"Soal umurku. Apa yang mereka katakan benar. Umurku 38th."
- Jong suk ahjussi
Ini Fanfiction pertama yang gw publish di Wattpad, biasanya gw upload di akun facebook gw KIM HA NA.
So, kalo ada kurang lebihnya mohon dimaklumi. Saran dan kritik are wel...
Pekerjaan ku akhir-akhir ini sangat menyita waktu. Banyak sekali laporan yang harus aku cek satu per satu, belum lagi meeting dan inspeksi ke kantor cabang daerah.
Beruntung ada istriku Hana yang selalu membuatku semangat. Yang selalu mendukungku dan menyemagatiku setiap waktu. Bahkan hanya dengan melihat wajahnya rasa lelah yang seharian kurasakan seolah sirna begitu saja.
Pagi itu aku terburu2 berangkat tapi aku masih sempat mengganggu istriku lebih dulu. Pelukan dan ciuman di pagi hari adalah hal yang selalu kami lakukan setiap waktu. Itu adalah mood booster ku. Aku jd lebih bersemangat karenanya.
Seharian aku sangat sibuk. Meskipun begitu Hana tak pernah lupa mengingatkanku untuk makan siang.
Ahjussiku sayang jangan lupa makan. Aku mencintaimu 😘
Aku tersenyum, hanya dengan membaca pesan singkatnya seolah cukup untuk menjadi pengusir lelahku
Dia masih saja memanggilku Ahjussi. Aku pernah protes padanya tapi dia bilang itu panggilan sayang darinya. Hmmmm... Dia benar benar menggemaskan.
"Pak, setengah jam lagi ada meeting dengan klien PT. Xxx " kata sekretarisku.
"Baiklah. Siapkan semuanya kita berangkat 15 menit lagi."
---
Meeting ku sudah selesai, itu berarti pekerjaan ku hari ini selesai.
Ku pacu mobil sport merah ku menyusuri jalanan kota Seoul yang ramai. Aku ingat Hana tadi pagi mengatakan kalau akan bertemu temannya di cafe XX. Aku akan lewat sana saja, barangkali Hana belum pulang. Kami bisa jalan jalan sebentar dan makan malam nanti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melihat Hana berdiri di gang dekat cafe. Tapi...
Tunggu.
Dia bersama siapa?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laki laki itu...
Bukankah si brengsek yang hampir memperkosa Hana dulu. Kulihat dia menyerahkan sebuah amplop. Hana menerimanya dan memasukkannya ke saku mantelnya.
Si brengsek itu memegang bahu istriku. Apa yang dia lakukan !!
Sial.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau apa dia.
Aku tidak bisa biarkan ini.
Aku segera menepikan mobilku. Aku turun dari mobil dan menatap mereka berdua. Hana tampak diam saja. Laki laki itu menatap istriku dengan serius.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mendekati mereka berdua dan menarik tangan Hana lalu membawanya ke belakang punggungku seraya ku tampik tangan si brengsek itu yang menyentuh istriku.
Hana tampak terkejut.
Wajah laki laki itu tak pernah ku lupa. Laki laki bejat yang hampir saja memperkosa wanita yang sangat ku cintai.
Mata kami bertemu. Rasa marah dalam diriku serasa tak terbendung. Kulayangkan tinju tangan kananku tapi sebuah tangan mencegahku melakukannya.
"Sayang... Jangan... Please..." pinta Hana padaku.
Apa yang dia lakukan, mengapa dia mencegahku untuk memukul laki laki brengsek yang hampir merenggut kehormatannya.
Melihat kemarahanku, laki laki itu pergi begitu saja. Harusnya kuhajar dia tadi dan kubuat remuk tulang tulangnya.
Kutarik Hana ke dalam mobil.
Entah, aku merasa kecewa dan marah padanya. Aku tidak memgerti apa yang dia lakukan. Dia bilang ingin menemui temannya, tapi apa yang kulihat. Apa si brengsek itu dia anggap teman?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku benar benar kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.