"Kook—ahn—n."
Netra onyx Jungkook menatapku begitu lekat. Sorotnya sayu menunjukan dirinya yang terlena melebur menjadi satu dalam kenikmatan. Pandangannya tak sekalipun beralih dariku yang berada di bawahnya. Satu lengannya menyangga agar menimbulkan seidikit jarak untuk saling bertatapan seperti sekarang ini. Lain halnya dengan bagian tubuh bawah kami yang sudah menyatu sepenuhnya.
Aku merasa seperti terbelah dua. Begitu nyeri. Perih dan penuh. Ngilunya sampai ke ubun-ubun. Menggigit bibir setiap pinggul Jungkook bergerak mengeluar-masukan privasinya yang tertanam di kewanitaanku. Membuat kami terngah-engah dan berkeringat.
Tatapanku menunjukan penuh rasa bersalah sementara dia memberikan senyuman tipis yang menenangkan. Sorot pasrah untuk memiliki dan dimiliki dalam penetrasi panas kami. Satu tangannya mengusap-usap kening dan rambutku. Memberi ketenangan dalam hentakan demi hetakan yang dia berikan hingga pinggulku ikut terasa nyeri seperti kewanitaanku.
Ibu jarinya masuk ke dalam mulutku. Bermain-main di sana dengan sensual membuat air liurku belepotan ke sekitar mulut ketika dengan sengaja dia mengelapnya kemana-mana. Dengan sengaja juga menjejalkan telunjuknya sampai aku tersedak pasrah. Membuatnya semakin menghujam dengan keras. Akupun meremas punggungnya. Menanamkan kuku-kuku panjangku.
"Stop—Kook-ah."
Jungkook menggeleng. "Benarkah itu yang kau inginkan? Tubuhmu berkata lain ungh—h noona."
Dia benar. Aku terdiam. Yang dilakukan Jungkook ini benar-benar memabukanku. Terlalu nikmat dan menyenangkan. Lembut namun begitu menghancurkan. Berbeda dengan yang aku lakukan bersama Taehyung. Tapi sungguh Jungkook benar-benar seperti tahu bagaimana cara menyenangkan wanita. Membuatku rasanya tak ingin berhenti sekalipun pegal sampai kebas.
Ingin terus dan terus dihantam dengan miliknya.
"Kau memikirkanku ya?" Tubuh Jungkook mendekat. Membuat kulit torso atas kami saling bersentuhan.
Basah dan lengket karna keringat. Kesat.
Dia mengecupi wajahku Kecupan kupu-kupu yang terlampau manis sekali Manis bukan main.
"It's ok noona. Tak apa. Gunakan saja aku untuk melupakan segalanya. Kalau kau yang melakukannya aku tak apa."
Kata-katanya membuatku terenyuh. Tentu aku tahu ini sulit sekali baginya. Bercinta bersama Ciara. Ya, aku di dalam tubuh Ciara. Karna fakta tentang Taehyung dan Jimin itu adalah puncak kebingunganku. Rasanya kepalaku ingin pecah. Berada dalam tubuh Ciara dengan semua kerumitan dan kegilaannya.
Saat itu Jungkook menenangkanku. Bahkan dia tidak peduli lagi anggapan siapapun ketika menyuruh Jimin dan Tehyung keluar. Setelah itu memelukku erat. Menggendong ke kasur dan menghujaniku dengan ciuman manis yang makin lama makin liar. Dan aku mencari pelarian karna itu semua. Bagaimana sulitnya aku harus menjadi Ciara selama ini.
Sampai aku menemukan bahwa Jungkook terlah memasukiku. Aku menginginkannya. Menggiringnya sampai pada permainan lebih dari sekadar berpelukan tanpa mengenakan apapun. Aku dengan sengaja menggodanya. Menciumi tubuhnya seraya menggesekan milik kami. Mencari pelampiasan melalui seks.
Dan Jungkook menyadarinya.
Aku tak pernah menyangka kalau pada akhirnya ini benar-benar akan berakhir pada seks. Bercinta dan saling menyetubuhi dengan panas seperti ini. Luar biasa sekali. Aku hanya perlu menikmati dan Jungkook benar-benar berusaha memberi banyak kenikmatan untukku.
Dia mengorbankan dirinya untukku. Membuat aku mendapatkan pelepasan hebat karna miliknya yang mengisiku begitu penuh.
"N-noona... Aku ingin keluar ugh—h."
Aku mengangguk. Lalu Jungkook mengeluarkan miliknya. Dan menyemburkan cairannya di mulutku. Belepotan sampai ke pipi atau malah setengah wajah. Membiarkan mengalir begitu saja ke leher dan dada.
