7(melukis kenangan bersamamu)

11 1 0
                                    

"zildan kita mau kemana,??  kamu mah gitu pergi nggak minta izin kebiasaan banget deh"

            Finda memutar bola matanya malas setelah zildan menyeretnya secara paksa keluar dari zona pertunjukan. Mungkin finda sering mendapat kejutan tak terduga dari zildan namun ia tetap saja bertanya 'kita mau kemana zildan'

Tangan zildan seolah memberi kode kepada finda matanya mengerdip dan kepala menggeleng ke kiri menandakan ia melarang keras finda berbicara

Tangan yang berada dalam genggaman zildan tak mampu berkutik sedikitpun selain mengikuti kemana arah laki2 itu membawanya

"kamu pasti bakal suka sama tempatnya" ucap nya tanpa beralih

Kaki nya bergerak begitu cepat sehingga membuatku nyaris berlati demi untuk mengikutinya agar tak tertinggal olehnya

"kita udah mau nyampe, kamu tutup mata ya?? " pinta nya berhenti dan mengeluarkan sebuah kain siapw memakaikannya pada mataku

"eh tunggu, kamu nggak aneh2 kan zil?? " jelas saja finda harus memastikan semua harus baik2 saja

Mata tertutup dengan kain itu bukan perkara yang mudah jadi finda sama dengan gadis lainnya perasaan aneh dan takut mulai menyelimuti hati nya

"semua akan baik2 aja" sergah zildan menyakinkan

Tangannya bergerak cepat memutar tubuh finda dan menutup mata finda drngan kain hitam pekat yang otomatis membuat pandangan finda berubah menjadi gelap gulita

Finda tak mampu bergoyah selain menuruti kemauan zildan,  dengan langkah yang tertatih finda mulai berjalan drngan hati2 ,tangan kekar zildan dengan setyaanya menuntun setiap langkah finda

Hatinya terasa sedikit tenang setelah merasa langkahnya terhenti meski penutup matanya belom bisa dibuka namun setidaknya ia lega tidak akan berjalan lagi

"kamu siap manis?? " tanya zildan memastikan keberanianku

"ya, cepet buka aku udah nggak sabar!! " pintaku pada zzildan

Terasa tangannya mulai membuka pengikat kain penutup mataku di belakang telinga, setelah terlepas finda membuka matanya perlahan menatap sekelilingnya dengan seksama

Gadis itu ketakutan ketika pemandangan aneh mulai terlihat dengan jelas oleh matanya

Ya,  zildan membawa finda ke rumah akar dimana rumah tersebut merupakan rumah tua yang banyak di selimuti akar didalam rumah tersebut.
 

   Tak hanya itu saja dirumah itu juga terdapat sebuah kursi kosong yang menurut finda itu sangat menyeramkan

"zildan ini tempat apa?? aku takut, aku nggak mau disini! " karena merasa ketakutan ia tak perduli dengan statusnya ia memilih memeluk zildan ketimbang berdiam diri berlarut dalam rasa aneh itu

"ini tempat paling bagus disini"

"aku nggak mau"

Zildan tersenyum tipis meraih kedua pipi finda menggerakkan kedua jempolnya untuk mengelus pipi mulus finda

" fin aku ingin disini sama kamu, dulu aku pernah kesini sama kakak aku, dan aku bermimpi aku ingin kesini dengan sahabat kesanyangan aku" bisiknya pelan di telingaku "kamu nggak keberatan kan disini dulu sama aku?? "

Kepala finda menunduk ia takut benar2 takut dia gelisah harus menjawap apa ia tak tau seberapa kuat nyalinya untuk berada di dalam rumah yang akrab disapa angkor watt ini bersama zildan berdua

"hey jangan nunduk" zildan meraih dagu finda membawa nya naik lalu menarik kepala finda hingga tenggelam di dadanya tertutup sweater abu

"kamu takut ya??,, kan ada aku disini aku nggak akan ninggalin kamu fin percaya ya aku suka dengan keadaan ini tempat ini terlalu nyaman untuk di nikmati bersama kamu"

"janji ya kamu nggak ninggalin aku disini,, tempat ini sama kayak kamu menyebalkan karena membuatku takut" decakku memprotes zildan

Mereka larut dalam ketenangan masing2 bahkan zildan tak pernah sedetik pun melepas genggaman tangan finda, pandangan keduanya berputar mrngelilingi setiap sudut ruangan tua itu

Zildan seolah olah tau isi hati finda bahwa sekarang ini gadisnya sedang sangat ketakutan "bwaaa" gertak zildan dari belakang tubuh finda

"aaaaaaa" teriakan dari finda menggema keras di dalam rumah akar yang hanya di huni oleh finda dan zildan

Ruamh angkor watt tersebut mrmang sepi pengunjung dikarenakan tidak adanya akses masuuk yang mudah serta bangunannya yang sangat tidak layak membuat semua orang takut ketika memasukinya

"ih kagetan berarti ntar suami ya ganteng" tegur zildan tertawa kecil

"emang iya?? " tanya finda antusias

Zildan mengangkat tangannya meraih kepalaku dan mengusap rambutku perlahan menyalurkan ketenangan tersendiri yang memang aku butuhkan saat ini"iya hun" sahutnya tersenyum tipis "emang kamu nggak tau?? "

Finda beralih menatap zildan yang sedang menatapnya ddengan tatapan misterius

"tauk apaan?? " tanyaku cepat

Dia mengubah posisinya memandang ruangan ini dengan tatapan yang suling diartikan "disini tu banyak hantunya jadi dilarang berisik tapi kalo peluk boleh katanya" jawapnya datar

Tanganku merasa gemas dengan tingkahnya yang konyol ,tangan finda seakan memiliki ritual ketika mendapat perlakuan seperti ini dari finda "rasain nih" balasku mencubit perutnya dengan keras

"aw sakit" rintinya di atas rasa sakit yang mendera

"biarin ni rasain lagi siapa suruh jengkelin"

Tangan ku tak berhenti mencubiti perutnya kasar

"iya iya ampun miss chuby,,  hentikan ini bener2 sakit nggak kayak biasanya suer.  Udah udah sakit ih" finalnya memohon


'ini adalah tempat yang aku akan jadikan untuk melukis kenangan bersamamu fin sebelum aku pergi meninggalkan semua ini setidaknya aku pernah bahagia ditempat ini bersamamu gadis hebatku'  batin zildan dalam hati ketika ia sibuk memandang finda yang tengah menikmati suasana mencekam rumah tua itu






Folow akun nya author dulu ya like nya jngan lupa jreng2,,  si author gesreknya mau bobok cantik dulu bye2 sayangw ku

43.200menitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang