Part 3

633 43 1
                                    

Dalam perjalanan pulang, Namjoon hanya terdiam, ia menggerakkan tangannya canggung.  Jujur, ia juga terkejut mendengar apa yang dilihat Yoongi. Bagaimana bisa Got7, tetangga yang mereka kenal sejak kecil bisa menjadi devil shadow? Sejak kapan? Dan kenapa harus mereka yang berubah?

Sementara Yoongi yang fokus menyetir hanya diam, membiarkan Namjoon menenangkan pikirannya dahulu. Tak lama, bunyi panggilan masuk terdengar dari ponsel Namjoon.

"Halo? Dengan siapa ya?"jawab Namjoon ramah.

"Halo? Apakah anda bernama Namjoon? Kami ingin mengabarkan bahwa adik anda, Jungkook mengalami kecelakaan. Dapatkah anda pergi ke rumah sakit sekarang juga?"

Setelah keduanya sampai, Namjoon dan Yoongi langsung berlari memasuki unit gawat darurat. Terlihat Hoseok sedang menunggu dengan cemas di depan pintu ugd.

"Bagaimana?" tanya Yoongi ketika mendekati Hoseok.

"Untung lukanya tidak parah, dia hanya harus dirawat beberapa hari untuk jaga-jaga."jawab Hoseok. "Oh ya, dia sudah dipindah ke kamar rawat no. 12. Kalian berkumpul saja di sana, sementara aku akan menyelesaikan administrasi."

Di ruang rawat terlihat Jungkook yang masih tak sadarkan diri dibaringkan di ranjang pasien, kepalanya dibalut oleh kassa putih, tangan kanannya juga dibalut hingga menutupi pergelangan tangannya.

Sementara itu Jimin dan Taehyung duduk di sofa, menenangkan Jin yang menangis kecil.

"Ada apa ini? Kenapa Jin Hyung menangis?" tanya Namjoon kebingungan.

"Dia sedari tadi menyalahkan dirinya sendiri Hyung, padahal 'kan kecelakaan itu terjadi tiba-tiba. Jadi bukan sepenuhnya kesalahan Jin Hyung 'kan?" keluh Taehyung, Jin yang masih menangis menghadiahkan Taehyung pukulan di kepalanya.

"Ya! Berani sekali kau protes padaku! Aku ini Hyungmu!"

Tak lama Hoseok kembali ke kamar rawat Jungkook, ia menutup pintu kemudian ikut berkumpul.

"Ada apa ini?"

Namjoon menoleh pada Hoseok, lalu menjawab. "Kami sudah memutuskan untuk tidak memberitahukan hal ini pada Eomma, coba saja kalian pikirkan, Eomma sedang sibuk melatih shadow junior, pulang saja jarang. Benarkan?"

Hoseok mengangguk mengerti.

"Lagipula ini hanya masalah kecil, kita hanya perlu membuat tetangga kita sadar kembali 'kan? Kita pasti bisa mengatasinya."

"Baiklah, karena sudah sepakat. Mari kita mulai penyelidikan untuk membuat Got7 sadar kembali!"

***

Tak terasa waktu sudah berjalan cukup cepat. Hoseok menghela nafas ketika ia sampai di kelasnya. Kelas ini hanya terisi seperempat dari total semua murid, dan semuanya hilang secara misterius. Bahkan polisi pun sudah menyerah menangani kasus orang hilang yang berjibun banyaknya.

"Hoseokie, kamu masih hidup rupanya. Aku kira kamu sudah menghilang seperti yang lainnya." itu Hojun yang berbicara, menyapa Hoseok ramah.

"Ya! Sapaan macam itu? Apa kamu berharap aku ikut menghilang?" keluh Hoseok, dijawab oleh tawa renyah Hojun.

"Aku hanya bercanda bodoh! Jangan baper deh!"

Namun obrolan Hoseok dan Hojun harus diinterupsi oleh panggilan Dana.

"Hoseok-ssi? Prof. Lee menunggumu di kantornya."

Begitu Hoseok sampai di ruangan Prof. Lee, sudah ada anggota BTS minus Jungkook sudah berkumpul.

“Selamat untuk kalian semua.” ucap Prof. Lee seraya tersenyum sangat lebar, senyum yang jarang ia perlihatkan. “Kalian sudah terpilih!”

“Maksud Saem? Terpilih apa?”

“Kalian terpilih menjadi 7 Brother!”

“MWO?!”

***

Bambam berjalan dengan langkah gontai menuju kamar rawat Jungkook, ia berniat menceritakan semua yang terjadi padanya.
Ia memutar kenop pintu dengan ragu.

