Film

17 4 0
                                    

Setelah hari itu, pertemuan yang disebut "kencan" tapi kenyataannya lain, hariku berlalu seperti biasa. Tanpa perduli yang Adel katakan tentang Aryan dan Rani, aku masih posthink ke Aryan.

Aku ga mau putus sama Aryan. Intinya itu. Apapun yang terjadi aku gabakal mau putus.

Tapi setelah hari itu, aku jadi mulai deket sama adiknya Aryan, si malaikat kecil imut Adel. Sejak hari itu, tiap malem si adel SMS aku. Mbahas hal yang ga penting, tanya aku disekolah ngapain aja, tanya aku makan apa, sampe-sampe tanya aku pake baju apa. Dan kalo si malaikat kecil mulai ngantuk, dia nelpon aku dan nyruh aku nyebutin nama-nama binatang atau dongeng sampe dia tidur. Bener-bener Malaikat kecil polos.

Dan biasanya, setelah malaikat kecil tidur, gantian aku telponan sama Aryan. Dan waktu telponan juga bukan mbahas sesuatu yang romantis, melainkan pelajaran. Karena seminggu lagi mau UAS ganjil. Dan aku harus dapet nilai bagus dan masuk 10 besar biar direstui sama Papa.

Seperti malam ini, setelah malaikat kecil tidur, aku telponan sama Aryan.

"Ay?" Tanyanya

"Hum?" jawanku setengah mengantuk.

"Udah paham kan?" Tanyanya dengan nada ragu.

"Apa?" tanyaku bingung.

"Cos tiga puluh berapa?" Tanyanya mulai meragukan otakku.

Dari tadi, selama telfonan aku dan Aryan emang lagi mbahas pelajaran Trigonometri aka Matematika. Pelajaran yang bahkan aku ga tau manfaatnya buat apa. Yang aku tau cuma bikin migran kepala doang.
Entah pelajarannya yang susah atau otakku yang emang ngga nyampe buat nerima pelajaran itu. Entahlah, kedua hal itu sama menurutku.

"Ngapain belajar itu si, ganti soal! Perintahku ke Aryan.

"Lagian aku belum masuk bab itu, baru masuk bab segitiga!" Imbuhku.

"Kamu udah ngantuk ya? Lanjut besok aja deh. Percuma, otakmu gabakal nyampe." Kata Aryan yang mendadak jujur namun jleb di hati.

"Hehehe" kataku yang hanya meringis mendengar ucapan Aryan.

Tersinggung? Tentu saja tidak. Karena itu nyata, bukan fiksi.

"Yaudah sana tidur, besok lanjut lagi." Kata Aryan lalu mematikan sambungan telepon.

Tanpa ucapan selamat tidur, langsung di putus secara sepihak. Padahal dalam tata krama komunikasi administrasi perkantoran, tercantum dengan jelas kalo penelpon ga boleh nutup telfon sebelum ditutup sama sang penerima telepon. Kalo ga salah si gitu. Bener-bener Aryan cowok yang ga punya hormon romantis walau seupil.

Setelah selesai "belajar bareng" Aryan, aku langsung beranjak dari meja belajarku dan mulai merebahkan tubuhku ke kasur, berniat tidur.

Sebelum tidur, aku menyalakan data seluler ponselku dan membuka aplikasi WhatsApp.

Beberapa detik kemudian mulai muncul notifikasi pesan dan snap.

Salah satu pesannya, dari teman seotakku, Vapet.

Vapet :

Taishi Nakagawa!

Film baru

Gatw jdulnya

U gugel y Ay, sklian ntip  donlod lgu jaran goyang . We kga pnya kuota.😂😂


Kulihat di pojok kanan atas terlihat tulisan online. Menandakan kalo Vapet masih aktif. Akupun membalasnya. Apalagi hal ini menyangkut Taishi Nakagawa, my pangeran, gaboleh dan gabisa ditunda.

Lafyu Aryan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang