Finda almonica shaaren dia adalah gadis belia yang memiliki kebahagiaan luar biasa ketika bertemu dan berhasil menulis sebuah kisah bersama zildan danis.
Pagi sekali finda mendapati ke 2 sahabatnya yang bernama silva dan arin yang sejak sma tinggal 1 kos bareng dengan dirinya
"Lo di tarok sepatu gw dimana??"
Sambil celingukan finda keluar kamar mandi dan mencari sepatu yang tak ada ditempatnya
Dengan enggan silva menyambar pertanyaan finda dengan tak merubah posisinya yakni berkaca dan menyisir rambutnya
"Kebiasaan deh ,semalem kan lo pake buat keluar lo tarok mana sih emangnya"
Finda membuang nafasnya kasar dia memutarkan matanya malas ditatapnya salah satu sahabatnya yang tengah asik membereskan bukunya
"Arin ,,lo tarok mana sepatu gw??"
Dahi arin berkerut saat mendengar tuduhan finda ,iapun berdecak dengan nada yang sedikit naik
"Ih knp jadi gw, finda almonica shareen semalem kan lo keluar ngedate sama zildan otomatis sepatu lo pake lah knp nanya ke gw"
Tanpa mengambil pusing omongan finda arin pun langsung beralih kepada sepatu yang berada dalam rak dan terlihat seperti inhin cepat di pake olehnya
Dengan raut yang masih bingung ,finda mencoba mengingat ingat kejadian semalam dan disitu lah ia baru menyadari bahwa sepatunya tertinggal di mobil milik zildan
"Oh iya" pungkas finda menepuk keningnya sendiri
"Knp" tanya silva cepat
"Ketinggalan di mobil zildan" ucap finda santai seperti tak punya dosa
*******
Waktu menjelang siang ruang campus pun sudah mulai ramai dipenuhi siswa siswi yang berada didalamnyaFinda gadis dengan jurusan arsitek yang selalu memiliki senyum manis untuk menyapa siapapun yang ditemuinya
Meski dirinya tinggal di sebuah kos kecil dan diisi dengan 3 orang menurutnya tempat itu adalah tempat terindah karena dirinya bisa berkumpul dengan sahabat2nya
"Kantin yuk" teriak arin menghampiri vinda
Silva menoleh kearah vinda dan arin yang berada disebelahnya langakhnya menjalar menghampiri ke 2 sahabatnya tersebut
"Ngapain ngajak dia" tunjuk silva mengarah ke finda
Dahi arin berkerut dan finda pun menatap silva dengan perasaan bingung berselimut kecewa ,disana terlihat ada keseriusan dalam raut wajah silva
"Kok nggk ngajak gw" protes finda kecewa
"Tauk knp emang" tutur arin mengimbuhiBelom sempat silva meneruskan omongannya ,seorang pria tampan datang dengan suara khasnya teralihlah semua pandangan terhadap lelaki tersebut
"Kamu nggak kekantin??" tanya lelaki itu menghampiri finda
Dia adalah zildan danish anak seni rupa yang beberapa waktu ini mengisi keseharian finda mereka bertemu 5 bulan silam dan hubungan mereka cukup dekat sangat dekat malah hampir seperti orang pacaran namun sebenernya
"Aku ke kantin dulu ya"
Dengan tersipu malu finda menerima uluran tangan zildan dan mengikutinya sampai kekantinSilva serta arin hanya tersenyum miring saat mendapati pemnadangan didepannya
"Hmmm" sahut arin saat finda telah pergi
Ada raut datar di wajah silva yang membuat arin semakin gemas untuk bertanya" knp sih lo?"
Silva hanya berdehem dan mengucapkan 1 kalimat yang membuat arin tertawa terbirit birit "ini alesan gw nggak usah ajak finda kemana2"
"bhahahahhaa lo cemburu ceritanya" mendengar penuturan nada tinggi dari silva arin pun langsung tertawa dan jelas itu membuat silva merasa tambah jengkel dan pergi meninggalkan arin yang sibuk dengan tawanya
"Tunggu dong" decak arin di sisa tawanya
Zildan dia adalah satu2 nya pria yang membuat hidup seorang finda berubah total. Sebelumnya finda tak pernah tertarik untuk mengenal atau bahkan mendekati seorang lelaki karna ia berprinsip bahwa dirinya hanya bisa bahagia bersama sahabatnya bukan dengan sosok lelaki yang akan menyakitinya kelak. Entah prinsip itu mulai berubah ketika zildan datang membawa sebuah cerita untuknya akankah zildan akan terus membahagiakan finda atau justru dia akan membuat finda tersakiti dengan cinta yang telah berhasil masuk kedalam hati finda, entahlah biar itu menjadi tulisan di waktu yang akan datang
"Katanya kita kekantin kok malah disini" tanya finda saat mendapati tempat bukan kantin melainkan ini adalah belakang campus yang sangat jarang dikunjungi oleh para mahasiswa
"Lagi pengen berdua aja" sahut zildan tanpa menatap kearah finda
jujur saat ini hati finda begitu bervetar mendengar seutas kata yang baru terucap, dirinya begitu merasakan kenyamanan yang entah itu benar atau tidak. Finda tak pernah merasakan ini terhadap pria lain selain zildan matanya kini beralih melihat zildan yang tengah menatap lurus kedepan ,ditatapnya dalam raut wajah zildan yang begitu damai ,pandangannya terhenti saat zildan menoleh dan tersenyum miring terhadapnya
" knp ngeliatin aku kayak gitu?"
Dahi finda berkerut dirinya seperti enggan membalas pertanyaan zildan finda diam dia justru tertarik untuk menyahuti zildan dengan tersenyum kecil yang membuat zildan mengangkat sebelah bahunya