3

934 83 11
                                    

Setelah memastikan bahwa Chanyeol sudah tertidur pulas, Luna perlahan membuka pintu keluar lalu menghela nafasnya.

Kata-kata Chanyeol masih berputar di kepalanya.

Ia menemukan Sehun tengah duduk sedang sibuk dengan ponselnya. Luna pun mendekati Sehun lalu duduk di sebelahnya.

"Bagaimana? Apa dia sudah sadar?" Tanya Sehun.

Luna seketika teringat kata-kata Chanyeol yang mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya mengerikan. Apakah Sehun juga termasuk?

"B-belum.." jawab Luna pelan.

Sehun kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

"Kau sudah makan?" Tanya Sehun.

Luna menggeleng.

"Mau makan bareng?" Tanya Sehun lagi.

"Tidak. Aku belum lapar." Jawab Luna. Padahal dia belum makan apa-apa dari tadi.

"Hm... Sehunah..."

"Ya?"

"Apa Chanyeol mengalami masalah psikologi?" Tanya Luna.

"Hm.." Sehun kemudian menghela nafasnya.

Sehun memasukan ponsel ke dalam sekunya, kemudian menyedekap tangannya.

"Luna, kau tahu Kpop?"

Luna mengerutkan alisnya. "Pernah dengar, tapi tidak tertarik."

"Sebenarnya kami adalah anggota grup idol Korea Selatan, nama grup kami EXO. Akhir-akhir ini banyak berita buruk mengenai Chanyeol, beberapa kali ia diserang oleh orang tidak di kenal. Dan ini adalah yang terparah. Aku yakin sekali pasti dia sengaja menabrak Chanyeol."

"Bisa dibilang dia juga sedang banyak pikiran. Ia jadi sering sulit tidur. Bahkan ia hampir tidak tidur dua hari karena insomnia yang di deritanya belakangan ini."

"Apa Chanyeol mengalami depresi?" Tanya Luna.

"Ku harap sih tidak. Depresi adalah hal terburuk dan paling berbahaya jika menimpa seorang manusia."

"Benar.." Luna menyetujuinya.

"Sebenarnya-- Chanyeol siuman ketika aku di dalam." Ujar Luna.

Sehun tersenyum. "Aku tahu."

"Bagaimana bisa kau tahu?" Tanya Luna.

"Aku sudah berteman dekat dengan Chanyeol sejak kecip. Untuk saat ini orang yang paling bisa ia percaya sekarang hanya aku. Dan mungkin kau juga termasuk karena kau sudah menyelamatkan nyawanya tadi." Jawab Sehun.

"Aku tidak mengerti. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Luna.

"Ceritanya sangat panjang."

"Oh iya, siapa tadi nama mu?" Tanya Sehun.

"Luna."

"Luna, seseorang akan merasa kecewa jika ia dikhianatinoleh orang terdekatnya bukan?" Tanya Sehun.

Luna mengangguk.

"Itu yang kami berdua rasakan."

"Sayangnya, musibah Chanyeol rupanya tidak pernah berhenti." Lanjut Sehun.

"Chanyeol meminta ku untuk membawanya pergi. Kemana aku harus membawanya? Bahkan aku sendiri tidak punya tujuan." Kata Luna.

"Hm..." Sehun melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa lorong itu sepi.

"Bisa kah kau membantu ku?" Tanya Sehun.

Luna mengangguk.

"Jika itu menjurus kebaikan, aku akan membantu mu."

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang