Kedua

71 13 4
                                    

~ jika saja ku boleh memilih tuk slalu di bawah hujan kala waktu ku di landa sedih  ~ W.P

Ahhh.... akhirnya kelar sehari ini.
Ku hempaskan tubuh yang penuh dengan penat ini. Ku putar musik sedikit dan mata ku mulai terpejam menikmati tubuh ku yang bermanja dengan tempat tidur serta ingatan yang mulai flashback akibat musiknya ternyata mengingatkan ku pada masa lalu.
Ahhhh... masa lalu.
Ingin rasanya masa lalu itu di hapuskan agar tidak terjadi mellow dadakan seperti ini.
Yup....
Lagu dari Peterpan yang sering di nyanyiin seseorang.
Santi mengingat masa dimana dia dan Alen  Persahabatan mereka akur dan tentram. Gak sedikit yang Santi tau tentang Alen. Begitu sebaliknya. Mereka sahabatan dari kecil. Dimana saat kecil jika jatuh, yang tahu hanya menangis bukan menyimpan luka. Dimana mereka tak mengenal namanya gengsian, dan perasaan yang campur aduk.
Meski beda sekolah, namun mereka tetap kompak..
Hingga memasuki SMA, mereka masih tetap kompak. Bahkan Alen ingin satu tempat les bersama Santi.
Lagu ini mengingatkan suasana malam yang dingin namun terasa hangat duduk berdua di depan teras sambil menatap Bintang lalu Alen memainkan gitarnya dan kami bernyanyi bersama.
Santi menikmati setiap kenangan bersama Alen.
"Mainkanlah musik mu, biar nyanyi kita" celoteh ku padanya.
"Sabarlah aku masi mau beresin buku ku" jawab Alen yang mulai rewel masalah kerapian.
Kami mulai bersenandung pelan namun terasa dengan lembut di hati.
Dalam benak ku, akankah hanya aku saja yang merasakan malam ini terasa hangat? Akankah rasa ini dirasakannya juga?  Ahhh Alen seandainya kau tau kalo aku menaruh kagum padamu.
Ahh tak seharusnya kau tau.
Aku takut merusak moment kita kedepannya. Sebaiknya ku simpan dalam diam dan ku sampaikan pada angin. Ku simpan dalam doa.
Seandainya Tuhan memberi waktu yang tepat buat ini smua.

Tak terasa waktu berlalu dan kami sudah semakin dewasa. Sekarang kami sudah disibukkan dengan ujian masuk perguruan tinggi.

Dialah orang yang mengarahkan ku tuk semangat. Hahaha.
Memberi masukan- masukan yang membantu dalam memilih jurusan. Serta mengajari ku dalam pelajaran yang sulit.
Dan memiliki cita2 yang sama yaitu ingin ke kota damai. Kota Yogyakarta. Kota yang tenang dan bersih.

"Belajar lah yok udah jam berapa ini? "Celoteh Alen saat sore hari lagi santai.
"Iya iyaaa. Istirahat dulu. Tadi di les kan sudah belajar" jawab ku asal.
"Belajar?  Yakin kau belajar?" Jawabnya.
"Yakin lah" dengan lantang ku jawab.
"Coba kerjakan ini, tadi ini soalnya hampir mirip sama yang di jelaskan tentor" tantangnya dengan santai.
Seketika ku diam. Darimana dia ada soal ini? Ahh aku salah menjawab. Namun karna gengsi ku tinggi. Maka aku mencoba kerjakan. Dan hasilnya, otakku buntu. Haha dasar. Dan 20 menit kemudian aku pun tak sanggup mengerjakan smuanya.
"Ahhh ini gak seperti tadi yang dijelaskan tentor" jawab ku membela diri.
"Sama kok. Emang dasar aja kamunya gak konsen tadi" jawabnya sambil mengambil soal.
"Ahhh terserah lah. Aku ngantuk mau tidur." Ucapku sambil berdiri dan ingin ke kamar buat tidur.
"Tidur? Gak. Sini ayo kita bahas soal." Jawab nya dengan sekali tarik tangan ku, langsung aku terduduk kembali.
Dengan malas ku buka buku dan mulai berkutat dengan soal.
Dengan sabar juga dia mengajari dan dengan cara tersendiri dia mengajari ku.
"Beli cemilan, yok. Soalnya kau mulai bosen" di tengah diskusi dia mengajak ku keluar.
"Ayokkk" jawab ku dengan semangat dan kuat. Dia tertawa melihat tingkah ku.
Karna aku adalah wanita yang hobby dalam mengemil.
Ahhh kamu sahabat ku yang pengertian ucapku membatin.

Hingga jam 22.00 kami masih belajar.
Dan aku mulai jenuh dan mengantuk.
"Yasudah, besok saja kita lanjutin. Udah malam. Besok kita kesekolah" ucap Alen karna melihat ku menguap.
"Okelah. Aku pun udah mengantuk". Jawab ku sambil membereskan buku.
"Selamat malam. Langsung tidur"
"Oke. Selamat malam, Al" jawab ku.
Besok pagi saja roster buku pikirku karna otak ku dilanda ngantuk yang tak bisa ku elakkan.

Trimakasih yang sudah comment dan yang sudah vote.
Yukkk selalu di baca yaa dan jangan lupa di vote.
Trimakasih 😊

SANG PENIKMAT ALUR CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang