Menyendiri itu perlu dan menikmati sendiri itu ada waktunya ~
"Aku pulanggggg...." kubuka pintu dan memandang sekitar rumah. ku hempaskan tubuhku ke sofa dan menghela nafas panjang menandakan aku sungguh penat dan capek.
Ku rebahkan sebentar tubuhku di sofa sebelum beranjak ke kamar dan mandi.
Gak terasa sudah jam 5 sore Batin Santi melihat jam tangannya."Ehh kamu sudah pulang? Gimana kuliah pertamanya ?" tanya ibu penasaran yang datang dari arah kamarnya ketika ku rebahan.
"Ya begitulah ma. Gadak yang spesial. Masih biasa aja." Ujar ku kala mengingat perkuliahan ku sehari ini.
"Kenapa begitu? " mama penasaran dengan tingkah anaknya yang satu ini.
"Teman-teman ku biasa aja ma. Belum terlalu kenal dan kami sudah di kasih tugas buat minggu depan." Gerutu Santi membayangkan tugas yang di berikan tadi.
"Udah berapa teman mu di kelas? "
" 2 orang ma." Jawab Santi polos sambil mengangkat kedua jarinya.
"Hanya 2 orang? Ya ampun, mereka gak mau kenal kamu atau kamu gak mau kenalan duluan?" Mama gak habis pikir dengan anaknya yang terlalu cuek sama lingkungan sekitar.
"Lambat laun juga bakal kenal kok mak." Ujar Santi santai sambil beranjak ke kamar meninggalkan mamanya di sofa.
Santi meletakkan tasnya dan bergegas mandi agar penatnya berkurang.
Ia paling suka mandi sambil bersenandung dengan alunan musik yang lumayan keras. Jika musik sudah keras begini maka satu rumah sudah tahu kalo Santi sedang mandi. Ia memang suka mendengar musik. Dua hal yang ia suka yaitu musik dan hujan.Ahhhh segarnyaaaaa....
Ia sudah selesai mandi dan berpakaian lalu bergegas ke ruang tamu untuk berkumpul bercanda dengan keluarga kecilnya yang sudah asik menonton TV."Kak, gimana kuliahmu?"tanya adik bungsu nya yang langsung memeluknya. Ia dan adik bungsunya, Airen memang sangat kompak. Airen selalu menemani Santi di kamar kala ia butuh teman. Memang ia kompak dengan adik-adik nya namun hanya Airen yang sangat kompak.
"Ya begitulah."santi mencium pipi adiknya dan tersenyum manis.
"Kuliah enak gak kak?" Airen yang masih kelas 2 sd selalu penasaran dengan hal-hal baru.
"Enak dong." Jawabku cepat.
"Nanti aku kalo sebesar kaka, aku mau kuliah jugalah "ujarnya polos sambil tertawa.
Semua yang mendengarnya pun ikut tertawa."Makanya cepat besar,biar bisa kuliah sama." Ujarku jail.
"Kakak yang terlalu cepat besar, gak mau nunggu Airen gede dulu."
"Hahahah emang bisa begitu? Gedenya tunggu-tungguan ?" Tawa mama mendengar ucapan Airen.
"Emang ga bisa ya mak?" Airen dengan muka polosnya yang membuatku semakin gemas.
"Ya mana bisa sayangggg." Ku cium pipinya sangkin gemas melihat ucapan dan wajah polosnya.
"Nanti kalo kamu kuliah, kakak yang antar deh." Aku tersenyum manis.
"Kan aku duluan yang kuliah. " tiba-tiba adik ketiga ku menyahut.
"Iya. Nanti kalian semua kuliah tapi pada masanya." Papa menimpali pembicaraan kami.
"Pa, nanti kalo aku kuliah, motor kak Santi sama ku kan?" Ujar Andre, adik ketiga Santi.
"Enak saja. Jadi aku kerja naik apaan? Perahu? " santi mencela.
"Kalo kaka kerja, ya kaka harus udah ada motor sendiri dong." Cerocos Andre gk mau kalah.
"Emang nyari kerja gampang? "timpal adikku kedua,Eva. Ia adik kedua Santi yang kadang bijak kadang pingin di pijak juga kalo keras kepalanya hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENIKMAT ALUR CERITA
RomanceJika dalam diam saja aku bisa mencintai mu. Maka mengapa aku harus berteriak? Jika dalam malam saja aku bisa memandang mu dengan jelas maka mengapa aku merasa tak puas? Jika dalam hening aku bisa mengingat mu maka aku tak perlu suasana berisik. Ji...