P A R T 7B

415 33 0
                                    

Spontan Bambam dan Yugyeom berjalan mundur, tangan mereka bergetar hebat karena ketakutan. Selama mereka bertujuh tinggal bersama baru kali ini Bambam dan Yugyeom merasa ketakutan menghadapi Hyungnya.

"Bambam, apa kamu tahu bagaimana cara mengeluarkan devil soul yang sudah merasuki seseorang?" tanya Jungkook.

"Sebenarnya hanya ada dua cara," jawab Bambam. "Cara itu menyadarkan mereka dengan suara berfrekuensi tinggi, atau.... menusuk jantung mereka."

Jungkook menghela nafas kasar, ia sungguh putus asa sekarang. Namun tiba-tiba....

"Hei aku punya rencana! Berkumpul disini!"

Begitu mereka bertiga berkumpul di satu tempat, Jungkook langsung memberitahukan rencananya.

"Bambam tadi mengatakan, kalau devil soul bisa keluar dengan suara berfrekuensi tinggi 'kan?"

Bambam dan Yugyeom mengangguk.

"Target pertama kita Youngjae Hyung, ketika dia sadar kita minta dia mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi. Itu lebih menghemat waktu dan tenaga 'kan?"

"Boleh, tapi kamu saja ya yang menyerangnya? Gunakan kekuatan fisik saja, jangan keluarkan kekuatanmu. Aku mohon Jungkook-ah, ya?"

Jungkook tersenyum membalasnya. "Tentu, tanpa kau minta aku juga akan melakukannya. Kalian lawan saja devil shadow yang ada di belakang kita."






Ketika Youngjae mendekat dan hendak memberikan bogem mentah, Jungkook dengan sigap menahannya dan membalas pukulannya hingga Youngjae terjatuh.

"Hyung! Sadarlah! Ini aku Jungkookie! Hyung ingat?!" teriak Jungkook di depan wajah Youngjae, namun Youngjae masih belum sadar, pria itu terus memberontak. Tangannya yang terkepal berusaha memukul wajah Jungkook.

"Aku tak mengenalmu! Kamu jahat! KAMU MEMBUNUH SEMUA KELUARGAKU! KAMU HARUS KUBUNUH!"

Youngjae semakin memberontak. Dengan keras ia menendang dada Jungkook lalu mengambil pisau yang ia simpan di saku celananya. Tak lama, Youngjae segera menusukkan pisau itu tepat pada jantung Jungkook.

Jungkook dengan sekuat tenaga menahan pisau itu hingga tangannya terluka. Namun Jungkook sama sekali tak peduli, dan akhirnya ia bisa terbebas dan pisau Youngjae terlempar cukup jauh.

Youngjae semakin menatap Jungkook dengan tatapan bengis, ia berkali-kali memukul Jungkook dengan keras. Jungkook belum juga menyerah, ia menahan pukulan Youngjae dengan kedua tangannya, menahan rasa ngilu yang ia rasakan.

"Hyung! Jika tak mengingatku coba ingat semua anggota Got7 yang menemani Hyung dari dulu hingga sekarang! Coba Hyung pikirkan, bukankah sia-sia jika hubungan kalian rusak hanya karena ini?!" ujar Jungkook yang masih berusaha menyadarkan Youngjae

"Hyung, coba lihat disana! Disana ada Bambam dan Yugyeom yang Hyung selalu manjakan dari dulu! Hyung masih menyayangi mereka 'kan? Disana mereka ketakutan karena Hyungdeul mereka berubah, apa Hyung tak sedih melihatnya?!"

Youngjae terhenyak mendengar itu. Ketika ia menoleh sedikit, ternyata benar apa yang dikatakan Jungkook. Mereka dengan susah payah melawan para Devil Shadow yang mendekat. Mungkin mereka bisa menyembunyikan ketakutan mereka dengan ekspresi, namun bukankah hati tak pernah berbohong?

Youngjae seketika kembali teringat dengan ucapan Jungkook tadi. Perlahan kesadarannya kembali, mata yang tadi berwarna merah, berubah kembali menjadi coklat. Mata yang sayu nan hangat itu telah kembali.

***

Sementara itu semua anggota Bangtan Boys yang selesai menyelesaikan bagiannya berlari bersama ke atas kastil, hendak menemui Jungkook yang masih berjuang diatas.

Ketika mereka sampai di atas kastil, mereka mendapati banyak Devil Shadow yang berkumpul di depan pintu utama.

"Kalian siap bertarung lagi 'kan?" tanya Namjoon pada hyung dan dongsaengnya.

"Tentu saja! Satu! Dua! Tiga! SERANG!"

***

Youngjae yang kembali tersadar langsung berhenti memukul Jungkook. Ia terkejut melihat banyak darah dari telapak tangan Jungkook yang terluka.

"Aigoo, Jungkookie terluka karena Hyung ya? Maafkan Hyung Jungkook-ah." sesal Youngjae.

Jungkook hanya menggeleng seraya tersenyum. "Ah, aku tak apa kok Hyung. Ngomong-ngomong bisa tidak Hyung membantuku sedikit?"

"Bantuan seperti apa?"

"Hyung bisa tidak mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi untuk menyadarkan Hyungdeul lain?"

Youngjae tersenyum. "Oke, akan kucoba."

Youngjae menarik napas dalam, kemudian berteriak sekencang mungkin hingga semua orang yang ada di ruangan itu menunduk dan reflek menutup telinga mereka.

Satu-persatu anggota Got7 mulai tersadar, diikuti bangsa Shadow yang ada di ruangan itu. Yugyeom dan Bambam tersenyum lega, spontan mereka berlari dan memeluk Youngjae.

"Hyung! Bogoshipo!"

Youngjae hanya tersenyum melihat dongsaengnya yang mendadak manja. Dia senang, tentu saja. Dongsaeng yang akhir-akhir ini menjadi sok dewasa dan tak mau dimanja kembali seperti waktu kecil lagi.

"Ya! Ada apa ini? Apa kami ketinggalan sesuatu?" tanya anggota BTS minus Jungkook yang tiba-tiba muncul memecah keheningan.

***

Di puncak kastil, terlihat sang Raja, Kim Jaerok yang duduk gagah diatas singgahsananya. Ia terlihat serius mendengar laporan dari prajuritnya.

"Aku dengar, mereka sudah semakin mendekati puncak. Apa aku benar?" tanya Jaerok.

"Ya, itu benar Yang Mulia. Mereka sudah semakin mendekati puncak, mereka juga sudah membebaskan para tahanan dan menyadarkan banyak Shadow yang kita jadikan prajurit." jelas prajurit itu seraya terus menundukkan kepalanya, menghindari kontak mata dengan sang Raja.

Sang Raja tertawa puas mendengarnya. "Kalau begitu pergi sana, tahan mereka lebih lama lagi. Sementara aku akan melakukan bagianku."

***

Sebelum mereka meneruskan perjalanan senua anggota BTS dan Got7 mengadakan rapat dadakan.

"Mark dan Jackson pandu semua shadow sampai keluar kastil. Oh ya, jika kalian sempat naiklah ke atas dan bantu kami," perintah Namjoon selaku leader.

"Sisanya ikut aku, kita lanjutkan perjalanan sampai ke atas. Semuanya mengerti?"

Semuanya mengangguk. Kemudian Mark dan Jackson memimpin para sandera untuk keluar, sedangkan sisa anggota melanjutkan perjalanan hingga ke atas. Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.

"Kalian siap? Dihitungan ketiga, kita buka pintu ini sama-sama!" jelas Namjoon, lalu semuanya segera memegang gagang pintu itu dan menghitung.

"Satu! Dua! Tiga!"

Begitu pintu terbuka singgahsana raja kosong, Jaerok tidak ada di tempatnya.

Mereka bertukar pandangan mata kebingungan, lalu terdengar suara tawa keras dari sudut ruangan.

Dari sudut ruangan itu keluarlah Jaerok yang tersenyum misterius. "Oh, kalian sudah datang rupanya. Omong-omong bagaimana perjalanan ke atas sini? Pasti berat 'kan?" tanya Jaerok berbasa-basi.

"Tentu berat, tapi sayangnya kami berhasil melewatinya. Apa kamu takut sekarang?" balas Jin penuh keberanian.

Jaerok meringis ketakutan sebentar, tapi kemudian ekspresi ketakutan itu hilang digantikan tawa keras yang meremehkan.

"Selamat! Sekarang hadapilah pasukan khusus yang sudah aku siapkan untuk kalian hadapi."





"Anak-anak! Keluarlah!"

Begitu Jaerok memberikan perintah, keluarlah banyak tiruan Jaerok dalam posisi siap menyerang.

Pertempuran pun tidak dapat dihindari, semuanya kesulitan menghadapi tiruan Jaerok yang sama kuatnya dengan yang asli. Sementara Jaerok tersenyum senang, sesekali ia tertawa karena senang bisa mengalahkan 7 Brother.

"Jin Hyung bantu Youngjae yang terpojok di sana!"

Jin yang mendengar teriakan Namjoon segera menoleh pada Youngjae yang ada di sisi kirinya. Ternyata benar, Youngjae tersudut di pojok ruangan dengan dua tiruan Jaerok yang mengepungnya.

Jin dengan sigap mengeluarkan dua pisau lipat dan melemparkannya pada kedua tiruan itu.

JLEB

Kedua pisau itu tepat menancap sasaran, kemudian kedua tiruan itu langsung menghilang.

Jaebum yang menyaksikan serangan Jin diam-diam kemudian menyadari sesuatu.

"Yeorobun! Sekarang aku tahu bagaimana cara lebih cepat menghabisi semua tiruan ini!" teriakan Jaebum membuat semua orang yang ada di sana menoleh.

"Memangnya bagaimana caranya Hyung?!" balas Yugyeom yang sibuk menyerang para tiruan dengan petir yang dibuatnya.

"Tusuk langsung jantung mereka! Seperti apa yang dilakukan Jin Hyung tadi!"

Dengan rencana yang diberikan Jaebum semuanya menjadi mudah, dalam sekejap semua tiruan Jaerok menghilang begitu saja.

Jaerok menatap sekelilingnya tak percaya, bagaimana bisa ia dikalahkan oleh sekumpulan anak yang berkemampuan rendah?

Jaerok semakin takut ketika melihat 14 anak yang ia rendahkan siap menyerangnya dengan kekuatan masing-masing. Terlebih ketika melihat Jungkook, Bambam dan Yugyeom yang sedang dalam pengaruh bulan merah. Mata ketiganya melotot, Jungkook dengan api besar yang ia tahan dikedua tangannya, Yugyeom yang memegang petir besar yang siap menyerang siapa saja, dan Bambam yang mengedalikan sepuluh pedang dengan kekuatan telekinetisnya.

"Jadi, apakah kamu siap menerima kekalahanmu?" tanya Jinyoung dengan seringaian diwajahnya.

"Siap tidak siap, hadapi kekalahanmu!"

TBC

• 7 Brother, 7 Heroes • gotbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang