8. kenyataan baru 2

734 59 16
                                    

"apa salah aku sama aku ga? Kenapa kamu tega sama aku? Kamu tau aku sangat mencintai kamu kan ga?" tanya jessica dengan isakannya.

Ia sudah lelah, lelah menghadapi semua kenyataan hidupnya yang seakan tak pernah bahagia.
Dan hari ini ia harus tau apa alasan yoga melakukan ini semua padanya.

"KENAPA YOGA SYAHPUTRA?!" tanya jessica dengan teriakannya.

Gista menatap yoga dengan senyuman diwajahnya dan anggukkan kepalanya.

"kamu mau tau?" tanya yoga dengan senyuman sinisnya.

"dengar baik-baik. Selama ini aku tidak pernah mencintai kamu.! Tidak pernah.! Aku hanya mencintai 1 wanita yaitu gista." jelas yoga dengan tegas nya.

"aku mendekati kamu selama ini hanya untuk membalaskan dendam wanitaku ini kepada kamu. Aku tidak suka melihat gista yang bersedih karena kamu, dan karena itu aku berjanji akan membuat hidup kamu menderita.!" lanjut yoga dengan santainya seakan tak merasa bersalah sedikitpun pada jessica.

Wanita itu terlihat semakin terisak dan ia pun merasa bodoh selama ini karena telah tertipu oleh yoga.

"DAN KAMU BERHASIL.! AKU SUDAH MENDERITA.! LALU APA LAGI SEKARANG HAH?!" bentakan jessica yang terdengar sangat memilukan.

"sekarang pergi. Pergi dari sini.!" usir jessica yang sudah tak kuasa menahan rasa sakitnya.

"ayo sayang kita pergi." ajak gista dengan senyuman penuh kemenangannya.

Ia pun dengan santai menggandeng tangan yoga dan meninggalkan ruangan jessica.
Bisa yoga dengar isakan jessica yang sangat memilukan, ia pun memejamkan matanya dengan erat karena ia juga merasakan sakit hati yang dirasakan oleh jessica.

Setibanya di parkiran, yoga menghempaskan tangan gista dengan kasar hingga membuat wanita itu meringis.

"aw kamu apaan sih ga? Inget ya kalau kamu bersikap kasar sama aku. Aku akan-" gista tak melanjutkan ucapannya karena yoga sudah lebih dulu memotongnya.

"cukup gis, cukup.! Hentikan semua ini.! Aku sudah tidak tahan lagi. Kenapa tidak kamu bunuh aku saja gis?" tanya yoga dengan bentakan nya kepada gista yang justeru tersenyum sinis.

"membunuh kamu? Tidak mungkin sayang. Kamu tau kan aku itu sangat mencintai kamu." jawab gista dengan senyuman liciknya. Di elusnya pipi yoga namun dengan cepat yoga memalingkan wajahnya.

"aku sudah tidak tahan, aku akan jelaskan semua pada jessica. Aku tidak tahan melihat nya menderita seperti ini." yoga sudah hendak melangkah pergi.
Namun gista kembali mengeluarkan suaranya.

"berani kamu menemuinya, maka aku pastikan setelah nya wanita mu itu akan meninggal." ancam gista dengan tatapan tajam nya.

Yoga memejamkan matanya, selalu saja ia kalah jika gista sudah mengeluarkan ancaman itu.

Ia tau gista tak pernah main-main dengan ucapannya hingga ia tak mau ambil resiko dan kembali berbalik ke arah gista.

"apa yang kamu inginkan wanita gila?!" tanya yoga dengan bentakannya.

Gista kembali tersenyum miring, dan ketika melihat jessica yang pergi dengan mobilnya ia pun semakin melebarkan senyumannya.

"ikut aku." ajak gista dengan wajah nya yang kembali datar.

Mau tak mau yoga ikut masuk ke dalam mobil gista, ia duduk di samping gista yang akan mengendarai mobil itu entah kemana.

Perasaan yoga menjadi tak enak, karena di depan sana ia bisa melihat jelas mobil jessica. Ia tidak tau apa rencana gista sebenarnya namun ia tidak akan membiarkan jessica terluka seujung kuku pun.
Sebelum gista mencelakai jessica yoga akan lebih dulu mencelakakan wanita licik itu.

Our Sweet Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang