Tanpa sadar

40 12 1
                                    

Bodohnya aku

Yang terlalu larut dalam benci

Hingga aku melupakan 1 hal

Bahwa kau

Tampan  ^ _^

Akupun setengah berlari menuju tendaku. Sesampainya di tenda, saat aku tengah mencopot sandalku, sayup-sayup terdengar seseorang berteriak. Akupun sontak menengok. Lalu ku dapati cowo rese kemarin sedang melambaikan tangan kepadaku.

Akupun celingak-celinguk mencoba memastikan apakah benar dia memanggilku.
Setelah ku lihat sekelilingku, memang tak ada makhluk di sekitarku, karena semua makhluk sedang berbaris di lapangan.

Aku hanya diam menunggu dia menghampiriku. Dan benar saja dia menghampiriku.

"Hay" sapanya

Ku lihat dia menyapaku sambil tersenyum.

"Ganteng" gumanku tanpa sadar

"Baru nyadar?" Cowok rese itu meledek

"Ih apaan si, ge-er!" Elakku mencoba menolak ludah yang telah aku keluarkan.

"Hehe yaudah lupakan. Oh ya masalah kemarin malam...."

Dia berhenti sejenak menggantung ucapannya.

"Maaf ya" katanya melanjutkan.

Akupun luluh oleh kegantengannya. Sungguh ganteng yang hakiki. Ga sadar kalo ternyata aku kemarin tidur bareng cowok ganteng kaya gini. Pasti kemarin mataku penuh belek, sampe-sampe aku ga sadar kalo dia ganteng.

"Iya gapapa kok, bukan masalah, cuma air cucian piring. Aku udah biasa bersihin got depan rumah. Jadi kalo air cucian piring mah gada apa-apanya." Jawabku ngawur

"Hahah, bisa aja kamu ini. Boleh donk ya lain kali kamu bersihin got depan rumah aku" jawabnya dengan tertawa. Aku yakin dia bercanda.

Dia ketawa? Sungguh indahnya ciptaanmu Tuhan.

"Heheh" jawabku ikut ketawa

"Yaudh, makasih ya, oh ya kenalin, namaku Aryan Putra Pratama X Akuntansi, kamu?" Dia memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

"Eh, oh,. Namaku Ayrin Putri Anggraini, X Administrasi perkantoran" kataku sembari menjabat tangannya.

Tangannya alus kaya bokong bayi, sungguh sempurna.

"Ohh, kita beda jurusan ya." Katanya sambil senyum

"Hehe iya" aku membalas senyumannya dengan senyuman yang ku paksakan agar terlihat manis.

"Eh udah dulu ya, aku mau ikut baris cari jejak"  menengok ke arah lapangan.

"Eh iya ok,TTDJ ya" kataku SKSD

Dia hanya membalas senyum, manis. Sungguh.

Dan begitulah cerita awal kenapa aku suka sama dia.

Waktu itu aku lupa kalo aku pernah bikin ribut sama orang yang pernah maju jadi perwakilan MOS. Alias cowok pinter.

Tapi sayangnya satu bulan setelah Persami, aku ngga pernah ketemu lagi sama dia.

Pernah liat dia sekali waktu di ruang guru. Cuma waktu itu doang dan aku belum liat dia lagi setelah itu.

Sering aku keliling kantin dan keliling kelasnya, tapi ga pernah ketemu. Entah dimana dia.

Dan bodohnya aku karena aku ngga tanya dia itu akuntansi berapa. Yang aku tau dia anak akuntansi kelas X.

Setiap hari aku selalu keliling sekolahku hanya untuk mencarinya. Sampai-sampai aku pernah minggat sebelum istirahat hanya untuk mencarinya di kelas X akuntansi.

Tapi dari akuntansi 1-4, tak ada dirinya. Atau mungkin ternyata dia dari jurusan lain tapi dia salah ngasih tau ke aku. Atau mungkin dia kemarin peri dalam mimpi waktu aku kemah.. Entahlah, tapi ku yakin aku pasti akan bertemu lagi dengannya.

***

Setelah menanti lama, tibalah hari dimana aku bertemu dengannya.

Hari ini hari Rabu, aku berangkat ke sekolah seperti biasanya. Aku membawa sepeda motor beat warna pink hadiah ulang tahunku waktu aku kelas 2 SMP.

Tak lupa akupun memakai helm warna pink juga bergambar Winny the Pooh. Helm itu juga merupakan hadiah ulang tahunku.

Setelah mandi dan bersiap, akupun berangkat ke sekolah.

Saat tiba di sekolah, aku melewati pintu gerbang dan mulai masuk  mencari tempat parkir untuk memarkirkan motorku. Seperti biasanya, setiap harinya para siswa akan mendapat giliran membantu memarkirkan motor para siswa dan guru.

Di sekolahku, tempat parkir ditentukan dengan warna motor. Jadi terkadang sekolahku mirip kaya dealer motor kalo udah masuk. Rapi dan serasi warnanya.

Akupun langsung menuju ke tempat parkir yang biasa aku tempati. Tapi karena pemilik motor warna pink tidak sebanyak warna hitam, biru, merah, dan putih. Motorku ditempatkan di bagian campuran. Yaitu di bagian motor warna hijau dan orange.

Akupun langsung ngacir ke tempat parkir ku tanpa diminta. Hingga tanpa sadar samar-samar terdengar suara teguran.

"Woy motor pink bukan disini, pindahin!" teriak cowok itu.

Sekilas terdengar familiar di telingaku. Akupun menoleh dan kreb suara kaca helmku yang tertutup saat aku menoleh.

Jadi gini, helmku itu kegedean. Jadi kalo aku gerak atau noleh dikit kaya mau copot. Apalagi kacanya udah longgar jadi sering nutup sendiri.

"Hahahaha, helmnya kegedean mbak"

Akupun malu dan langsung membuka kaca helmku. Dan aku langsung stroke tak percaya dengan apa yang barusan ku lihat.

Hayyyy lanjut baca yuks, seru lohh.. tambah ke perpustakaan ya, biar enak bacanya.

Lafyu Aryan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang