Selama lebih dari seminggu Sungchan akan selalu mengantar jemput Hani, sekalipun Hani menolak karena merasa sungkan tapi Sungchan selalu memaksa.
Begitupun ketika mengerjakan sesuatu di kegiatan Osis, Sungchan selalu membantu. Untuk awalan Hani merasa senang dengan adanya seseorang yang berada di sisinya, membantunya dan menemaninya.
Hubungannya dengan Sungchan adalah yang pertama. Sebelumnya Hani tak pernah memiliki hubungan romantis dengan siapapun, itu sebabnya saat ini ia tak tahu harus memperlakukan Sungchan seperti apa. Ia hanya mengikuti alur dengan menerima setiap perhatian yang Sungchan berikan.
"Han, kita menepi dulu ya hujan!" sahut Sungchan kemudian menepikan motornya di emperan toko.
Hujan turun begitu lebat secara tiba-tiba ketika mereka sedang di perjalanan pulang.
Hani menurut meski sedikit cemberut karena suasana hatinya sedang tidak baik, maklum saja ia sedang datang bulan.
Melihat ekspresi Hani saat ini, Sungchan kembalu bersuara, "Han, mau cepet-cepet pulang sekarang?"
"Terserah kakak aja, lagian masih hujan."
Sungchan membuka boks motornya, mengambil satu stel jas hujan berwarna biru pekat kemudian menyerahkannya pada Hani, "Ini kamu pake."
Hani memsndang jas hujan itu tampa niat mengambilnya, "Terus kakak sendiri gimana?"
"Tenang, aku pake jaket kok. Yang terpenting kamu jangan sampe kehujanan."
Tetapi bukannya Hani menurut dan meraih jas hujan yang Sungchan berikan, justru Hani menunduk. "Kakak aja yang pake, aku gak papa."
"Aku gak papa, kamu aja."
"Aku gak mau."
"Han, nanti kamu kehujanan. Kalau lama-lama disini juga kita gak tahu bakal sampe di rumah jam berapa, jadi lebih baik kamu pake jas hujan nya ya."
"Aku gak mau kak."
"Han..."
"Aku gak mau ya gak mau!" tiba-tiba saja Sungchan terdiam ketika Hani membentaknya. Hani senduri juga tak sadar dengan apa yang barusan ia ucapkan. "Maaf..." ucapnya pelan dengan rasa penyesalan.
"Gak papa, yang penting pake jas hujannya sekarang. Kalau gak mau pake yaudah kita gak akan pulang sampai hujannya reda."
Hani melihat hujan semakin deras dan entah sampai kapan berhenti, pasalnya saat ini sedang musim hujan terkadang hujan bisa berangsur lama sampai tengah malam. Jika mereka masih tetap menunggu, benar saja dengan apa yang di katakan Sungchan sebelumnya 'sampe jam berapa mereka pulang'
Pastinya bukan hanya Hani saja yang akan mendapat teguran dari orang tuanya, Sungchan juga pasti akan mengalami hal yang sama.
"Kak, kita pulang aja sekarang."
"Yaudah kita pulang, tapi kamu pake dulu jas hujannya kalau enggak kita gak bakal pulang sampe hujannya reda."
Hani menghela napas kesal, "Aku gak mau kak, aku gak suka dipaksa. Kakak aja yang pake, lagipula itu jas hujan milik kakak."
"Aku tahu ini punya aku, tapi mana mungkin aku tega biarin kamu kehujanan Han, sekarang aku mohon kamu pake ya. Jangan berdebat lagi, nanti kapan kita pulang nya."
"Yaudah aku pulang sendiri aja." Hani kemudian melangkah pergi, Sungchan segera saja menahan Hani. "Yaudah... Lebih adil kita gak usah pake lagi jas hujannya." Sungchan kemudian menyimpan kembalu di boks motor, lalu segera menghidupkan motornya kembali.
Hani memandang sendu, bukan ini yang dia maksud, bukan ini yang dia inginkan. Selama ini ia selalu menerima bentuk perhatian apapun dari Sungchan, ia tak tahu harus berbuat apa. Namun kali ini ia tak ingin Sungchan terlalu memperdulikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS | Park Jisung ✓
أدب الهواةAlasan pertama masuk OSIS itu karena terpaksa. Alasan kedua karena kakak kelasnya ganteng xixi. *** Hani hanya gadis biasa, ia tidak begitu percaya diri dalam berkomunikasi tetapi semenjak memasuki dunia OSIS, ia mengenal banyak orang. Ia juga menyu...