Hanbin masih fokus dengan komputer di depannya, sesekali mengangkat kedua tangannya mencoba meregangkan otot ototnya.
Tok.. tok.. tok
"Masuk" Hanbin memutar kursinya menghadap kearah pintu.
Sesosok gadis berponi muncul dari balik pintu dengan senyum khasnya, sambil mengangkat kedua tangannya yang menggenggam plastik putih.
"Chagi?" Hanbin tersenyum senang melihat lisa yang datang "menjenguk" nya.
Lisa menaruh kedua plastik di meja dekat sofa.
"Apa?" Tanya lisa yang melihat hanbin merentangkan kedua tangannya lebar lebar."Peluk" Hanbin memanyunkan bibirnya bertingkah imut.
"Aduh, ga ada waktu ah, itu gue bawain snack ya, di makan, jangan lupa makan siang. Menu cafetaria hari ini daging sapi. Awas lo jangan telat makan, gue langsung balik ya hari ini rehearsal Gaon" Lisa sedikit tersenyum setelah menyelesaikan "ceramah" nya lalu pergi meninggalkan hanbin yang menganga bingung.
"Aish, Lagi butuh power dia malah langsung pergi" Hanbin menghela nafas setelah lisa pergi.
Tiba tiba pintu terbuka lagi.
"Eh ada yang lupa" Lisa mendekat ke arah hanbin."Apa yang ketinggalan?" Hanbin menoleh kanan kiri mencari apa yang lisa cari.
Lisa memegang wajah hanbin dengan kedua tangannya.
"Ini.."
Cup!
Lisa mengecup bibir hanbin sekilas dan tersenyum jahil lalu kembali berjalan menuju pintu.
"Fighting" Ucap lisa tanpa menoleh dan melambaikan tangannya.
Pipi hanbin memerah, Dia tersenyum tak karuan dengan apa yang baru saja terjadi, dia tak menduga lisa akan kembali hanya untuk menciumnya.
Wanita itu selalu berhasil membuat hanbin seperti orang gila.
.
.
.
.
.
.
.
Hanbin berjalan di koridor agensi, ini sudah jam 3 pagi tapi dia tak berniat pulang ke dorm. dia berjalan menuju kulkas di ujung ruangan dan mengambil beberapa minuman isotonik."Hanbinah, kau tidak pulang ke dorm?" Yang hyunsuk menghampiri hanbin yang sedang meneguk minuman isotoniknya.
"eh? Anyeonghaseyo sajangnim" Hanbin membungkukkan badannya.
"Kau tidak pulang?" tanya yang hyunsuk sekali lagi.
"Belum, masih banyak yang harus ku selesaikan sajangnim, Oh ya, aku akan menyetorkan lagunya minggu depan"
"Jangan terlalu memaksakan diri, aku tahu kau sudah bekerja keras" Yang hyunsuk mengusap punggung hanbin.
Hanbin hanya mengangguk.
"Kalau begitu aku pergi dulu" Ucap yang hyunsuk yang diikuti bungkukkan hanbin.
Baru saja hanbin akan melangkah pergi Yang hyunsuk kembali memanggilnya.
"Hanbinah"
"Ye?" hanbin menghentikan langkahnya kemudian kembali menghadap kearah yang hyunsuk.
"Sepertinya kau harus melihat beberapa video tentang gadismu di naver"
Hanbin mengerutkan keningnya bingung.
"Aku rasa ada beberapa idol Pria yang "Terlalu" memperhatikan gadismu, Ani, maksudku tertarik dengan gadismu" Yang hyunsuk terkekeh.
YOU ARE READING
you, just you.
Fanficthis is hanlice fanfic. ini pertama kalinya nulis cerita. jadi mohon maaf atas kekurangannya. tolong beri kritik dan saran ya.. biar gue bisa belajar lagi