15

681 56 3
                                    

Sorry for typo and hope you enjoy it!

•••

Selama perjalanan, Chanyeol sangat gelisah. Pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan hal buruk akan terjadi pada Luna.

Ia sangat membenci sasaeng.

Dia tidak akan membiarkan sasaeng itu menyentuh Luna sedikit pun.

Motor yang dikendarai Chanyeol mencapai kecepatan 80 km/jam. Untungnya jalanan sedang sepi karena tengah berlangsung badai salju.

Kedua tangan Chanyeol yang tidak tertutup sedikit benang pun sudah seperti mati rasa.

Ada seseorang di ujung jalan sana tengah berlari sambil memegang dadanya.

Itu adalah Sehun.

Rambut lelaki itu sudah sebagian tertimbun butiran salju, bahkan wajahnya juga sudah mulai pucat dan terasa kaku.

Sehun sadar, untuk saat ini bukan dirinya yang harus ia khawatirkan. Melainkan Luna.

Sayangnya Chanyeol tidak menyadari bahwa ia baru saja melewati Sehun yang lagi berlari menuju arah yang sama.

Kedua kaki Sehun sudah mulai terasa lemas dan sulit bergerak.

Nafasnya juga terasa begitu pelan dan berat.

Bohong kalau Sehun tidak merasa kedinginan dan mati rasa di seluruh tubuhnya.

Tapi itulah Sehun, dia adalah orang yang sangat mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri.

"Aniya.. Aku tidak boleh pingsan. Aku harus menemui Luna." ujar Sehun terbata-bata.

Air mata Sehun menetes di kedua pipinya. Ia berusaha berlari meskipun kesadarannya hampir saja menghilang.

Hingga akhirnya Sehun sudah tidak mampu lagi berlari. Ia terjatuh di bawah lampu jalanan.

Tangannya bergetar hebat karena menggigil.

"Luna-ya.." ujar Sehun pelan.

Sehun berusaha melawan alam bawah sadarnya untuk tetap dalam kondisi sadar.

"Tunggu aku, Luna." gumam Sehun pelan sebelum akhirnya lelaki itu kehilangan kesadarannya.

•••

Chanyeol memarkirkan dengan asal posisi motor vespa berwarna birunya.

Lelaki itu berlari keluar dan bergegas menuju kamar aprtement Luna berada.

Chanyeol berlari menaiki anak tangga karena menunggu lift turun memakan waktu yang lama.

Ia berlari sampai akhirnya tiba di depan pintu kamar aprtement Luna.

Chanyeol mengatur nafasnya sambil bersandar pada pintu tersebut.

Perlahan jemari Chanyeol menekan tombol pin masuk pintu tersebut.

Namun ia gagal meski mencobanya beberapa kali.

Chanyeol mengambil ponselnya, kemudian menelpon Luna.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang