Ku coba berani menatap matanya sebentar terlihat ada sebuah cristal berharga jatuh melintasi hidung mancungnya
"aku lebih mencintaimu fin" ucapnya menunduk
"sayang semua itu omong kosong sebuah imajinasi belaka tapi kenyataannya kamu cinta sama aku itu hanya sebuah mimpi di malam hari"
Aku tersenyum evil, kemudian kaki kembali masuk meninggalkan gazriel yang tengah hancur
Tubuhku merosot di balik pintu, merasakan sakit hingga ke ulu hati
Tanganku memegang keras dadaku yang terasa sangat nyeri lalu menghapus air mata ku secara kasar
"semua ini terlalu sakit dan kalian kalian adalah biadab yang nggak pantes ada dalam kanvas kehidupan aku"
Dengan jalan tertatih aku berusaha menyeret paksa kaki ku menuju ranjang menjatuhkan tubuhku hingga tersungkur bersama kursi disebelah koper tanganku dengan lihai mengeluarkan segala isinya hingga sebuah kotak kaca berhasil kudapatkan
Aku memandangi nya sebentar menikmati jutaan kehangatan dari 2 buah karet hitam yang sangat istimewa untukku
Semua seakan bisu hanya dentingan jam yang berkoar memenuhi ruangan sepi ini
Pergerakan jari jemari ku seakan berkutat seolah2 tau cara bermain karet ini ,namun seperti nihil berulang kali ku mencoba permainan karet ini tetap tidak mengikuti apa yang ku mau
"zildan kamu membahgiakan tapi kenapa endingnya kamu seperti berbisa membunuh aku lewat racun menyakitkan ini"
Semua banyangan tentang kenangan ku bersama zildan satu persatu muncul kepermukaan mengawang membanjiri lamunan ku dan kembali air mata ini tidak bisa ku tahan
***
Sejak aku melamun tadi mataku tertutup sempurna baru kemudian aku terbangun setelah beberapa jam terlelap ku raih ponselku diatas nakas"78 pesan!!" ucapku kaget
Jari ku bergegas membuka pesan dari nomor baru itu dan alangkah kaget nya aku ketika semua pesan yang dia kirim sama yaitu "jangan buang karet itu karena itu satu2 nya cara yang tersisa buat bahagiain kamu my love"
Entah bahkan saat dia sudah mengecewakanku rasanya aku masih ingin tersenyum saat mendapat apapun dari dia
Tanganku meraih gagang pintu mataku tersentak mendapati gazriel yang masih setya bersandar dipintu
"zildan adalah satu2 nya orang yang bisa ku minta untuk bahgiain kamu waktu aku koma, maafi aku fin?? "
Aku hanya menatapnya sekilas kemudian menarik tanganya menuju sebuah cafe yang tidak jauh dari kamarku
"dia hanya bertugas kan?? " ucapku to the point
Kulihat gazriel mengangguk lega
"dan semua sudah selesai bukan?? " tanya ku datar
Gazriel kembali mengangguk menandakan iya namun tanpa bicara
"lalu apa lagi yang masih kau beratkan?? "
"aku mencintaimu fin aku ingin seperti dulu terus ,aku pengen punya kesempatan untuk bahagian kamu lagi sayang, jangan pernah pergi karna aku nggak ingin kamu sendiri aku tau kamu nggak pernah suka sendiei jadi izinkan aku ada buat kamu!! "Bibirku langsung mencebih, berdiri lalu menggebrak sebuah meja yang memisahkan aku dengan gaziel "jangan pernah ucap kata sialan itu!! "
"tapi memang itu kenyataan yang aku inginkan!! " ucap gazriel lembut
"tolong jangan temuin gw lagi, masalah hubungan kita semua sudah berakhir sejak hari ini!!!"
Dengan sekuat tenaga aku mencoba menggali kekuatan ku dengan extra merogoh seluruh ketegakkan agar raga ini tidak tumbang di depan lelaki brengsek didepanku yang bermuka penuh rasa bersalah
Dengan langkah cepat aku buru2 meninggalakan cafe itu dengan perasaan yang bercampur aduk di pergelangan tanganku sudah ada sebuah surat yang tersemat dari gazriel saat aku hendak pergi
Mataku menatap ragu surah tersebut sebelum aku memutuskan untuk membuka isinya
"sayang aku tau kamu menunggu janji untuk aku membawa kamu ke rumah dimana banyak terpajang buku karya kamu sendiri, pasti kamu sudah pernah kesana bersama zildan karena aku telah meminta itu waktu kecelakaan terjadi ruamh kecil yang berada dibogor penuh dengan rak buku dan ada sebuah buku berjudul dibalik gaun putih apa kau mengingatnya?? Kurasa kailu tak akan lupa honey yah itulah rumah yang selama ini aku persiapkan untukmu rumah yang akan menyaksikan tawa kebahagiaan dari bibir kecilmu itu disana, maaf aku belom bisa bawa kamu kesana tapi aku berjanji suatu saat kamu pasti akan kesana menggelar hati bahagia mu bersama zildan"
Dengan perasaan yang tak karuan aku langsung merobek paksa surat dari gazriel otak ku terasa penuh dengan semua ini kenangan bersama zildan dan gazriel seakan bercampur menjadi satu di dalam benakku