Hari sabtu tiba, Lunna berangkat lebih pagi dan tidak berangkat bersama Kris, karena Kris yang meminta, entahlah cowok itu sedikit aneh akhir-akhir ini.Tit! Tit!!
Lunna menyingkir saat mendengar suara klakson mobil yang sepertinya ada di belakangnya, ia berbalik melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.
"Hyunjin? Jaemin?" Gumam Lunna saat melihat dua orang cowok keluar dari dalam mobil bersamaan.
"Hai." Sapa Jaemin.
Lunna tersenyum. "Kalian kok bisa barengan?" Tanya Lunna.
"Dia nginep di rumah gue, gara-gara pengen bareng sama lo, kekanak-kanakan." Ejek Jaemin.
Hyunjin mengedikkan bahu sambil memutar bola matanya malas.
"Ayo naik." Titah Hyunjin.
Lunna mengangguk dan berjalan masuk kedalam mobil Jaemin.
Sesampainya di sekolah, Lunna langsung memasuki kelasnya. Tidak banyak orang di dalamnya hanya ada 3 atau 5 orangan di dalam kelas.
Lunna menghampiri bangkunya yang sudah ada sebuket bunga dengan coklat di sana, ia mengernyit bingung menatap kedua benda di hadapannya itu. Lalu kepalanya sibuk menoleh ke kanan kiri untuk memastikan siapa yang memberinya sebuket bunga dan coklat.
Lunna menoleh ke arah bangku Yujin yang sedang mengobrol dengan Yiren.
"Yujin, Yiren?" Panggil Lunna, mereka berdua menoleh secara bersamaan, mengangkat satu alisnya bingung.
"Kalian tau siapa yang ngasih bunga sama coklat ini gak?" Tanya Lunna memperlihatkan bunga dan coklat itu.
"Enggak, tadi pas gue sama Yiren dateng juga itu udah ada di meja lo. Hyunjin kali," tebak Yujin.
Lunna menggeleng, tidak mungkin Hyunjin bukan? Bukannya tadi ia berangkat bersama dengan Jaemin dan Hyunjin, mana mungkin Hyunjin membelikan ini untuknya. Dia bukan tipe orang romantis seperti itu.
Kris datang dengan topi hitamnya dan masker yang menutupi mulut dan hidungnya.
"Wihhh ada yang punya penggemar nih." Ledek Kris, duduk di sebelah Lunna.
Lunna menatap tajam Kris. "Apaan sih? Lo tadi kemana dulu? Kenapa gak bareng?" Bisik Lunna.
"Ada urusan sebentar." Balas Kris mengeluarkan handphone dan membuka maskernya setengah.
Lunna memandang coklat di tangannya, ia tak menyukai coklat. "Nih buat lo." Lunna memberikan Coklat yang ada di tangannya itu kepada Kris.
Kris menoleh. "Kenapa? Gak suka? Lagi diet?"
Lunna menggeleng. "Gue gak suka Coklat, buat lo aja."
Kris mengangguk dan mengambil Coklat dari tangan Lunna. "Kasian tau yang udah ngasihnya, nanti kalau dia liat gimana?" Kata Kris sambil membuka Coklat itu sebelum melahap coklat itu Kris celangak-celinguk terlebih dahulu, siapa tau orang yang memberi coklat itu datang, setelah aman barulah cowok itu berani memakannya.
"Ihh... lo itu kayak yang seakan akan beli itu buat gue, lo kan yang ngasih?" Curiga Lunna menunjuk Kris dengan mata menyipit curiga.
Kris langsung menoleh. "Hah? G-gue? B-b-buat apa gue beli coklat sama Bunga buat lo? Gak ada kerjaan banget, mending beli buat gebetan gue aja." Balas Kris gugup.
Lunna menyenggol tangan Kris. "Kenapa gue gak yakin ya sama jawaban lo."
"A-apaan sih? Udah ah!" Kesal Kris yang di balas tawa oleh Lunna.
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS | HHJ
Fanfic[Follow dulu sebelum baca] "Lo ganteng kalo lagi baik." "Jangan muji!! Gue tau kok gue ganteng." "Iya, Lo ganteng! saking gantengnya gue jadi pengen nabok tuh muka lo!!!" Pub, 22 Okt 2017.