" weyh Seungsik, aku pergi kelas dulu. Makanan aku dah siap masak " jerit Jeonghan sebelum menghempas keluar pintu utama.
5 minit kemudian, loceng rumah berbunyi berkali kali. Seungsik merengus geram sebab tidurnya terganggu. " kau nak masuk, masuk je lah Jeonghan! Kau tahu pin rumah kan! " tapi tetap saja loceng rumah berbunyi kuat. Dia mengambil bantal untuk menutup ke dua belah telinganya.
While di luar rumah... beberapa orang budak kecil sedang ketawa terkekeh kekeh sebab dapat tekan loceng. Maklum lah rumah sendiri tak ada loceng.
" hehe tekan lagi! Tekan lagi! "
" Subin pula!! Appa angkat Subin! " eehh eehh dia ni... 😂
" kejap lah appa nak call orang ni.. "
Back to Seungsik
Dah lah loceng rumah masih kuat berbunyi, kini telefonnya pula berdering minta di angkat. Pada awalnya dia nak buat tak tahu je tapi lama kelamaan bunyi tersebut semakin berleluasa.
" haaa padan muka kau! Bising lagi! " haaa padan muka kau Seungsik, mu punya Iphone 6 dah hancur berkecai. Siapa suruh baling dekat dinding. Fikir cucu Bill Gate ke? Ok ni baru phone. Belum loceng rumah, entah entah dia hancurkan guna kapak. " hah Jeonghan nak apa?! " Seungsik membuka pintu rumah dengan kasar. Marah betul ni. Heochan yang baru nak tekan loceng rumah hanya tersengih sambil menurunkan tangannya kemudian lari menyorok dekat belakang Seungwoo.
" Jeonghan? Siapa Jeonghan? " Seungwoo berkerut memandang Seungsik.
" oh? Hehe... tak ada siapa. Hyung buat apa dekat sini? " Seungsik melihat Byungchan dan Subin yang ada di halaman rumahnya. Takut nanti keluar pagar kena langgar kereta pula.
" ok macam ni... hyung na--- "
" bunga aku woi!!!! " Seungsik berlari anak semata mata menyelamatkan bunga raya miliknya dari dipetik oleh Subin tapi...
" maaf pak cik... Subin dah terpetik... " Subin menunjuk sekuntum bunga raya yang agak besar pada Seungsik. Boleh dikatakan sekarang dunia Seungsik penuh dengan kegelapan dan angin lembut bertiupan. Apa yang tidak diduganya lagi bunga raya yang dipegang Subin tadi asalnya tegak sekarang dah bengkok ( 😂 ) seakan layu. Lagi lah dia merasakan bahawa dirinya adalah seketul batu yang besar ( imagine la ala ala anime gitu 😂 )
Seungwoo menepuk bahu Seungsik perlahan. " k--kau ok tak?? " Seungsik menggeleng lalu pengsan di situ.
🐧🐧🐧🐧🐧🐧
" eehh eehh tepi.. Subin nak tengok "
" sshhh jangan bising.. senyap senyap je "
Seungsik membuka matanya perlahan. Mula mula memang la kabur tapi lama lama dah jelas, dapat lah dia tengok muka lima ekor tenuk dengan jelas.
" apa korang buat dekat sini?! "
" appa tinggalkan kitorang dengan pak cik 😄 " -Sejun
" eehh?? Haha tak mungkin... ni semua mimpi kan? "
" mimpi?? Ni kenyataan lah pak cik! " -Heochan
" ke--kenyataan?? " dan dengan itu Seungsik pun pengsan lagi.
" hmm dia ni heart attack ke apa?? " Hanse meletakkan tangannya di atas dada Seungsik. Ok masih berdetak.
" kesian.. muda muda dah sakit jantung.. " ujar Byungchan sambil memberi pandangan sayu terhadap Seungsik.
" pak cik jangan mati ya... nanti tak ada orang nak jaga kitorang " Subin memegang tangan Seungsik yang agak besar kalau nak banding dengan tangan kecil dia. Pssttt Subin, kalau hang nak tahu Seungsik tu tak nak pun jaga hang dan abang abang hang.
YOU ARE READING
𝑽𝒊𝒄𝒕𝒐𝒏 𝑭𝒂𝒎𝒊𝒍𝒚 [✓]
Fanfictiontenuk tenuk kesayangan Seungwoo ❤️✨ Story ini tidak menjanjikan hiburan seperti yang anda expect tapi saya berani jamin telatah anak anak Seungwoo sangat lah comel. Ok bye.