12 - Ketertarikan

5.1K 308 53
                                    

Brak!

Kreet!

Kakashi menatap prihatin pintu didepannya yang berserakan tak tentu arah, kerusakan berat terjadi diruangannya dikarenakan kemarahan Naruto beberapa menit lalu yang nyaris ingin meruntuhkan kantor Hokage ini dalam sekali serang Biju dama. Retakan dimana mana, kertas penting berhamburan karna kekuatan alemen Futon Tingkat tinggi yang dikuasai murid pirangnya itu.

Masih haruskah ia bersyukur, Naruto tak sampai hati meluluh lantakan kantor ini?

"Urusaitokanchi" Gumam Sasuke.

"Yah, akhir - akhir ini dia sedikit sulit mengontrol emosi" jelas Kakashi tanpa diminta.

Sasuke bersedekap didalam jubahnya, memejamkan mata damai seolah tekanan cakhra Kurama yang 'sedikit' dilepaskan Naruto bukanlah suatu hal yang besar — tidak perlu dikhawatirkan. "Dobe itu nyaris membunuhmu"

Kerinyitan timbul didahi Kakashi "Kau pun juga terancam, Sasuke"

Khe!

"Aku 'rivalnya', sukar membuatku terancam, Sensei.. " ntah sudah perapa lama Sasuke tidak merasakan uforia kesombongan semacam ini.

Mata hitam itu bekedut jengkel.

"Sudah!, hentikan pembicaraan tak berguna ini. Aku memanggilmu untuk membicarakan hal yang pen--"

"Hyuuga, nee.."

Kakashi berdehem membenarkan.

"Kenapa tidak Naruto saja, dia sepertinya sangat ingin melakukan misi menjaga Hyuuga dungu itu!"

Kakashi menghela nafas berat, kenapa ini terasa sangat sulit. Kedua muridnya sukar sekali untuk tidak protes. Tidak bisakah mereka diam - menyetujui - lalu menjalankan. Seperti ekspetasi didalam kepalanya.

"Sebelum itu, lapisi pintu rusak itu dengan kekai Sasuke" suruh Kakashi, antisipasi agar orang orang diluar sana tak akan tahu pembicaraan rahasia mereka.

"Hn"

Yah, Kakashi memaklumi kesulitan muridnya dalam berbicara.

"Kau tahu betul seperti apa 'rival' mu itu Sasuke. jadi cobalah jangan sepertinya, kau bisa temui Hinata, analisa dia dengan kedua mata dewa juga otak cerdasmu!. Firasatku, kau akan suka rela mengemban misi ini"

Sasuke mendengarkan dengan seksama, ia mulai berpikir, seperti apakah yang terjadi dengan heirs terbuang itu, sehingga membuat Kakashi memerintahkan ia menggunakan 'mata' nya hanya untuk menganalisis seorang Hinata — yang sebenarnya sempat ia kenal, juga satu akademi bersama gadis pemalu itu.

"Terlebih, membantu clan kalangan atas seperti Hyuuga akan memperbaiki citramu yang sempat menjadi misingnin internasional" jelas Kakashi, dibumbui kemungkinan yang manis.

Sasuke mendecih

"Jadi.. Bagaimana?" Kakashi menyeringai tipis dibalik masker ketatnya.

"Baiklah"

"Bag-"

"Tapi.. Aku harus bertemu langsung dengan gadis itu, memastikan yang sebenarnya terjadi padanya. Kau tahu aku banyak meragukan laporan laporan yang kau kirimkan padaku hari hari lalu"

Kakashi mengangguk samar

"Terserah, tapi setelah kau bertemu dengannya. aku yakin kau akan merasakan cakra dewi kelinci dalam tubuh Hinata"

Degh!

Kaguya, nama itu selalu terekam jelas dalam benaknya, wanita pysico — juga gila akan chakra. Sasuke Tidak akan pernah lupa chakra gelap berlapis dendam dan ambisi terpendam disetiap pembuluh wanita itu. Bergetar, karna sukar menemukan setitik cahaya didalam diri dewi tersebut.

Love in the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang