Ketujuh (awal pertemuan)

47 7 2
                                    

Indahnya dari sebuah perkenalan adalah mengetahui bahwa yang dikenal sosok yang menarik hati.
~~~~

Pagi cerah.
Matahari serasa bahagia karna teriknya mampu mengisyaratkan bahagianya.
Pukul 06.00
Alarm Santi sudah berdering sejak 30 menit yang lalu namun ia masih di bawah alam mimpi membuat ia lupa akan janji kemarin.
Sungguh inilah kebiasaan Santi yang sudah dimaklumi satu rumah. Molornya.
Walau matahari menerobos dan menyinarinya ia tetap di bawah alam mimpi.

"Santi.... ada temanmu datang. Buruan bangun,nak." Teriak mama dari luar kamar sambil mengetuk pintu agar Santi terbangun.

"Santii.....bangunnn sudah pagi." Ulang mama selang 5 menit lagi.
Dengan samar Santi mendengar suara mama, dan dalam keadaan sadar ia memandang langit-langit kamar sambil mengucek matanya.
Ia mendengar suara langkah kaki mama yang melangkah menjauh dari kamar setelah mengetuk pintu kamar Santi.

Santi mengambil handphone yang semalam ia charger.
Ia melihat layar ponselnya.
Pukul 06.10
Awalnya ia cuek dengan situasinya. Ia lupa sudah membuat janji sama temannya.
Dan ia kembali molor.
Dalam benaknya, ini hari minggu dimana tidur adalah kegiatan yang sangat penting.

Dretttttt.....drettttttt......drettttttt.......
Ponsel nya berbunyi.

Siapa yang  nelpon lagi jam begini? Gak tau ini weekend apa? Rutuk Santi dalam hati.

"Halooo, Santiiiiii.." teriak seseorang dari seberang melalui ponsel.

"Awww." Telinganya terasa sakit mendengar lengkingan suara itu. Santi menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga dan melihat layar ponsel.
Sari? Ngapain nelpon sekarang? Bingung Santi yang masih belum ingat akan janji mereka.

"Gak usah teriak. Aku bukan budeg. Seloo. Ada apa?" Gerutu Santi kesal.

"Kau gak ingat kita mau jogging kan? Kami udah di rumahmu, tepatnya di ruang tamu mu menunggu." Celoteh Sari terdengar kesal sambil menekan intonasi.

Mampusss. Aku lupa. Tanpa sadar Santi menepuk jidatnya yang kelupaan akan janjinya.
"Haduhhh maaf.... masuk aja ke kamar, aku langsung mandi." Ujar santi merasa bersalah.

Bippp. Ponsel dimatikan Sari.
Seketika Santi langsung membuka pintu kamar dan menghampiri temannya yang sudah lama menunggu.

"Maaf yaaa, guys...
Aku kelupaan dan alarmnya mati." Ujar Santi melemas karna bersalah mengingat baterai beker nya yang sudah mati.

"Buruan mandi. Gak mungkin kita jogging jam 8. Yang ada di ketawain tetangga" ketus Sari tanpa menoleh terlihat masih kesal.

"Kamu sih lama banget bangunnya. 5 menit lagi kau ga bangun, aku pulang. Seriusan. "Gerutu Tata.

"Maafin aku....  aku mandi dulu yaa. Tunggu 5menit." Santi langsung masuk ke kamar mengambil handuk lalu bergegas secepat kilat ke kamar mandi. Ia takut temannya semakin kesal kepadanya.

Sari dan Tata menunggu di dalam kamar Santi. Tata baru pertama kali masuk ke kamarnya merasa penasaran.
Tanpa sengaja kaki nya menendang kotak di bawa tempat tidur Santi.
Ia langsung membungkuk memastikan apa yang ia tendang.

Sebuah kotak warna biru?
dengan rasa penasaran Tata membuka kotak itu dan melihat isinya banyak sekali berbagai macam benda. Seperti benda dari kenangan yang sangat berharga sehingga disimpan dalam kotak itu.

Tata mengambil salah satu diantara semua yang ada di dalamnya. Kerang pantai. Warna putih dan lumayan besar.

Ia membuka kerangnya dan terdapat kalung berinisial R.
Pasti dari seseorang dari masa lalunya. Tata langsung menutup kembali kotaknya seketika ia mendengar suara langkah kaki mendekati kamar.

SANG PENIKMAT ALUR CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang