4

914 86 10
                                    

Happy reading ❣❣

•••••

Setelah Sehun berdebat panjang dengan seorang staff rumah sakit, akhirnya Chanyeol mendapatkan kamar private disana agar tidak sembarang orang yang datang pada Chanyeol.

Pagi-pagi buta, Luna terbangun di sofa dan menemukan Sehun tengah membuka kulkas yang ada di dalam kamar ini.

Ia memasukan beberapa makanan dan minuman, mungkin tadi Sehun turun ke bawah dan membeli camilan untuk di makan.

"Kau tidak tidur?" Tanya Luna sambil mengusap matanya.

"Bagaimana aku bisa tidur disaat kondisi seperti ini. Aku takut ketika aku tidur, orang asing akan datang dan menyerangnya lagi."

Luna berdiri, melihat jam di dinding menunjukan pukul 3 pagi.

"Tidur lah, aku yang akan mengawasinya." Luna berjalan mendekat ke arah Sehun.

"Tidak usah, kau tidur saja."

"Ayolah, kau kan juga manusia. Kau butuh istirahat, Sehun."

Sehun menutup kulkas kemudian memasukan jari ke dalam saku jaketnya.

"Baiklah.. bangunkan aku pukul 6 pagi." Jawab Sehun.

Luna kemudian mengangguk, menarik kursi kayu lalu duduk di sebelah ranjang Chanyeol.

Sehun terlentang di atas sofa, tanpa perlu menunggu lama rupanya ia sudah masuk ke alam mimpi.

Melihat kondisi Chanyeol saat ini membuat Luna lupa mengenai keberadaan kopernya yang menghilang. Menurutnya saat ini Chanyeol lah harus ia bantu.

Luna menatap wajah Chanyeol yang pucat. Bibirnya kering karena belum makan apa-apa. Dadanya naik turun secara lambat karena nafasnya sedikit sesak akibat benturan cukup keras di bagian dada.

"Kau harus sembuh." Ujar Luna sambil mengelus kepala Chanyeol yang setengahnya di tutup kain kasa.

Entah ini sebuah kebetulan atau bukan, tiba-tiba saja kedua mata Chanyeol terbuka. Luna terkejut sekaligus senang sekali.

"Kau sudah sadar!"

Chanyeol kemudian meringis menahan sakitnya.

"Jangan banyak bergerak dulu." Ujar Luna.

"Air..." Kata Chanyeol pelan.

"Kau mau minum?" Tanya Luna.

Chanyeol mengangguk.

Luna bergerak menuju rak kayu, dimana disana ada satu botol minuman yang masih tersegel.

Luna membukanya kemudian membantu Chanyeol untuk minum.

Luna menahan punggung Chanyeol di belakang supaya lelaki itu dapat menelan airnya dengan mudah.

"Aku lapar.." ujar Chanyeol.

"Tapi kau baru saja menjalani operasi.  Kau tidak boleh makan dulu." Kata Luna.

"Aku belum makan dari kemarin." Jawab Chanyeol. Tatapan matanya sendu sekali.

"Apa?" Luna terkejut.

"Bawakan aku makanan.."

Luna meneguk salivanya. Selaku calon mahasiswa kedokteran, Luna juga sedikit mengerti tentang masalah medis. Termasuk yang satu ini. Menurut buku, pasien yang habis melakukan operasi belum  boleh mengkunsumsi apa pun sebelum pasien mengeluarkan gas.

"Maaf-- tapi apa kau sudah kentut?" Tanya Luna dengan wajah polosnya.

"Kentut?" Chanyeol tertawa pelan meskipun setelah itu ia meringis kesakitan.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang