Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Alifia,oh tidak sepertinya semua murid yang ada di kelas Alifia,karena guru fisika hari ini tidak masuk kelas semua bersorak gembira termasuk Alifia yang memang dasarnya anak yang super humoris.
"Lo nggak seneng apa? Hari ini ga ada pelajaran fisika Rin!" Kata alifia sambil menatap Rina yang hanya duduk di bangkunya
"Gue lagi ga mood aja Fi, gue seneng kok." Ucap Rina pelan.
"Lo kayaknya belom makan deh,pucat banget wajah lo! Gue beliin makan ya? Lo nunggu di kelas aja," Tawar Alifia dengan senyum tipis.
"Gak usah Fi. . belom istirahat nanti ketahuan Pak Kumis tau rasa lo!" Kekeh Rina mendengar tawaran Ifi. Iya, Alifia memang sering di panggil Ifi,karena menurut teman-teman nya Alifia adalah nama panggilan yang terlalu panjang, jadi mereka memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan Ifi.
"Yaelah! Pak Kumis kagak bakal nongol Rin,pak kumis kan lagi ikut dampingin anak basket buat lomba." Ucap Ifi santai.
"Iya deh,beneran nggak papa nih?" Tanya Rina.
"Yaelah sok jaim lo, iya gapapa santai aja gue cabut dulu eh tunggu lo mau beli apaan?" Tanya Ifi.
"Beli baso sama jus jambu aja deh." Ucap Rina dan di balas anggukan oleh Ifi, sesaat sebelum Ifi meninggalkan kelas, Rani sahabat nya ikut Ifi ke kantin karena ada sesuatu juga yang ingin di beli oleh Rani.
🌿🌿🌿
"Enak banget sumpah baso nya Pak Mamat." Ucap Angga sambil menyeruput kuah nya.
"Iya kuahnya aja bikin tergile gile." Tambah Aldi dan dibalas kekeh an oleh Varo dan Angga
"Lebay lo Di." Timpal alvaro datar.
"Al lo ga makan?" Tanya Angga sambil memasukkan goreng ke dalam mulutnya,tidak ada murid yang berani memanggil alvaro dengan sebutan "Al" karena sebutan itu hanya untuk orang terdekat nya saja.
"..."
"Woy Al! Gue tanya malah bengong!" Angga membuyarkan lamunan Alvaro
"Lo liat apaan sih?" Tanya Aldi penasaran.
"Gue cuma liat cewek itu. ." Alvaro menunjuk Alifia yang sedang tertawa dengan Rani sambil menunggu pesanan baso dan juga jus nya.
"Lo suka sama dia?" Tanya Aldi menyelidiki pasalnya,setelah pasal nya saat Varo putus dari pacarnya,dia tidak minat untuk memiliki kekasih lagi,entah itu belum bisa move on atau memang sudah tidak ingin mencintai lagi.
"Apaan sih lo sotoy banget!" Timpal Alvaro.
"Terus ngapain ngeliatin dia mulu?" Tanya Angga.
"Gue cuma pertama kali aja liat dia di sekolah ini. ." Ucap Alvaro jujur sambil terus memandangi gadis itu.
"Yaelah Al! lo kudet banget sih itu si Alifia biasa di panggil Ifi kelas 11." Jelas Aldi sambil memakan baso nya.
"Kok gue nggak tau?" Tanya Alvaro balik.
"Karena lo gak tanya bego!" Ucap Angga terkekeh,Alvaro hanya menunjukkan wajah datar nya.
"Gue udah selesai nih makan nya,balik yuk,nanti di cariin Bu Rania lagi." Ajak Aldi, Angga dan Alvaro hanya mengangguk
Saat berjalan keluar dari kantin tanpa sadar mata Alifia dan Alvaro bertemu,mereka hanya bertatap mata sebentar lalu Alifia segera melihat ke arah yang lain.
aneh tuh cowo.
"Fi? Liat apaan?" Tegur Rani karena tidak mendengarkan Rani berceloteh dari tadi.
"Gue? Gue ga ngeliatin apa apa Ni." Ucap itu bohong pada Rani.
"Neng ini baso nya." Pak Mamat memberikan cup berisi baso dan jus dari bu ida penjual jus di sekolah Ifi.
"Makasih ya Pak." Ucap Rani dan Ifi bersamaan dan memberikan seulas senyum tipis kepada Pak Mamat dan di balas anggukan oleh Pak Mamat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pangeran Es ( End) MASA EDIT
Teen Fiction[SLR] " Kita udah kaya hujan dan teduh pernah ga lo denger kisah mereka berdua? Hujan dan teduh di takdir kan bertemu tetapi tidak bersama dalam perjalanan seperti menebak langit abu abu." Ucap Alifia membuat Alvaro sedikit tertohok sekaligus terte...