Judul : Rintik Januari
Waktu Pembuatan : Tahun 2015***
Kala kusibakkan tirai jendelaku
Bola mata ini terpaku
Menatap tetes demi tetes yang beraliran
Dari tiang tinggi sana
Turun bertebaran di kepekatan tanah iniKuraih simphoni alam yang berjatuhan itu
Yang kian membuat bibirku melontarkan ribuan hunjukan terimah kasih
Hingga alam sadarku terpaku memutar memori yang saat itu merintih
Mengharap aba dari-Nya di atas singgasanaMasih bulan lalu yang terasa segar dalam bisikan sukma
Gundukan tanah kering
Matahari dengan ganasnya membakar
Seolah menumpahkan amarahnya yang mendendam
Beningnya air terasa manis dalam setengah tenggorokanKini jumputan jeritan itu mengakhiri kisahnya
Di dalam buku dengan tumpahan tinta yang berderai
Tertutup dalam dekapan senja
Di bawah Rintik januari yang
mengulas senyumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK BERSAYAP
PuisiKUMPULAN PUISI Sajak Bersayap-Mengapa tidak untuk berdialog dengan alpabet Mengandung kalimat Melahirkan makna Membesarkan sajak Menghidupkan rasa