⌕ chapter 14: jujur

974 69 4
                                    

Di malam hari Hani kesulitan untuk tidur, pikirannya terus teringat akan perkataan Jung Mina kepadanya. Meski ia tak begitu menyukai Sungchan dengan sepenuh hati tapi mendengar bahwa lelaki yang berstatus sebagai pacarnya itu ternyata hanya menjadikannya pengganti, siapa yang tak akan marah?

Drrrtt

Ponselnya bergetar, Hani segera mengangkatnya.

["Belum tidur?"] suara serak dibalik telpon membuat Hani terdiam, ia baru sadar jika seseorang yang menelponnya di malam hari adalah Jisung.

"Belum."

["Kenapa?"]

"...."

["Lo masih marah sama gue?"]

"Menurut lo?"

["Han gue minta maaf, maaf udah bentak-bentak lo, maaf udah bikin lo kesel."]

Dengan terkejut Hani menjauhkan ponselnya dari telinganya, membaca kembali nama kontak pada layar. Gak salah si Jisung minta maaf ke gue?

"Gak perlu."

["Han, terus apa yang bisa gue lakuin supaya lo maafin gue? Beneran, gue gak enak hati sama lo. Beberapa hari ini gue kepikiran lo, gue gak bisa tenang sebelum dapet maaf dari lo."]

"Gue bilang gak perlu. Lo gak perlu minta maaf ke gue, orang lo gak salah kok. Justru harusnya gue yang minta maaf ke elo. Sung maafin gue karena mood gue kalau lagi gak baik gue bisa... Ya lo tahu lah pokoknya sifat gue kayak gimana."

["Heem gue tahu. Tahu banget malah."]

Hani terdiam untuk beberapa saat. Begitupun dengan Jisung yang menunggu Hani untuk kembali berbicara.

"Sung. Gue mau tidur, good night ya." Kata Hani sebelum akhirnya menutup telpon setelah terdengar suara deheman dibalik sana.

.......

Di jam istirahat Taeri menghampiri Hani, gadis itu awalnya hendak bertanya mengenai hal-hal yang memang ingin ia tanyakan tetapi setelah melihat Hani yang justru terbengong dan terlihat memiliki banyak pikiran, jadi ia urungkan dan hanya bertanya.

"Lo, kenapa Han?" tanyanya dengan nada yang khawatir, pasalnya Taeri tak pernah melihat Hani yang segalau ini. Wajahnya kusut dan sangat terlihat jelas jika ia kekurangan tidur.

"Ri, gue kesel. Gue cuma di jadiin ban serep doang sama kak Sungchan."

Kedua alis Taeri naik, memandang tak percaya sekaligus kaget dan bertanya-tanya, "Hah gimana maksud lo?"

"Pokoknya gue kesel."

"Emang lo yakin? Itu beneran kak Sungchan begitu? Menurut gue dia baik loh, gak percaya gue kalau dia kayak gitu."

"Gue juga awalnya gak percaya tapi setelah gue tanya dia, terus dia jawab jujur kalau dulu dia punya mantan dan namanya Hani juga."

Salah satu tangan Taeri mengelus pelan bahu Hani menyalurkan rasa simpati, ia juga sesekali tersenyum kecil berusaha menghibur, "Lo jangan galau, gue yakin ada jalan buat lo. Kalau lo masih percaya sama kak Sungchan, lo bisa cari tahu kebenarannya dulu siapa tahu lo cuma salah paham doang, siapa tahu sebenernya kak Sungchan gak ada niatan sama sekali buat jadiin lo sebagai orang yang pernah dulu menuhin hati dia. Tapi kalau lo udah gak percaya sama kak Sungchan, dan udah capek. Gue saranin mening lo putus aja, soalnya sesuatu hubungan yang dipaksain itu gak akan baik."

OSIS | Park Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang