Mataku masih enggan buat melek, tapi aku dipaksa. Hari ini hari minggu, hari dimana aku diperbolehkan tidur lagi sehabis subuh. Tapi sayangnya deparku (Adek Ipar) merengek minta joging pagi buta.
Hari ini Adel udah ada di rumahku. Bukan karena Adel kesini pagi-pagi, tapi karena Adel kemarin tidur di rumahku.
Kemarin Adel nangis waktu dijemput sama Aryan jam 8 malem, setelah dipaksa-paksa, akhirnya Adel bersikeras ngga mau pulang. Dan dengan berat hati Aryan merelakan adiknya tidur di rumahku.
Akhirnya Aryan balik lagi ke rumah ngambil baju dan kebutuhan Adel. Ngga lupa dia bawain 1 pack susu kotak kesukaan Adel. Aryan bener-bener memperhatikan adiknya.
Dan kemarin malem aku ngga bisa tidur, begitupun dengan Mas Rey, Papa dan Mama. Kami ngga bisa tidur karena Adel gabisa diem. Dia memainkan semua hal yang ada di rumahku. Dan akhirnya Adel bisa tidur waktu dikeloni sama Mama dan itupun jam tengah satu malem.
Dan pagi ini, kami bangun jam 5 lebih, agak kesiangan karena mungkin lelah ngikutin Adel kemana-mana. Karena hari minggu, Mama udah niat bikin sarapan agak siangan soalnya pada mau tidur lagi abis subuh, tapi Adel tidak merestui. Abis kita subuhan, Adel minta jalan-jalan pagi. Jadilah aku nemenin Adel jalan-jalan pagi.
Masih jam 6, aku masih ngantuk. Tapi demi depar dan masa depan hubunganku dengan Aryan, aku menurut. Apalagi Adel bilang kalo tiap Minggu Aryan selalu jalan-jalan pagi, alhasil aku jadi tertarik.
"Del, Kak Aryan mana?" Tanyaku saat kami sudah sampai di taman.
"Ngga tau!" Jawabnya sambil menyeruput susu kotaknya.
"Loh kok gitu?" Tanyaku lagi.
"Kan Kak Ryan Ngga pernah ngajak aku kalo jalan-jalan pagi." Jawabnya cuek.
"Kok gitu?" Tanyaku lagi.
"Ya Kak Ryan sama kakak jahat soalnya." Jawabnya.
"Kakak jahat? Kak Rani?" Tanyaku makin kepo.
"Iya" jawabnya singkat.
Aryan sering joging bareng Rani kalo Minggu? Kok aku ga tau sebenarnya apa si yang aku tau tentang pacarku sendiri. Semua hal tentang Aryan pasti ada Rani didalamnya. Kenapa Rani begitu istimewa. Aku ini apa? Tanyaku dalam hati.
"Kak Ay, laper!" Ucap Adel yang membuyarkan lamunanku.
"Eh Adel laper? Adel mau makan apa?" Tanyaku langsung fokus ke kantong saku celana ku. Berharap ada uang disana.
"Takoyaki!" Jawabnya
"Takoyaki? Beli dimana?" Tanyaku sedikit cemas karena aku cuma bawa uang Rp. 10.000.
"Disitu!" Tunjuk Adel pada sebuah restoran cepat saji yang berada tepat di depan taman ini.
"Emang harganya berapa?" Tanyaku mulai keringat dingin. Mengingat cafe itu terlihat cukup elit.
"Jigo satu piring." Jawabnya.
"Jigo? Dua lima? Rp. 25000 atau Rp. 2500" Tanyaku
"Rp. 25000 kakak!" Katanya mulai sebal.
Akupun langsung tersedak ludahku sendiri. Uangku ga cukup buat beliin takoyaki buat deparku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lafyu Aryan
HumorDia yang tlah Ku tunggu kehadirannya, namun saat dia tlat tiba, dia berbeda. Namun bagaimanapun juga, ibarat perumpamaan "Jika Cinta Sudah Melekat, Tai Kucing Rasa Cokelat". Seperti apapun dia, aku mencintainya.
