Di jam istirahat pertama, Hani sudah pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku paket yang akan ia butuhkan untuk satu tahun terakhir ini. Selain karena itu sejujurnya Hani juga suka membaca.
Ia adalah Ahn Hani. Siswa baru di SMA Serim, sekolah menengah atas paling terfavorit di daerahnya. Dan Hani masih tak bisa membendung kebahagiaannya ketika di terima di sekolah favorit yang ia idam-idamkan.
Maka dari itu Hani telah berjanji pada dirinya sendiri untuk fokus belajar.
Tangannya dengan cekatan menyusuri setiap buku yang akan ia butuhkan untuk kedepannya. “Em.. Tinggal buku MTK.” ujarnya yang kemudian berjinjit meraih buku yang berada di rak paling atas, tapi karena terlalu tinggi membuatnya kesulitan untuk meraih.
Tiba-tiba saja sebuah tangan terulur mengambil buku, Hani dapat merasakan seseorang berada dibelakangnya saat ini. Napasnya seketika terhenti, entah kenapa rasanya teramat berbeda padahal momen seperti ini sering sekali ia tonton di drama korea.
“Makasih.” kata Hani tersenyum manis.
Lelaki yang tadi mengambil buku seketika mengerutkan dahinya bingung, “Makasih buat apa?jangan kegeeran lo. Gue ambil bukunya bukan buat lo tapi buat gue sendiri. Bye.”
Hani dibuat melongo, ia berbalik ketika melihat lelaki itu telah pergi menuju tempat pencatatan peminjaman buku. Ia masih memandang lelaki paling menyebalkam itu dengan sinis, bahkan mengacungkan jari tengahnya padahal lelaki itu sama sekali tak berbalik untuk melihat Hani.
Berhubung bel tanda waktu istirahat habis akan segera berbunyi maka dengan cepat pula Hani ikut mengantre untuk mencatat beberapa buku yang akan ia pinjam, hanya empat buku untuk saat ini yaitu biologi, kimi, fisika dan juga sejarah.
Setelah selesai barulah Hani kembali ke kelas.
Sesaat Hani kembali ke kelasnya dan duduk dibangku, Eunra yang merupakan teman sebangkunya menatapnya bingung, “Lo abis darimana Han?” tanyanya, padahal jelas-jelas ia melihat Hani membawa buku dan juga buku catatan perpustakaan.
“Perpus. Biasa pinjem buku, lumayan daripada beli.”
Eunra tertawa renyah, “Sama aja beli kok pake spp bulanan, cuman mungkin agak murah dikit aja makanya pinjem bukunya banyak-banyak Han kalau butuh.”
Hani terdiam, ia baru sadar.
“Kok lo gak pinjem ra?”
“Gak ah, gue gak suka baca. Percuma juga pinjem buku kalo ujungnya gak ke pake.”
“Bener juga sih.”
BRAK—
Taehyun yang merupakan ketua kelas menggebrak meja membuat pandangan beberapa orang terarihkan padanya, “Ada apa?” tanya seseorang dibangku ujung.
“Ada pengumuman penting.” Taehyun berkata dengan santai, membuka beberapa lembaran kertas yang di pegangnya.
“Wah pengumuman apa nih?” para siswa lain sudah ribut bertanya-tanya. Taehyun segera saja kembali berkata, “Diam. Tenang dulu.”
“Jadi gini Osis bakal ngadain perekturan calon pengurus Osis yang akan di ikuti kelas 10 dan kelas 11, perkelas cuma dikasih 5 lembar formulir pendaftaran. Jadi bagi kalian yang mau daftar jadi Osis bilang gue ya. Ntar gue kasih formulirnya, cuma 5 orang.”
Sesaat setelah pengumuman suasana yang tadinya hening kembali ricuh lagian tidak ada juga yang begitu tertarik dengan pendaftaran Osis, sebuah organisasi yang rata-rata paling tidak disukai oleh para siswa.
“Ra, lo mau daftar?” tanya Hani.
Eunra menggeleng cepat, “Enggak ah. Gue mau daftar Pramuka. Kalau ikut Osis gak ada poin tambahan di rapot Han, sia-sia aja.” jawabnya, “Kalo lo Han?”
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS | Park Jisung ✓
FanficAlasan pertama masuk OSIS itu karena terpaksa. Alasan kedua karena kakak kelasnya ganteng xixi. *** Hani hanya gadis biasa, ia tidak begitu percaya diri dalam berkomunikasi tetapi semenjak memasuki dunia OSIS, ia mengenal banyak orang. Ia juga menyu...