Finda
Dia seakan tak mau menileh keadaan sekitar, zildan saat ini ia masih setya menggendongku meski sudah berapa kali aku memberontak meminta turun namun seperti ia menunggu lelahku dan tak memperdulikan apa yang saat ini ku mau "zildan turunin aku, malu ih diliat orang!! " dia tetap dengan pendiriannya tak mau menyahuti ku ia justru memilih tersenyum menandakan seolah olah itu jawaban yang mewakili kata 'aku tidak mau'
"ayo lah turunin aku ku mohon, zildan aku malu diliat orang" tanganku tak pernah berhenti memukul nya kecil "kamu nggak malu ya dati tadi kita itu jadi pusat perhatian dari mereka??? "
Mataku merasa risih dengan pemandangan didepanku yang menampilkan banyak sekali pasang mata tengah memperhatikan tingkah laki2 idiot ini
Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian ia terus menggendongku seakan tubuhku sekecil butir padi yang sama sekali tidak berat untuk di bebankan pada punggungnya
'dasar keras kepala'
Capek aku mencibir rasanya percuma aku berontak dengan perlakuannya yang menurutku seenaknya saja, mungkin lebih baik aku menikmati pemandangan indah di kota ini ketimbang harus merutuki pria dibawahku siapa lagi kalo bukan zildan
"aku nggak akan nurunin kamu fin lagi pula knp sih kamu kan capek nggak masalah kan kalo aku gendong"
"kamu nyahutnya telat zildan, kapan nanya nya kapan jawapnya, udahh kadaluwarsa itu mah"
Mulutku mencibir mengeluarkan kata semenonoh karena aku merasa jengkel dengan sikap nya yang tak karuan
"kamu mau yang mana?? " tanya nya tanpa menurunkanku dari gendongannya
Kita telah sampai pada puluhan kios yang menjajakan aneka ragam makanan dengan tampilan rata2 mengundang cacing2 diperutku memperontak kembali
"gimana aku mau milih kalau keadaannya begini?? " ucapku lesu merayunya agar mau menurunkanku
"tinggal pilih aja apa yang kamu suka ntar aku yang ambilin"
"nggak perlu, aku turun aja" sergahku cepat kemudian aku memaksa turun dan berhasil
Tanganku dengan lihai memilah dan memilih tusuk2 berselimut sosis itu dengan brutalnya, kulirik sebentar mata zildan dan betapa girangnya aku saat mengetahui senyum indah itu ada di dasar wajahnya terlihat ia juga melirikku dengan ujung matanya dan tangannya meraih puncak kepala ku mengelusnya perlahan lalu membiarkan ku memilih makanan didepanku ini lebih buas lagi
Setelah aksih pilah pilih selesai aku menyodorkan makananku kepada pedagang agar digireng dan siap untuk ku makan
"tadi pagi kamu mau kemana sih??"
Pertanyaan dari zildan membuatku sadar akan tujuanku pergi dari rumah tadi pagi
'bodoh kenapa bisa lupa aduh finda tolong otak dikondisiin dong pas lagi deket ama zildan '
Seakan pertanyaan itu mujarap aku kembali melalukan aksi menepuk jidatku menyesali perbuakan menyebalkan tersebut
Zildan menghela nafas kasar wajahnya mendekat kearah wajahku bahkan deru nafasnya bisa kurasakan"lupaa ya??, makan mulu sih yang diinget inget" ucapnya sambil menyodorkan beberapa lembar uang untuk membayar makananku
Blushing,, aku merasa sekarang pipiku pasti telah berubah warna menjadi blush on alami yaitu berwarna merah
"enggak siapa yang cuma inget2 makann kan kamu tadi yang nyuruh" aku membalikkan fakta untuk mengalihkan semua nya agar perlahan rasa maluku tertutupi dengan kenyataan yang berbanding terbalik
"oke deh ngalah nggak inget2 makanan kan beraryi nginget2 aku mulu maknya jadi lupa segalanya?? Biasaa lah resiko anak ganteng" ucap zildan penuh percaya diri
Kaki ku mulai berjalan menemani langkah kaki zildan
"idih siapa juga yang mau inget sama kamu najis tau nggak"
"bearti diem2 mikirin aku iya kan?? " final zildan tersenyum menggoda
"final kan zildan game over" bantahku mengangkat kedua tanganku keatas seakan aku menyerah
Tercetak begitu jelas ada tawa penuh kemenangan di wajah lelaki tampan disebelahku hah, tampan bukan tampan tapi menyebalkan dan keras kepala
"duduk dulu laper kan" ucapnya membawaku. Ke sebuah bangku kecil dipinggir jalan
Aku mengangguk tanpa ingin membalas lewat kata pita suara
Ini pengalaman pertama untuku makan dipinggir jalan dengan duduk hanya ditemani bangku singgle tanpa meja ya bisa kalian banyangkan betapa menariknya perjalanan ini untuk kalian praktekkan
"zil aku mau yang ini dulu" satu persatu sosis yang kita beli tadi habis terlagap oleh mulut lapar yang kita punya
Dengan memandang jalanan yang terdapat banyak sekali kendaraan berlalu lalang membuat suasana semakin asyik apa lagi ditambah dengan permainan angklung yang beritme urut pada nada lagu yang pernah dinyanyikan oleh justine bieber
Tak ada yang banyak kubicarakan dengan zildan kami hanya larut menikmati suasana dan sesekali tertawa saat melihat aksi lucu yang ditunjukkan secara tidak sengaja oleh orang2 yang lewat didepan kami
Seperti sekarang ini badut sedang bergoyang didepan kita,, meraih tanganku dan mengajakku menari awalnya aku ragu namun tatapan zildan yang tulus mampu mengantar rasa berani ku muncul kepermukaan "hahahahhahahh bhaha" tawa ku pecah saat tubuhku menerima dengan baik alunan musik yang mengajakku berjoget ria
"i love you nona kau sangat cantik" puji badut itu ramah
Kulihat sekilas kearah zildan matanya menyipit bahu nya sebelah terangkat ia terkekeh dengan godaan badut barusan
"i love you too" balasku di sela jogetan seru ku
Seakan alunan musik itu tak mau berhenti bahkan aku sangat merasa malu saat zildan memandangku dengan tatapan yang sulit diartikan
Lelaki itu berdiri mengambil alih tangaku dari badut lucu ini dan menggenggamku erat menggelengkan kepala nya perlahan dan membuka mulutnya mengeluarkan kalimat permintaan izin"boleh aku membawa gadisku beralih dari sini mrs?" ucap zildan ramah
Badut tersebut tersenyum lebar dibalik riasan lipstik lebar dimulutnya ia mengangguk menandakan IYA begitu pun aku yang tak berhenti melebarkan bibirku membuat lengkungan senyum
"jaga dia baik2 jangan sakiti dia janga. Pernah kecewakan dia tuan karena kepercayaannya adalah segala kemudahan dalam urusanmu kelak" nasehat badut itu mengundang kerutan pada dahiku dan zildan mengapa tidak ia sama srkali tidak mengenal kami namun nasihat itu seoalh olah ia menganggap kami seperti saudara
"pasti" sahut zildan mengerdipkan mata kearahlu lalu pergi meninggalkan kerumunan orang yang tengah asik menyaksikan pertunjukan badut menggemaskan tersebut
'aku takut kehilanganmu apa itu wajar'
Ucapku dalam hatiAku kembali terus ikutin ya jangan pernah bosen dengan author yang rada gesrek ini see you minta jempolnya buat tekan tombol bintang dan jika salah ngapunten alias kasih koment aja oke readers happy ending muachhhhhhhh sayang kalian