Bab. 8 - Tidak Mengerti

3.7K 1.1K 77
                                    

Author's Note : Tanda [*] adalah dimulainya flashback dan [**] adalah berakhirnya flashback

—————————

Bab. VIII - Tidak Mengerti

"LIHAT aku sebagai pria yang mencintaimu." Itachi memiringkan kepala, sebelah tangannya mulai menarik tengkuk Naruto agar semakin mendekat padanya. "Yang sangat mencintaimu," ucapnya seraya memejamkan mata sebelum detik kemudian sudah tidak ada jarak di antara dia dan putri Minato itu.

Itachi masih dengan posisinya, begitu pula dengan Naruto yang tidak bisa berbuat apa-apa. Cukup lama mereka diam seperti itu hingga sesuatu yang basah mengenai pipinya membuat Itachi mau tak mau membuka mata lalu dengan perlahan menjauhkan bibirnya dari bibir Naruto.

"Apa yang kau tangisi?" tanya Itachi.

" .... " Naruto terdiam, namun manik biru lautnya memandang nanar pada sesosok pria di hadapannya. "Kenapa kau melakukan ini?" tanyanya dengan bibir bergetar, menahan isakan dan amarah yang ingin meluap keluar. "A-aku adalah istri dari adikmu. Tapi kenapa... kenapa kau berani melakukan ini padaku!?" tanyanya emosi, namun suara yang dikeluarkannya sangatlah pelan.

Naruto kecewa, sangat kecewa pada Itachi. Kenapa pria itu begitu berani menciumnya dengan sangat intim? Padahal Itachi tahu bahwa dia adalah istri dari adiknya sendiri. Dan lagi pengakuan pria itu tadi. Itachi bilang, dia begitu mencintainya.

Kepala Naruto terasa mau pecah menerima kenyataan ini. Kenapa semuanya menjadi rumit begini?

Ah, Naruto jadi teringat sesuatu. Ingat saat di mana dirinya memberitahu Itachi tentang rencana pernikahannya dengan Sasuke, saat itu Itachi menanggapinya dengan begitu dingin dan meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah kata. Kini Naruto tahu alasan mengapa Itachi bersikap begitu. Tapi sejak kapan? Sejak kapan pria Uchiha itu memiliki sebuah rasa padanya?

"Sejak dulu." Itachi berseru tegas seolah tahu apa yang saat ini ada dalam pikiran Naruto. "Aku mencintaimu sejak dulu. Jauh sebelum kau mengenal Sasuke."

Naruto terdiam, namun manik birunya semakin mengeruh.

Benarkah apa yang diucapkannya? Naruto bertanya dalam hati.

Ia ingat. Dulu, seseorang yang pertama menjadi temannya saat ia pertama kali berkunjung ke kediaman Uchiha adalah pria ini. Ya, Itachi. Tapi, Naruto tidak mengira bahwa ternyata pria ini memiliki sebuah rasa padanya, perasaan yang melebihi rasa sayang antara adik dan kakak.

"Kutanya..." Itachi mengusap pipi wanita itu dengan kedua ibu jarinya. "Apa yang kau tangisi? Apa aku menyakitimu?" tanyanya lembut.

Naruto segera menutup wajah dengan telapak tangan dalam beberapa saat. "Cukup!" Ia bangkit, tangannya terkepal erat di samping badan. "Kumohon. Jangan melakukan hal seperti itu lagi. Satu yang harus kau ingat..." Naruto menatap tajam pada Itachi. "Aku adalah istri dari adikmu. Kau tidak pantas melakukan ini padaku, Itachi!" lanjutnya tegas sebelum detik kemudian dia melenggang pergi, meninggalkan Itachi yang hanya bisa bergeming menatap punggungnya yang semakin menjauh.

"Ya, dan kau... kau tidak pantas bersama pria berengsek itu, Naruto," desisnya seraya menggeretakan gigi sangat murka. Ia tidak akan memaafkan siapa saja yang berani menyakiti wanita itu. Bahkan jika harus membunuhnya pun Itachi tidak akan segan. Sekali pun orang itu adalah adiknya sendiri.

💍

Naruto berlari kecil memasuki rumah, ia mengusap air matanya dengan cepat, takut jika orang-orang yang ada di dalam mempertanyakannya. Tidak mungkin 'kan, jika ia harus berkata bahwa ia menangis karena Itachi menciumnya? Gah! Itu malah akan memperumit keadaan.

The Dream Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang