI NARUTO SEBAGAI TOKOH UTAMA. GENRE, PAIRING, DAN SEBAGAINYA AKAN BERBEDA DI SETIAP CHAPTERNYA.″ ▪️NO GS. NO STRAIGHT. JUST BL. ▪️GA SUKA? GA TERTARIK? GA USAH REPOT, GA USAH...