"Indah sekali," ujar Jungkook ketika melihat cairannya membasahiku.
Aku puas sekali.
Sementara dia langsung membanting tubuhnya berbaring di sampingku. Menutup wajahnya dengan lengan. Menarik-menghela napas berkali-kali. Aku sadar dia sedang berusaha menenangkan dirinya.
"Maaf Kook."
"Bukan salah noona. Aku juga ingin."
Lagi-lagi aku dibuat lemah sekali karnanya.
Jungkook berbalik dan menatapku. Mengambil jemariku. Mengecup punggung tanganku. "Aku tak masalah kapan saja jika noona sedang ingin. Kau dapat menggunakanku semaumu. Tapi aku ingin minta bayaran."
Keningku berkerut. "Apa?"
"Masih sama. Saat noona kembali ke tubuh noona, bercintalah denganku. Aku ingin pertama mu menjadi milikku."
Dan wajahku memerah malu.
***
Hari itu kuliah seperti biasanya. Aku masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Taehyung dan Jimin. Jika ditanya sakit hati atau tidak? Tentu saja tidak. Pasalnya aku bukanlah Ciara. Apalagi Taehyung mengirim pesan berkali-kali meminta maaf. Tak ingin kehilangan Ciara.
Banyak hal yang aku dapatkan tentang kehidupan Ciara. Gadis itu jahat. Sangat jahat. Tapi di sisi lain dia juga adalah korban Orang-orang sekitar dan semua masalah tentu dapat membuatnya depresi.
Tapi masih ada yang mengganggu pikiranku. Aku rasa Ciara tidak mungkin bunuh diri hanya karna itu. Mungkin karna semua masalahnya terlalu rumit. Tapi aku masih saja merasa janggal.
Ciara bercinta dengan Namjoon. Ciara menerima perlakuan Taehyung. Mungkin mengetahui bahwa Taehyung dan Jimin meidurinya bersama akan membuatnya marah setengah mati. Kesal dan kecewa. Namun untuk memutuskan bunuh diri rasanya cukup aneh.
Lamunanku terus membawaku berpikir. Sampai satu chat masuk ke dalam ponselku. Awalnya aku kira Jungkook, namun ternyata email. Sebuah link dan ketika aku buka cukup membuatku tercekat. Mata membelalak dan tubuh kaku.
Saat itu seluruh orang yang ada di kampus menoleh padaku berbisik-bisik dan memandang jijik. Hal itu sangat menakutkan membuat mereka semua seperti monster. Saat itu Jungkook datang karna memang kami janji pulang bersama sekaligus menginap di tempatnya. Dia langsung menggandengku buru-buru ke mobil. Mengabaikan orang-orang yang sudah memberikan sendiran dan ejekan satu sama lain.
Ketika di dalam mobil akhirnya aku menangis. Rasanya ini pertama kalinya aku seperti ini saat menjadi Ciara. Biasanya aku tak akan peduli apapun karna dia bukan diriku. Tapi sekarang aku merasakan bagaimana hancurnya Ciara.
Video seks Ciara, Taehyung dan Jimin tersebar.
Parahnya adalah sebagian besar yang ada hanya sosok Ciara. Sosok yang sedang aku tempati tubuhnya.
Lalu ketika mobil dijalankan oleh Jungkook, satu pesan masuk dari anonim muncul di layar ponselku.
Karna kau tidak mendengarkan ancamanku sebelumnya.
Dan sekarang aku tahu alasan mengapa Ciara bunuh diri. Semua saling terhubung satu sama lain dan menuju pada satu hal. Ciara diancam. Entah apa saja yang telah dia alami dan harus lakukan agar video itu tak tersebar selama ini. Aku dapat membayankan banyak hal buruk yang membuatnya sampai tidak kuat dan memutuskan berakhir saja.
Yang jadi pertanyaan adalah siapa yang melakukan ini.
Ke limanya punya alasan sendiri untuk melakukannya. Termasuk pria yang ada disampingku. Baru saja meletakan ponselnya setelah dia menyetel musik yang disambungkan ke speaker radio.
Setelah semua yang aku ketahui, siapa yang paling berkemungkinan melakukannya?
Taehyung?
Jimin?
Jungkook?
Namjoon?
Yumi?
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Have I ever ✓
Fanfiction"Who's the reason she did suicide?" Mati dan terbangun dalam asing yang tak dikenali. Praduga dalam kepala mendesak, memaksa, menerka siapa yang menjadi alasan gadis yang sekarang tubuhnya dia tempati ini bunuh diri. Kim Taeri harus mengalami itu d...