KREK

Pintu terbuka. Bambam terkejut ketika melihat ke dalam.

Selimut yang terjatuh dari tempatnya, bantal yang terbang entah kemana, seprai putih yang bernoda hitam, dan kondisi sekelilingnya yang berantakan.

Belum lagi bekas bakaran dimana-mana, seonggok bayangan yang bergerak-gerak perlahan, dan beberapa api kecil yang belum padam.

“YA! Enyahlah kau!” teriak Jungkook disertai tembakan api yang keluar dari tangannya membuat Bambam lebih terkejut.

Bagaimana tidak? Itu hampir mengenai tubuhnya!

“Ah? Bambam?” Jungkook yang menyadari kehadiran Bambam kemudian tersenyum polos tanpa dosa “Aku kira kau tidak akan datang.”

“Berani sekali kamu menyerang kumpulan Devil Soul, apakah tanganmu tidak sakit lagi?” tanya Bambam masih keheranan.

Jungkook hanya tersenyum, “ah, bukankah aku selalu seberani itu?”

“Tapi, apa kamu bilang? Devil Soul? Apa itu?” tanya Jungkook kebingungan.

“Kamu tidak tahu?” Tanya Bambam balik, “kamu belum pernah mendengarnya?”

“Belum.” jawab Jungkook polos.

”devil Soul itu biang keladi dari adanya Devil Shadow. Merekalah yang menyebabkan beberapa bangsa Shadow terpengaruh. Nah! Devil Soul itu berasal dari bangsa Devil Shadow yang asli!” Bambam menjelaskan dengan detail dan perlahan layaknya guru. “Kamu mengerti?”

Jungkook mengangguk.

“Tapi ada apa kamu kemari? Aku ingat, kamu ada pelajaran tambahan hari ini. Jarang sekali Bambam yang kukenal membolos, bahkan tidak demi temannya! Pasti ada udang di balik batu ‘kan?” tebak Jungkook.

“Hehe… kamu tahu saja,” Bambam menggaruk  kepalanya yang tak gatal, “aku hanya butuh bantuanmu.”

“Bantuan apa?” Tanya Jungkook.

“Tolong kembalikanlah Yugyeom menjadi Yugyeom yang dulu kita kenal.”

“Tapi…”

“Tapi apa? Dia telah menyakitimu? Atau mengacuhkanmu?” Bambam menyela Jungkook. “Lupakanlah semua yang ia lakukan akhir-akhir ini, ia hanya dipengaruhi! Tolong bantulah ia Jungkookie. Kamu merindukan Yugyeom yang dulu 'kan?”

“Baiklah.” jawab Jungkook seraya tersenyum

“Gomawo, Chingu” Bambam membalas senyumnya.

Bambam yang sudah mengaku pada Jungkook, ditahan di kamar rawat Jungkook dan diinterogasi di sana.

“YA! Apa sebenarnya rencana mereka terhadap kami? Hah! Sungguh kalian membuat kepalaku seakan mau pecah!” Hoseok bertanya sekaligus mengeluh. Masalah ini memang membuatnya sakit kepala akhir-akhir ini.

“Mereka memang berniat membunuh kalian. Rencananya dimulai dari mempengaruhi Jungkook agar bergabung lalu perlahan membunuh kalian satu-persatu yang putus asa karena kehilangan satu anggota,” jawab Bambam.

“Kenapa mereka ingin membunuh kami?” Tanya Namjoon.

“Ini karena ritual yang dilakukan Devil Shadow 9 tahun sekali. Mereka biasanya membunuh bangsa Shadow untuk membalaskan dendamnya, dulu banyak sekali Devil Shadow yang mati akibat peraturan pimpinan bangsa Shadow. Ia mengharuskan membunuh setiap Devil Shadow yang diketahui identitasnya,”

“Selain itu karena kalianlah yang menjadi 7 Brother, mereka beranggapan jika 7 Brother harus dibunuh, agar tidak menghalangi Devil Shadow. Mereka sudah mengetahuinya duluan dari ramalan yang selalu tepat saat pengantian 7 Brother.” ungkap Bambam panjang lebar.

“Apa rencana mereka selanjutnya? Tentunya mereka sudah mempunyai rencana baru ‘kan?” Tanya Jin.

“Maafkan aku hyung, kalau soal itu aku tak tahu sama sekali. Sungguh.” jawab Bambam berusaha meyakinkan Jin.

“Tapi kita jadi bekerja sama ‘kan?” tanya Jungkook. “Aku akan menyelamatkan Yugyeom dan kamu akan membantu tim kami, setuju?”

“Setuju.”

TBC

• 7 Brother, 7 Heroes • gotbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang