5. Lamaran

733 64 10
                                    

"duduklah." Suruh rohman seraya menatap wajah sang putera dengan senyuman manisnya.
yoga pun duduk di depan sang ayah dan dengan begitu sopannya ia mulai membuka pembicaraannya.

"tadi ayah bilang ada sesuatu yang ingin disampaikan ?" Tanya yoga menatap intens pada wajah tua sang ayah.

"hmm tadinya ayah memang ingin membicarakan tentang hubungan kamu dan jessica, dan setelah ayah melihat kejadian tadi ayah pikir kalian berdua sudah bisa melanjutkan hubungan kalian kejenjang yang lebih serius. Ayah liat jessica juga wanita yang tepat untuk mendapingi kamu." Tutur rohman dengan keseriusannya.

Yoga Nampak sedikit terkejut mendengar penuturan sang ayah, ia tidak menyangka bahwa kejadian yang belum lama terjadi itu membuat sang ayah berpikir seperti itu.
namun setelah yoga pikir-pikir tak ada salahnya juga jika ia dan jessica melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Sejenak yoga berpikir dan dengan senyuman manisnya iapun menganggukan kepalanya.

"ayah benar, jadi kapan akan melamar jessica ?" Tanya yoga yang mulai bersemangat dengan ide sang ayah.

"Malam ini juga." jawab rohman dengan lantangnya. Yoga semakin mengembangkan senyumannya dan tanpa buang waktu lagi yoga langsung berdiri dan memeluk tubuh sang ayah.

"terimakasih yah. Yoga beruntung memiliki ayah seperti ayah." Tutur yoga masih mendekap tubuh sang ayah.

"ya sudah sudah. Tidak enak jika dilihat yang lain." Ucap rohman melepaskan pelukan sang putera dari tubuhnya. Yoga baru menyadari tindakan bodohnya langsung terlihat canggung di depan sang ayah yang masih mempertahankan senyumannya.

"jadi kamu siapkan segala sesuatunya yah."titah rohman lagi sebari menepuk bahu yoga.

Setelah selesai berbicara dan pamit dengan sang ayah yoga lantas langsung menghubungi ibu dari jessica, ia berniat untuk memberikan kejutan bagi jessica dengan tidak memberitahukannya tentang berita lamaran tersebut.

"tunggulah sayang. Sebentar lagi kamu akan jadi milik aku." Ucap yoga dalam hatinya sebari tersenyum bahagia setelah ia berbincang dengan  calon ibu mertuanya.

***

Malam yang dinantipun akhirnya tiba, dengan di damping oleh kedua orangtuanya yoga sudah sangat siap untuk mempersunting jessica sebagai isterinya.

Keluarga syahputra Nampak sudah ada dipekarangan rumah jessica yang luas, ketiganya mulai turun dari dalam mobil mewah mereka dan berjalan beriringan menuju rumah keluarga iskandar.

Mereka disambut dengan begitu ramahnya oleh wulandari selaku orang tua tunggal jessica iskandar, mereka Nampak begitu terlihat dekat apalagi antara Ny.iskandar dan juga Ny. Syahputra.

"mari pak bu nak yoga masuk." Ajak wulan dengan begitu ramahnya. Ia mempersilahkan ketiga tamunya itu untuk duduk terlebih dahulu sedang dirinya hendak memanggilkan jessica yang kini tengah berada didalam kamarnya.

"chika sayang kamu didalam nak ?" Tanya wullan sebari mengetuk pintu kamar jessica.
Jessica yang saat itu tengah mengerjakan pekerjaan kantornya dengan segera bangkit dan membukakan pintu untuk sang ibu.

"ia mi ada apa ?" Tanya jessica yang kini sudah sempurna berada di hadapan sang ibu. Jessica sedikit bingung melihat penampilan sang ibu yang begitu rapih saat ini.

"mami mau pergi yah ?"Tanya jessica lagi sebari memperhatikan penampilan sang ibu.

"gak sayang. Oh ya ada nak yoga dibawah." ucap wullan sebari tersenyum penuh arti pada jessica.

"yoga sudah datang ? baiklah minta dia untuk menunggu sebentar ya mi chika akan segera turun." Dengan penuh semangat jessica kembali masuk ke kamarnya, dan mengganti pakaiannya serta sedikit berdandan agar tidak terlihat berantakan dihadapan sang kekasih.

Tak berapa lama jessica  mulai menuruni satu persatu anak tangga untuk menuju kelantai dasar,dan ketika tinggal beberapa langkah lagi jessica terlihat menghentikan langkahnya dan menatap bingung pada semua orang yang ada diruang tamunya.

"astaga kok ada om rohman sama tante hida ? aduhh malah pakaian aku gini lagi." Rutuk jessica dalam hatinya, ia sejenak memperhatikan penampilannya malam ini yang terlihat amat sederhana. Sedangkan para tamunya terlihat begitu rapih.

"euh om tante apa kabar." Dengan sedikit gugup jessica menghampiri kedua orang tua yoga dan menyalami mereka.

"baik sayang, kamu sendiri gmna ? udah sebulan ini tante gak lihat kamu." Ujar hida dengan senyuman dibibirnya.

"maaf ya tan, Akhir-akhir ini chika memang sedikit sibuk." jawab jessica yang kini sudah duduk manis disamping sang ibu.

"maklum mah, chika kan bos besar diperusahaannya." Tambah yoga dengan senyuman meledeknya pada jessica yang seketika memanyunkan bibirnya.

"ihh kamu ga apan sh." Ambek jessica dengan manjanya,semua yang melihat pasangan muda ini hanya dapat tersenyum senang sebari memandang satu sama lainnya.

Merasa waktunya sudah tepat akhirnya rohman mulai membuka suara dan berniat untuk mengutarakan tujuan mereka datang ke kediaman iskandar tersebut.

"baiklah, kami langsung saja ya bu mengutarakan niat sebenarnya kami datang kerumah ini." Rohman sejenak menghentikan ucapannya, sedang jessica semakin bingung karena rohman tiba-tiba berbicara serius kepada sang ibu yang sedari tadi tersenyum.

"jadi tujuan kami datang kemari adalah kami ingin meminang puteri ibu yang bernama jessica untuk putera semata wayang kami Yoga syahputra." Ucap rohman dengan lancarnya.

Jessica sungguh terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar, ia begitu tak percaya bahwa kehadiran yoga bersama kedua orang tuanya saat ini adalah untuk meminang dirinya.

jessica sejenak melirik ke yoga dengan wajah yang sungguh sangat bingung, sedang yang ditatap justeru hanya tersenyum tidak jelas pada jessica.

"saya begitu bahagia mendengar niat baik bapak dan ibu, namun ini adalah kehidupan puteri saya dan ia yang akan menjalaninya kelak. Jadi semua keputusan saya berikan padanya." Jawab bu wullan sebari melirik kearah jessica yang masih terpaku dengan semua ini.

baginya semua ini terlalu cepat dan tiba-tiba sehingga rasanya lidahnya masih begitu kelu untuk menjawab pertanyaan dari rohman.

Merasa jessica yang sedikit bingung rohman pun kini langsung bertanya pada wanita pujaan hati sang putera.

"jadi nak jessica bagaimana ?" ucap rohman kembali mengulangi pertanyaannya pada jessica.

Sejenak jessica melirik semua wajah yang ada ditempat itu, pertama ia melirik kearah sang ibu yang hanya senyum seakan memberikan semangat untuk puterinya itu. iapun melirik hida yang juga samanya tersenyum bahkan terlihat sedikit menganggukan kepalanya pertanda ia meminta jessica untuk mengiyakan pertanyaan Dari rohman.

Dan yang terakhir jessica melirik yoga yang wajahnya kini sedikit tegang, ia bisa melihat dengan jelas kebimbangan dari wajah jessica sehingga ia amat takut jika jessica menolak mentah-mentah lamaran ini.
"ayolah jess jawab, jangan buat aku jadi takut seperti ini." batin yoga yang begitu gelisah tak menentu saat itu.

ketika ia melihat jessica hendak membuka mulutnya jantungnya tiba-tiba saja berdegub dengan sangat kencangnya.

"jessica.." ia Nampak menghentikan ucapannya dan kembali melirik yoga. Iapun rasanya ingin sekali tersenyum melihat wajah sang kekasih yang seperti ketakutan.

"jessica terima lamaran ini." Semua orang yang mendengar jawaban jessica pun akhirnya bisa bernafas lega, termasuk yoga yang terlihat begitu bahagia mendengar jawaban dari sang kekasih hatinya.

"Alhamdulillah, kamu dengar ga." Rohman langsung melirik kearah yoga yang hanya menganggukan kepalanya tanpa berhenti tersenyum.

To Be Continued

Cieee ada yg udah lamaran, jadi nikah gk ya?  Ehhhh 😂😃

Our Sweet Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang