Arranged
By
Fallforhoon
Disclaimer :
Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^
Warning:
Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.
It's Jicheol!
Don't Like! Don't Read!
Don't be a Basher!
HAPPY READING!^^
"Lalu bagaimana dengan dirimu? Mencintai sahabatmu sendiri yang ternyata mencintai orang lain. Membantunya mendapatkan jihoon, membiarkannya menyakitimu. Kemudian saat ia pergi, kau menjalin hubungan jihoon hanya untuk melupakannya. Bagaimana dengan itu? Bukankah itu berarti kau lebih brengsek daripada aku?"
"Kau takut seokmin akan marah padamu? Atau kau takut hatimu akan kembali pada seokmin lagi?"
Soonyoung melempar dirinya pada sofa di ruang kerjanya. Ia mengusap wajahnya kasar, dan berkali kali menghela nafas berat. Ucapan seungcheol terputar terus menerus di pikirannya.
Ia memang merasa puas bisa memukul seungcheol seperti itu. Pria itu patut mendapatkannya karena telah mengambil jihoon darinya. Namun soonyoung tidak menyangka jihoon akan memberitahukan semuanya pada seungcheol, yang pada dasarnya bukanlah siapa siapa.
Soonyoung memang menyukai seokmin. Ia mengaku ia menyukainya, sangat. Tapi ia pikir itu dulu. Saat mereka bertiga masih sama sama mengalami masa awal remaja. Dan beralih dari seokmin, ia menyimpan perasaan pada jihoon beberapa tahun kemudian. Dan beruntungnya, ia tidak ditolak oleh sahabatnya itu.
Soonyoung pikir akhirnya ia dapat mencintai seseorang yang mencintainya kembali. Akhirnya ia bisa melupakan seokmin, dan bahagia bersama jihoon. Meskipun itu dengan menyembunyikan hubungannya dari seokmin. Namun setelah mendengar seungcheol tadi, ia meragukan dirinya sendiri.
Apa ia benar benar mencintai jihoon?
Atau hanya karena seokmin tidak disana maka ia dapat membuka hatinya untuk orang lain?
"Jihoon memintaku pergi."
Soonyoung tersentak kaget. Ia meninggalkan taconya yang setengah dimakan, dan menatap namja didepannya itu tidak percaya.
"Wae?"
"Wae?" Seokmin tertawa kecil. "Kau bertanya padaku? Bukankah kau tahu ini sejak awal, soonyoung?"
Soonyoung menghela nafas lelah. Sekarang seokmin terlihat marah padanya. Yang sebenarnya telah ia prediksikan akan terjadi.
"Ia memintaku pergi juga, seokmin. Ia meminta kita semua pergi. Ia pikir ini baik untukmu, dan juga aku."
"Apa ia menyukai orang lain? Apa ia mengatakannya padamu?"
Soonyoung menggeleng lemah. Ia tidak ingin menatap seokmin saat ini. Ia tahu ia pembohong yang buruk.
"Kau juga berpikir aku merusak semua ini? Karena perasaanku padanya?"
"Aku tidak menyalahkanmu. Setiap orang tidak bisa mengendalikan perasaannya semudah itu. Jihoon hanya ingin kau melupakannya dan kembali pada hubungan kita bertiga sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Arranged ; Jicheol
Fanfiction[COMPLETED] Awalnya, jihoon merasa keberatan. Begitu juga seungcheol. Pernikahan yang dirancang memang tidak enak.