10 - Pulang

4K 288 53
                                    

Naruto © Masashi kishimoto - sensei
LITD © GUA!! 👅

—————————————————
—————————————————

"Woh, Naruto, Sakura, Ino, Sai dan Hinata sudah pulang yah?"

Aku tidak suka jadi yang terakhir!

Shinobi penjaga gerbang itu menyapa dengan riang.

"Hehe, iya Izumo - san seperti yang anda lihat" Hinata menyahut tanpa gugup

Izumo teperangah, baginya suatu kejadian langka bisa melihat Hinata berbicara selancar itu, sebelum sebelumnya Hinata bahkan tak pernah sanggup mengangkat wajah. Tapi ini... seperti bukan Hinata saja..

"Hm, I-iya Hyuuga - sama"

Hinata tersenyum segaris. Suffix Sama?. Ah, Hinata suka mendengarnya.

Hinata tidak membalas, gadis itu tersenyum angkuh sembari mengangkat dagu sombong, dan berjalan mendahului rekannya yang membatu.

Mereka serempak terdiam beberapa saat dengan pandangan sama tertuju pada satu arah. Punggung Hyuuga Hinata yang kian mengecil.

"Seperti bukan Hinata saja" Izumo tanpa sadar menggumamkan Hal yang tengah dipikirkannya.

"Memang bukan seperti Hinata!"

Naruto berjalan meninggalkan teman temannya dengan langkah lebar. Setiap tapak kakinya bagai tersirat amarah disana, Amarah yang Naruto tak tahu untuk apa dan oleh siapa. Tapi Yang jelas Naruto benar benar benci dengan Sikap Hinata saat ini.

-------------------

"Mana Hinata?"

Mereka diam.

Kakashi menghela nafas berat "Di-ma-na Hi-na-ta!"

Mereka— Naruto, Sakura, Ino, Sai serempak meneguk ludah, aura Kakashi terasa begitu menyeramkan walau dilihat dari sisi manapun.

Baiklah, Kakashi kehilangan kesabaran.

Brak!

"KALIAN TULI HAH!, SEKALI LAGI KU ULANGI, AKU BERTANYA DIMANA HINATA!"

Mereka tersentak, tidak percaya melihat Kakashi semurka ini hanya karna Hinata yang ntah dimana keberadaannya. Citra pria bermasker yang pembawaannya tenang itu seakan akan hanyalah bualan semata.

"Kami tidak tahu Hokage - sama, setelah sampai desa Hinata pergi lebih dulu begitu saja"

Ino muak, benar benar muak!. Baginya sulung Hyuuga itu sangat merepotkan, dia yang Hilang tapi mereka yang justru kena semburan. Dasar Hyuuga Sialan.

"Lalu kenapa kalian tidak menahannya?"

Lagi. Mereka diam. Berlarut dalam kebingungan.

"Apa aku harus berteriak lagi agar kalian mau menjawabnya"

Terdengar decakan sebal dari Ino "karna Kami berpikir Gadis Hyuuga Sialan itu akan lebih dulu menuju kesini!" tekanan pada —Gadis Hyuuga sialan.

Kakashi mendelik murka "jaga batasanmu, Ino!"

Ino terdiam tak percaya, dalam sehari sudah dua orang berganti sifat dalam sekejap. Beberapa jam Lalu Hinata kini Kakashi, sebenarnya mereka Terserang Infeksi virus atau apa?!.

"Kau seperti bukan Kakashi - sensei yang ku kenal" Naruto berucap setelah lama terdiam.

Kakashi tersenyum sinis dibalik maskernya "Andai kau tidak bodoh, menyadarinya lebih dulu dan tidak berbuat hal sesukamu.."

Jeda. Semua menunggu berdebar kelanjutannya.

"..Hinata tidak akan kehilangan Sifat Aslinya, dan mungkin aku tidak akan sekacau ini" lanjutnya pelan terkesan Frustasi.

Degh!

Jadi ini semua salahnya..

"Apa yang telah ku lakukan tanpa kusadari, Sensei?" tuntut Naruto.

"Kau~ benar benar tidak menyadarinya?" Kakashi tak percaya. Se-bodoh itukah Naruto.

Naruto mengangguk. Mantap. "tidak!"

Kakashi mengambil nafas dalam, harus dengan singkat ia menjelaskan dan harus juga dipahami oleh ke empat Ninja didepannya ini.

"Hyuuga memiliki keturunan darah yang kuat dari Kaguya. Sebagai bukti.. Mata mereka serupa, Kaguya tidak akan pernah bisa mati, ntah ia bersembunyi di dimensi yang mana. Yang jelas Dewi kelinci itu tengah mengambil alih jiwa Hinata dan dikendalikan sesuai keinginannya"

Mereka terbelalak tak percaya. Mata Naruto membola hendak keluar. Jadi benar Cakra kuat yang dirasakannya ditubuh Hinata Adalah Kaguya?. Tapi.. Sungguh Naruto Tidak percaya ini.

"Ba-bagaimana bisa?" gumam Sakura masih diliputi keterkejutan luar biasa.

"Aku tak tahu, tapi aku sangat yakin dengan Firasat ku itu" jawab Kakashi tenang. Dibawah meja ia remas gulungan yang membuktikan firasatnya itu. Tak sanggup Kakashi menjelaskan keakar dan dengan sejujur jujurnya.

"Aku minta pada Kalian, bersikap baiklah pada Hinata. Jangan buat hatinya tertekan lagi. dia Gadis baik yang manis, terlalu sayang apabila Kaguya mengendalikannya."

Naruto menunduk lesu, karna itulah Ia benci Hinata yang saat ini. benci karna tidak bisa lagi melihat sikap manis dan menggemaskan Hinata.

"Kalian tahu faktor yang mempermudah Kaguya mengambil alih jiwa Hinata?" tanya Kakashi.

"Kalian!, kalian yang menjauhinya, kalian yang mengucilkannya!. Membiarkan gadis itu tenggelam dalam keterpurukan. Keluarganya tak ada yang tulus mencintai Hinata, Kalian membencinya karna kesalahan yang tak pernah dibuat olehnya!."

"Yakinlah, Bukan kehendak Hinata Neji mati" lanjut Kakashi tanpa membiarkan jawaban sekatapun dari Naruto dan yang lainnya

Mereka tertampar kuat oleh ucapan Kakashi, bila dipikir pikir Hinata berubah karna mereka. Diselubungi kegelapan akibat sikap keterlaluan mereka. Hinata tak salah, jusrtu gadis itu yang sangat menderita. Menderita ditengah tengahnya kedamaian dunia.

Naruto merasa amat beralah disini, baginya ia yang memiliki Andil besar dalam perubahan sikap Hinata, karna Gadis itu mencintainya, juga banyak berharap pada Naruto. Tanpa disadari, Naruto membuat Hinata tertekan dengan sikapnya yang terkadang melukai hati kecil gadis itu. menciumnya tanpa permisi lalu kemudian meminta Hinata membantunya untuk menyatakan cinta pada Sakura. Bukankah itu kebodohan luar biasa?, yah. Berikan predikat brengsek pada Naruto. Dan Naruto akan memenangkannya dengan mudah.

Kakashi menghela nafas, sudah diduga reaksi mereka akan sangat terkejut setelah mendengar penuturannya. Kakashi hanya bisa berharap agar mereka merubah sifat dan pandangan buruk terhadap gadis hyuuga itu. Terutama Naruto..

"Kalian boleh pergi"

Tanpa disuruh dua kali mereka pergi dengan langkah gontai, juga membawa serta perasaan bersalah yang meremas hati.

Kakashi mengambil selembar kertas dan pulpen dimejanya, terlihat Rokudaime itu menulis sesuatu dengan cepat lalu kertas berisi pesan singkat itu digulungnya panjang. Kakashi bersiul nyaring memanggil burung elang ninja pembawa pesan. Dielusnya sebentar kepala elang tersebut sebelum dikepaknya untuk terbang. Kakashi Meminta bantuan seseorang yang mungkin bisa menyelamatkan Hinata, konoha, juga dunia shinobi.

"Pulanglah, Sasuke. Aku yakin kau bisa mengembalikan Hinata dan menyelamatkan Konoha. Darah Uchiha mu sama dengan Hyuuga asal mulanya."

Sambil meratapi mentari yang kembali keperaduannya Kakashi tanpa sadar menggumamkan isi pesan yang baru saja ditulisnya.

____________________________
____________________________

Maaf lama

Typo?, biarin aj.. Toh, Gk gigit lo juga!

COMENT NEXT/LANJUT SAYA HAPUS CERITANYA. TOLONG JANGAN BUAT SAYA MALAS BUAT NGETIK DAN NGANCURIN MOOD YANG UDAH SUSAH PAYAH SAYA BANGUN!!!

Love in the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang